Seni Manajemen Waktu: Menghargai Waktu agar Lebih Produktif

Seni Manajemen Waktu: Menghargai Waktu agar Lebih Produktif

Seni Manajemen Waktu | Sumber: Unsplash.com @Kevinku

#SobatHebatIndonesiaBaik #jadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Suasana tahun baru masih terngiang walaupun sudah di penghujung akhir Januari. Setiap orang berbondong-bondong menyambut tahun awal ini dengan membuat resolusi baru, salah satunya pengen lebih produktif dari tahun sebelumnya agar meraih pencapaian baru.

Setiap orang juga mempunyai pencapaian yang berbeda, tergantung dari cara tiap individu mengelola rutinitas yang sudah dilakukan dengan meng-upgrade rutinitas tersebut secara kontinu.

Namun, pernahkah SohIB merasa rutinitas yang dikerjakan ternyata masih belum bisa memenuhi target dan tergolong tidak produktif? Sepertinya, SohIB butuh seni manajemen waktu agar lebih produktif di tahun ini. Gak butuh banyak peralatan kok, sob! Kamu cuma perlu memaknai arti dari waktu itu sendiri yang dibahas pada artikel kali ini!

Pentingnya Punya Manajemen Waktu

Pentingnya menghargai waktu | Sumber: Unsplash.com @freestocks

Waktu tanpa disadari mengatur rutinitas yang digunakan semua orang agar tepat waktu saat menemui janji atau menghadiri suatu acara. Dilansir dari theplainsimplelife, waktu adalah elemen fundamental atau mendasar dalam kehidupan yang tidak bisa dikembalikan setelah berlalu.

Adapun istilah nilai waktu diartikan sebagai sesuatu yang habis karena kegiatan tertentu. Waktu yang terbatas hanya 24 jam perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk bekerja, menyelesaikan tugas, melakukan hobi, bersosialisasi, dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Mengingat banyaknya kegiatan yang harus dilakukan, terlahirlah istilah seni manajemen waktu. Time management ini timbul saat SohIB merasa butuh mengatur segala kegiatan, baik dalam hal pekerjaan maupun keseharian.

Emangnya seberapa penting sih, punya manajemen waktu? Sebenarnya, mempunyai kemampuan yang satu ini penting sekali karena dalam kehidupan, pasti terdapat tugas yang harus diprioritaskan, memperkirakan berbagai gangguan sebagai risiko, dan membatasi cakupan tugas.

Apabila SohIB mengelola kegiatan berdasarkan manajemen waktu yang ditentukan, maka kamu akan merasa lebih produktif saat bekerja dan menghasilkan banyak karya positif. Tidak sampai di situ saja, SohIB akan lebih banyak mempunyai momen dari segala peristiwa.

Misalkan kamu datang terlambat selama 30 menit bahkan 1 jam ke konser “Tulus”, otomatis SohIB gak bisa minta promotor buat ngulang lagi, kan? Momen konser jadi nggak  berasa seru karena terlambat. Itulah mengapa menghargai waktu itu penting banget nih, terutama bagi SohIB yang sedang bersekolah maupun bekerja.

Langkah agar Punya Manajemen Waktu

To-do-list | Sumber: Unsplash.com @thomasbormans

Setelah tahu betapa pentingnya manajemen waktu, lebih bermakna lagi jika SohIB juga menerapkannya di keseharian. Mulai dari mana, ya? Yuk, simak dulu, sob!

  • Jabarkan berbagai tugas beserta deadline yang perlu dilakukan dalam seminggu. Tuliskan pada kertas atau bisa diketik pada Microsoft word terkait tugas serta deadline agar tidak ada tugas yang terlewat untuk dikerjakan.
  • Lingkari pada kalender untuk menandai tenggat pada masing-masing tugas secara umum. SohIB bisa menandai dengan menggunakan kalender meja, reminder di HP, dan Google Calender.
  • Memperinci kegiatan dalam satu hari. Setelah menandai deadline tugas dalam seminggu, perjelas kembali rutinitas yang biasa SohIB lakukan, mulai dari bangun tidur, sarapan, bekerja, melakukan hobi, hingga kembali ke kamar tidur. Usahakan memperjelas kegiatan menggunakan waktu mulai dan membatasi kegiatan dengan mencantumkan waktu selesai.
  • Gunakan Notion sebagai aplikasi to-do-list. Setelah memperjelas rutinitas, kamu dapat menggunakan Notion atau aplikasi to-do-list lain di smartphone maupun laptop agar list rutinitas terlihat teratur pada tiap kegiatan dengan mengatur/setting waktu mulai dan waktu selesai berkegiatan. Aplikasi seperti ini juga membantu SohIB sebagai pengingat akan dimulainya rutinitas lain dan membatasi antar rutinitas.
  • Sesuaikan dengan kemampuan. Apabila SohIB merasa waktu antar rutinitas terasa berdekatan maka beri jarak antar rutinitas. Sebaliknya, apabila masih ada sela waktu, maka kamu bisa melakukan hobi. SohIB bisa mengatur waktunya dengan menyesuaikan kemampuan.
  • Cobalah rasakan dan sadari ritme saat beraktivitas. Mungkin kamu merasa terkekang saat pertama kali menerapkan disiplin waktu. Sebenarnya cukup rasakan rutinitas dengan santai dan resapi ritme saat beraktivitas, apakah terlalu cepat atau bahkan melambat. Nantinya, SohIB lambat-laun akan terbiasa dengan aktivitas tanpa rasa beban.

Langkah-langkah ini akan berbeda dengan kondisi tiap individu. Untuk itu, sesuaikan kembali dengan kegiatan yang dimiliki dan kebutuhan lahir yang perlu dipenuhi oleh kita.

Waktu yang mempunyai perputaran hanya 24 jam mungkin rasanya tidak mungkin melakukan banyak kegiatan. Namun, jika waktu dikelola secara baik maka kegiatan akan terkontrol dan terlaksana dengan lancar yang dapat meningkatkan produktivitas.

Ada ataupun tidak pengaruh disiplin waktu yang dirasakan, bergantung pada niat kita untuk mengelola waktu beraktivitas lebih baik lagi dalam rangka mengembangkan produktivitas. Mengingat bahwa tipe kepribadian tiap orang berbeda, seperti tipe orang yang gak pengen waktu mengontrol dirinya alias berkehendak sesuai keinginan dan niat hati serta tipe orang yang masih bisa disiplin waktu. Kira-kira SohIB tipe individu yang mana ini, disiplin waktu atau menyepelekan waktu?

Waktu sering kali dianiaya dengan menuduhnya 'tak ada' padahal sebenarnya ia hadir, hanya saja kita tidak mau menemuinya.” - Quraish Shihab