SohIB Berkelas: Trik Merangkai Kata Pada Sebuah Konten dengan Teknik Copywriting

SohIB Berkelas: Trik Merangkai Kata Pada Sebuah Konten dengan Teknik Copywriting

Ketahui berbagai trik merangkai kata pada copywriting | Sumber: Sohib.id

Era digital melahirkan banyak profesi yang sejalan dengan dunia tersebut, salah satunya adalah copywriter. Dalam definisinya, copywriter adalah seseorang dengan skill menulis, pemasaran, dan pemahaman digital-nya mengolah konten-konten berbentuk teks. Tujuannya untuk memengaruhi calon konsumen untuk aware terhadap brand kita dan melakukan pembelian pada produk.

Menjadi seorang penulis kopi dituntut untuk selalu update dengan berita terkini, senantiasa kreatif, dan terus berinovasi. Mengetahui target pasar dan melakukan brainstorming dapat membantu seseorang dengan karier tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya, termasuk dalam menangani klien.

Dalam workshop SohIB Berkelas: Trik Merangkai Kata Pada Sebuah Konten dengan Teknik Copywriting, Anang Filya (Senior copywriter di Hybrid: H/ Hakuhodo International Indonesia) dipandu dengan host Nahda Jehan akan berbagi ilmunya seputar copywriting, dari pengenalannya, mempelajari proses brainstorming dan ideation, formula umum copywriting, hingga penerapannya pada media. Acara tersebut telah berjalan pada Kamis, 14 April 2022 lalu. Berikut adalah cuplikan liputannya!

Baca juga: SohIB Bercerita: Inspirasi Perempuan Berani Bawa Perubahan

Membuat Impactful Marketing Content

Sebenarnya, powerful marketing content adalah kombinasi dari tiga hal, yakni:

  • Intriguing copywriting: membuat orang tertarik dengan brand.
  • Striking visuals: agar audiens melihat tampilan visual kita dengan kesan menarik dan eye-catching.
  • Brilliant strategy: content marketing strategy yang membuat materi komunikasi kita menjadi lebih stand up.

Dalam sesi kali ini, Anang akan memfokuskan pada teknik nomor 1 dan 3.

Pada definisinya, copywriting adalah metode penulisan yang mengkomunikasikan suatu pesan agar orang tahu dan mau melakukan sesuatu (mempersuasi). Di pekerjaan ini, kita berhubungan dengan brand dan marketing untuk menentukan bagaimana cara mengkomunikasikan produk kita dan keunggulannya.

Copywriting mendeskripsikan visualnya, sehingga bila kita menggunakan ide yang biasa-biasa saja, calon konsumen tidak akan mencoba untuk mencari tahu lagi. Sehingga, hanya dengan sekali lihat, mereka tidak tertarik untuk follow up lebih lanjut.

Akan berbeda ketika kita mulai menggunakan kreativitas, meskipun belum terlalu ‘menjual’. Paling tidak, audiens mulai berdatangan satu per satu. Sedangkan dengan teknik copywriting yang lebih unik lagi, justru dapat menarik minat lebih banyak lagi.

Anang memberikan ilustrasi sampul buku seorang laki-laki di tengah lautan, seperti di bawah ini.

Contoh copywriting dapat mengubah sesuatu menjadi lebih menjual | Sumber: sohib.id

“Jika kita memberikan judul ‘Saeful di Tengah Laut’, orang akan berpikir, ‘ah, biasa saja.,’ karena pada kenyataannya, visual buku menggambarkan yang demikian. Lain halnya dengan upgrade teknik kopi sedikit menjadi ‘Saat Laut Menjadi Temanku.’ Bisa jadi, sedikit orang akan mulai mencari tahu. Jika kita ubah lagi menjadi ‘Saeful Mencari Istri,’ impact-nya akan berbeda karena lebih unik,” terangnya.

Baca juga: SohIB Bercerita: Makin Digital, Makin Produktif

Pentingnya Copywriting dan Output-nya

Satu copywriting bisa menginspirasi orang yang membaca dan mengusik mereka agar ingin mendapatkan informasi lebih perihal pesan yang ingin kita sampaikan. Berikut ini adalah pekerjaan copywriter di industri marketing:

  • Print ads dan OOH: isinya berupa poster, baliho, spanduk, dan billboard.
  • Digital content dan ads: tim kreatif konten atau ads di digital media.
  • Video ads/ dan TV commercial: kasta tertinggi copywriting.

Namun, pada semua bidang tersebut, intinya ada pada ide komunikasi. Hanya saja, bagaimana cara membuat copy yang bisa applied di berbagai media agar lebih menarik?

Anang menjelaskan bahwa pada sebuah copywriting, terdapat tiga elemen utama dalam teknik tersebut. Pertama, headline sebagai deretan kata yang paling pertama disadari konsumen. Oleh sebab itu, biasanya tulisannya dicetak paling besar dan fokus menjelaskan benefit utama dari copy kita.

Kedua, body copy, yaitu penjelasan dari headline. Hal tersebut memiliki dua elemen, supers dan disclaimer. Terakhir adalah tagline yang berkaitan dengan persona brand kita. Anang mencontohkan, pada perusahaan Gojek, mereka mem-branding diri kepada audiens bahwa ketika sedang membahas masalah mobilitas jalanan, ingin dipandang sebagai company yang bisa menjadi solusi untuk itu.

Big Idea dan Crafting dalam Copywriting

Bagaimana cara mengembangkan ide dalam copywriting? | Sumber: sohib.id

Sebelum menulis copy, terdapat satu tahapan yang paling penting. Hal tersebut ialah menemukan ide besar untuk tema besar dalam marketing. Nantinya, big idea ini akan diturunkan menjadi beberapa turunan seperti pemetaan prospek, mengetahui market insight, product unic selling point, menentukan desain, kalimat copy-nya, competitor analysist, dan lainnya. Bagi Anang, ini adalah part paling challenging.

Dalam operasi ini, terdapat istilah crafting yang juga menjadi komponen penting dalam pembuatan ide besar. Crafting adalah proses di mana kita bisa menemukan kata-kata yang bisa selaras dengan brand, tetapi juga sekaligus menjadi salah satu identitas brand yang membuat audiens akan langsung mengenali bahwa kalimat tersebut adalah ‘milik kita’.

Baca juga: SohIB Berkelas: Konten & Digital Campaign di Media Sosial

Crafting bahasa simpelnya tuh ngulik. Gimana caranya orang bisa sampai ke ide utama dari berbagai ide dan tahapannya,” kata Anang. Ia membeberkan trik-trik dalam crafting yang bisa kita ikuti:

  1. Buatlah copy yang menggunakan konsep familiarity. Gunakan kalimat yang sudah famous dari berbagai sumber, kemudian twist dengan ide komunikasi yang ada. Sebagai contoh: tagline Ramayana “Keren hak segala bangsa” membuat audiens langsung ingat kalimat dari Pembukaan UUD 45.
  2. Bumbui dengan kata kontradiksi. Manfaatkan kata yang berlawanan untuk menggambarkan kelebihan produk. Contohnya: tagline Apple “Lots to love, Less to spend. Heavy on features, Light on price.”
  3. Mainkan kata dan jadikan lebih relevan dengan keseharian audiens, misalnya lawakan, bahasa slang, dan lainnya.

Copywriting ketika berada di medium yang tepat, sebuah pesan yang super sederhana bisa menjadi materi pemasaran yang super powerful.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang berbagai kelas pelatihan dan webinar yang diadakan indonesiabaik.id dan SohIB, dapat melalui Instagram @id_sohib dan join Telegram t.me/gabungSohIB atau official WhatsApp SohIB (081339491767).