SohIB Berkelas "Pembuatan Konten Infografis Berbasis Data"

SohIB Berkelas "Pembuatan Konten Infografis Berbasis Data"

SohIB Berkelas "Pembuatan Konten Infografis Berbasis Data"

Manusia lazimnya lebih akrab dengan informasi berbau visual dibandingkan dengan tulisan. Hal tersebut bisa terlihat dari tingginya minat seseorang saat menonton tayangan di televisi atau media sosial apabila dibandingkan dengan membaca saat ini. Nah, grafis visual sendiri juga menjadi salah satu yang ramai digunakan pada sajian berita atau media sosial karena tampilannya yang dapat menyajikan informasi lebih cepat dipahami dan jelas.

Dalam SohIB Berkelas kali ini, kita akan mengupas tuntas serba-serbi infografik, mulai dari definisi, tujuan, sejarahnya, hingga cara membuat kontennya dengan judul “Pembuatan Konten Infografis Berbasis Data”. Acara ini dipandu oleh Host Satya Risma Dewi dan tentunya pengisi materi, Kak Edy Pang (Visual dan Content Editor Indonesiabaik.id). Event tersebut telah berjalan dengan lancar pada Kamis, 16 Juni 2022 lalu. Berikut ini adalah sedikit ulasan tentang keseruan kelasnya, simak bersama-sama, yuk!

Sejarah Infografik Seperti Apa, ya?

Konten infografik mungkin sudah sangat akrab di telinga kita. Bahkan, hampir semua karya yang ada di media sosial sekarang seringkali muncul dalam bentuk infografik ini. Kak Edy Pang membuka kelasnya dengan menceritakan secuil sejarah tentang info visual tersebut.

Pada zaman dahulu kala, sebenarnya masyarakat sudah terbiasa dengan informasi berbau grafik. Bisa SohIB lihat, bagaimana orang-orang purba terlebih dulu memanfaatkan gambar untuk menceritakan sesuatu, ketimbang dengan karakter atau tulisan. Mereka menggambarnya bisa di mana saja, seperti batu, tulang hewan, dinding gua, dan lainnya.

Cara ini kemudian berkembang lebih modern lagi, di mana simbol-simbol mulai diperkenalkan dengan lebih sederhana dan tidak sedetail gambar pada zaman purba.

Ketika era sudah bergeser menuju orang-orang mulai senang menjelajah dunia, untuk memetakan wilayah, mereka memerlukan gambar seperti peta. Alat visual ini terlahir karena para pengelana membutuhkan gambar dengan skala akurat dan hampir menyerupai yang sebenarnya. Dari sinilah, muncul istilah kartografi, yakni teknologi atau ilmu untuk membuat peta atau geografi wilayah sebagai penyampai informasi.

Florence Nightingale, Sosok Penting Infografik

Apabila SohIB bekerja sebagai seorang perawat, mungkin nama ini bukan lagi asing di telinga kamu. Yup, Florence Nightingale menjadi salah satu tokoh dunia karena jasanya sebagai pelopor perawat modern. Namun, mungkin banyak yang tidak tahu, bahwa wanita dari golongan ningrat tersebut ternyata adalah seorang pandai statistik dan menjadi titik balik bagaimana infografik bisa mempengaruhi orang.

Florence hidup pada tahun 1820-1910. Kala itu, sebagai perawat, ia menyadari bahwa kematian para tentara perang di Inggris kebanyakan bukan karena peperangan, melainkan perawatan pascaperang yang tidak memadai. Agar pemerintah lebih memperhatikan kebersihan dan kesejahteraan tentara, perempuan yang dijuluki “The Lady with the Lamp” ini kemudian mengirimkan proposal kepada pemimpin Inggris saat itu, yakni Ratu Victoria.

Laporan tersebut bukan berbentuk tulisan yang panjang dan tebal, melainkan gambar diagram yang menunjukkan penyebab gugurnya para tentara ini. Berkat kecerdasannya memanfaatkan infografik itu, Ratu Victoria menyetujui proposalnya dan mereka memfasilitasi banyak sekolah keperawatan di Inggris.

“Ingatlah apabila kita mengajukan ide kepada dosen, atasan, dan lainnya, jika ditulis dalam tulisan yang tebal dan banyak, mungkin akan lebih sulit dalam mencernanya. Sama dengan Florence, dia tidak menampilkan dalam bentuk kata-kata panjang, melainkan dengan visual yang memudahkan,” terang Kak Edy di tengah sesinya.

Ia mengutip kata-kata singkat dari T-Siences, yaitu “90% of the information sent to the brain is visual, and images are processed 60.000 times faster than text.” 

Apa Definisi Infografik?

Mana yang benar menurut SohIB, infografis, infografik, atau infographic? Meskipun sampai sekarang banyak content creator yang lebih senang menggunakan kata ‘infografik’, sebenarnya dalam KBBI yang benar adalah infografis, lo!

Menurut Doug Newsom dan Jim Haynes (2004), pada buku Public Relations Writing: Form and Style, ia menjelaskan definisinya sebagai berikut, “Infografik adalah grafik visual yang bisa menampilkan atau mewakili sebuah data informasi atau pengetahuan yang bertujuan agar informasi itu bisa ditampilkan lebih cepat dan jelas untuk dipahami.”

Sedangkan dari American Institute of Graphic Arts - AIGA adalah “Informasi yang disajikan secara grafis agar lebih mudah dipahami dan digunakan.”

Pada penggunaan sehari-hari, kita bisa menjumpai infografik dari papan peta lokasi untuk busway, penunjuk arah,hingga  koran olahraga yang sangat dekat dengan statistik.

Tipe-tipe infografis

  1. Infografis statistik, berupa angka
  2. Infografis chart-centric, berbentuk diagram
  3. Infografis informasional (hanya berisi informasi dan tidak membandingkan apapun, bisa dibilang sebagai mini artikel)
  4. Infografis kronologi berbentuk gambar atau video (berhubungan erat dengan waktu)
  5. Infografis proses 
  6. Infografis geografis
  7. Infografis perbandingan (menjadi salah satu yang paling efektif)
  8. Infografis hierarki (contohnya piramida rantai makanan atau struktur organisasi)
  9. Infografis kombinasi (bisa ada statistik, geografi, kronologi, dan lainnya).