Self Acceptance dan Cara Menerapkannya

Self Acceptance dan Cara Menerapkannya

Self Acceptance | Sumber: Canva

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Selama ini, narasi yang kerap kali diucapkan oleh kebanyakan orang adalah untuk percaya diri atas kemampuan yang dimiliki. Hal itu tentu saja positif dan tidak boleh dihilangkan dari pikiran setiap orang. Namun, ada hal yang tidak kalah penting untuk dipercaya dan mulai diterapkan oleh SohIB semua, yaitu self acceptance.

Self acceptance adalah penerimaan diri secara utuh atas kelebihan maupun kekurangan diri sendiri tanpa syarat, tanpa pertanyaan, tanpa pengecualian. Harus diakui bahwa setiap orang memiliki kekurangan, sisi lain yang kerap kali dibenci keberadaanya karena dianggap merusak atau melukai diri.

Menerima hal itu sebagai bagian dari diri kita adalah bentuk luhur penghargaan atas semua yang melekat pada diri kita. Menerima kekurangan atau sisi negatif memanglah tidak mudah, tetapi hal itu pasti dapat diusahakan. SohIB bisa melakukannya dengan langkah-langkah singkat di bawah ini, simak ya!

Apa itu Self Acceptance?

Self Acceptance adalah keadaan ketika seseorang mengakui dan menerima berbagai aspek yang terdapat dalam dirinya, termasuk dalam hal itu adalah keterbatasan dirinya. Orang yang bisa menerima dirinya secara utuh dapat dengan rendah hati mengakui kekurangan atau keterbatasan dirinya.

Dengan demikian, kesempatan untuk berdamai dengan diri sendiri menjadi lebih besar dan tentunya dapat menjadi modal untuk terus tumbuh memaksimalkan potensi yang dimiliki. Penerimaan atas kekurangan diri dapat membuat seseorang menjadi reflective dan dengan mudah menemukan cara untuk dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Tips Mempraktikkan Self Acceptance

Memahami Diri Sendiri (Self Understanding)

Untuk dapat menerima diri secara utuh, pemahaman atas diri sendiri menjadi hal yang mutlak untuk dipegang. Poin ini dilakukan dengan proses penyesuaian antara pikiran, perasaan, dan tindakan yang dilakukan. Hal ini memerlukan persepsi yang luas atas definisi diri, kesadaran atas realita yang terjadi, serta kejujuran. Orang-orang yang dapat memahami dirinya dengan baik tentu akan mampu menerima dirinya dengan baik pula.

Memiliki Harapan yang Realistis

Setiap orang tentunya memiliki mimpi, harapan, atau cita-cita. Hal tersebut baik adanya sebagai pendorong dan arah untuk seseorang bergerak. Tentunya akan sangat baik jika harapan yang sedang dituju adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk dicapai. Harapan yang realistis menuntun seseorang untuk menjadi individu yang lebih baik.

Harapan yang realistis akan lebih mudah untuk dipetakan sehingga cara untuk mencapainyapun menjadi tergambar dan dan mudah untuk disusun. Selanjutnya, pencapaian atas harapan (yang realistis) membuat seseorang semakin menghargai dirinya. Penghargaan seseorang atas diri sendiri menunjukkan bahwa orang tersebut menerima dirinya (self acceptance) secara utuh. Bukan hanya atas keberhasilan yang diraih, namun juga kegagalan yang mungkin dialami dalam proses memenuhi harapannya tersebut.

Dukungan Sosial

Penerimaan terhadap diri sendiri bukan berarti dapat dilakukan tanpa perlu keterlibatan orang sekitar. Lingkungan yang mendukung tentunya dapat membantu seseorang dalam menerima dirinya secara utuh. Orang-orang yang saling memahami tentunya akan saling memberi saran atas sikap atau pemikiran satu sama lain. Oleh karena itu, lingkungan yang positif diperlukan dalam upaya penerimaan diri seseorang.

Nah SohIB, itulah beberapa langkah awal yang bisa dilakukan untuk bisa menerapkan self acceptance. Menerima diri sendiri secara utuh adalah kekayaan yang tidak ternilai. Berdamai, dengan segala yang melekat pada diri sendiri dan terus melakukan perbaikan adalah cara terbaik untuk terus tumbuh.

Mengakui, menerima, dan berusaha mengubah sisi negatif pada diri sendiri membuat hidup menjadi lebih nyaman. Pikiran senantiasa dihuni oleh cara untuk mengembangkan diri, mengidentifikasi potensi, dan mencari kesempatan untuk mencoba hal baru. Selamat mencoba, ya!