Sekolahku adalah Rumah Mencerahkan Generasi

Sekolahku adalah Rumah Mencerahkan Generasi

UPT SMPN 6 BONTORAMBA

#SobatHebatIndenesiaBaik 

#JadiKontributorJadiInspirator

#BerbagiMenginspirasi

#SohibBerkompetisiArtikel

UPT SMPN 6 Bontoramba|Dokumentasi Sendiri

Sahabatku, UPT SMPN Negeri 6 Bontoramba adalah  nama sekolah kami yang berlokasi di Desa Bulusibatang Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto Propinsi Sulawsi Selatan. Sekolah adalah rumah kedua setelah rumah bersama keluarga kita. Tempat kita berkumpul bersama rekan-rekan guru, kepala sekolah, staf pegawai dan anak-anak didik yang heterogen dan unik. Sebagai guru, kita diamanahi tanggung jawab besar mendidik generasi muda menjadi agen pembangun peradaban di masa depan.  

Pasca Serangan Covid 19 yang begitu  besar sejak maret 2020 yang silam, kita dihadapkan dengan pola baru dalam membelajarkan generasi muda kita. Inovasi pembelajaran jarak jauh pun bermunculan agar dunia pendidikan tetap bergerak mencerahkan dunia pendidikan. Pelajar pun banyak menghuni rumah untuk belajar. Mulai dari Aktivitas Guru Kunjung, Siswa kunjung secara berkala, Daring dengan menggunakan aplikasi Smartphone telah dilakukan. Namun,bagaimanapun juga peran guru dalam pembelajaran tatap muka tetap di rindukan dan berbeda kualitasnya. Tidak dipungkiri bahwa dampak covid 19 dalam 2 tahun terakhir mencederai dunia pendidikan. Terjadi penurunan kualitas akademik dan attitude dari anak didik kita. Smartphone seolah-olah menjadi bumerang. Padahal harapan dari kemajuan teknologi yang salah satunya melalui media Handphone begitu besar. Harapan untuk mencerdaskan anak bangsa melalui pesatnya digitalisasi teknologi sepertinya terhambat. Ada pihak yang sukses finansial dan sosial akibat pemanfaatan akses digital dan adapula yang malah tersungkur, tergantung pengelolaan media tersebut. Salah satu aktivitas yang menjadi hambatan generasi kita adalah aplikasi game yang begitu marak dan seolah-olah menjadi sihir bagi mereka. Akibat bermain game dengan durasi di luar batas, menjamurlah kasus sosial dan kesehatan dari kalangan anak dan rata-rata anak usia produktif. dan hal tersebut menjadi tantangan bersama dalam dunia pendidikan hari ini. Dampak bermain game ini juga mempengaruhi sisi emosial anak termasuk attitudenya.

Sejak dibolehkannya pembelajaran tatap muka pada semester ganjil Pada Bulan Pertengahan Juli 2021 dengan model pembelajaran terbatas, Attitude dan kualitas akademiknya sebagai dampak dari pembelajaran dirumah itu terasa. Oleh karenanya untuk mengantisipasi sekaligus memulihkan keduanya. Protokol Kesehatan tetap kami terapkan setiap hari kepada seluruh warga sekolah sebagai bentuk antisipasi sekaligus bentuk ketaatan kepada pemerintah dan bentuk penjagaan kesehatan bersama.

Protokol Kesehatan Anak Didik|Dokumentas Sendiri

 

Kemudian kami sebagai Stekholder sekolah membuat terobosan aktivitas yaitu Pertama: Setiap Hari Jumat diadakan Literasi Spritualitas dengan tujuan mencerahkan nilai spritulitas berakhlak dengan kitab suci. Berinteraksi dengan nilai kitab suci untuk berupaya mensucikan jiwa dari pengaruh buruk dari segala dimensi. Kedua: Setiap Hari Sabtu pagi sebelum Pelajaran Pertama dilakukan, diadakan apel bersama untuk memberikan pengarahan moral dengan tujuan memberikan motivasi belajar yang mencerahkan kepada anak didik untuk agar memilki Visi dan Misi Jangka Panjang untuk berlabuh melanjutkan perjalanan hidup di masa depan. Ketiga: Pada Jam Istirahat Tiap Hari Sabtu diadakah Sholat Dhuha Berjama'ah dengan tujuan mendidik generasi menjadi pemuda yang tunduk dan patuh pada tuhan bersama komunitas orang dewasa dalam hal ini  para guru dan kepala sekolah bersama teman sebayanya. Keempat: Selama pembelajaran tatap muka terbatas, semua anak didik tidak diperkenankan membawa Handphone ke sekolah, kecuali ada hal mendesak dari pihak keluarga dekat atau orang tua anak didik memiliki keperluan terhadap anaknya di sekolah.

Literasi Spritual|Dokumentasi Sendiri

 

Inovasi yang dilakukan di sekolah sebagai wujud rasa cinta kepada Negeri yang kita sayangi bersama. Mencerahkan para generasi muda di lingkungan sekolah merupakan upaya yang bisa kami lakukan sebagai amanah dan tanggung jawab sebagai praktisi pendidikan. Orang Hebat itu adalah orang yang mampu menggerakkan diri untuk dapat menggerakkan orang lain agar meniti jalan kesuksesan di masa depan. Membimbing dengan suka cita dengan penuh rasa tanggung jawab demi memulihkan peradaban khususnya di dunia pendidikan.