5 Fakta School Bullying dalam Drakor Weak Hero Class 1, Sudah Tahu?

5 Fakta School Bullying dalam Drakor Weak Hero Class 1, Sudah Tahu?

Fakta School Bullying di Drakor Weak Hero Class 1 | Sumber: Instagram (@wavve.official)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Artikel ini mengandung spoiler.

Drama Korea (drakor) terbaru Weak Hero Class 1 yang dibintangi Park Jihoon belakangan ini ramai diperbincangkan. Nggak melulu soal percintaan, Weak Hero Class 1 fokus menayangkan kasus perundungan atau bullying di sekolah dengan adegan action yang menegangkan.

Weak Hero Class 1 merupakan drama adaptasi dari Webtoon Korea Weak Hero karangan Seopaeseu dan ilustrator Kim Jin Seok. Drama ini menceritakan kisah Yeon Si Eun (Park Jihoon), seorang siswa berprestasi yang berfisik lemah, tetapi berhasil menggunakan kepintarannya untuk melawan bullying sekaligus menumpas bandit pengeksploitasi anak.

Namun, jangan hanya salfok dengan para pemain kerennya. Kamu juga bisa mengamati banyak fakta school bullying di drakor Weak Hero Class 1 ini. Penasaran? Langsung saja simak ulasannya berikut ini, yuk!

1. Karakteristik Pelaku Bullying

Karakteristik pelaku bullying
Pelaku bullying memanfaatkan kekuatan fisik, sosial, dan ekonomi untuk mengintimidasi siswa lain. | Sumber: Freepik (gpointstudio)

The National Center for Education Statistics (NCES) melaporkan, mayoritas pelaku perundungan adalah siswa populer, siswa dengan fisik yang lebih kuat, dan siswa yang lebih kaya secara materi. Karakter siswa perundung ini juga ada pada Jeon Yeong Bin dalam Weak Hero Class 1.

Diperankan oleh Kim Su Gyeom, Weak Hero Class 1 menggambarkan Jeon Young Bin sebagai seorang siswa dari keluarga kaya. Bersama teman-temannya, dia menggunakan popularitas dan kekuatannya ini untuk menindas siswa lain.

Sebenarnya, nggak ada kriteria khusus untuk bisa menjadi pelaku bullying. Akan tetapi, riset NCES membuktikan bahwa kebanyakan pelakunya berani melakukan perundungan karena merasa punya kekuatan fisik, sosial, dan ekonomi yang lebih dibanding orang lain.

2. Banyak Kasus Bullying yang Dibiarkan

Sikap acuh bystander bullying
Saksi bullying bersikap acuh untuk menghindari masalah. | Sumber: Freepik (benzoix)

Apa yang akan kamu lakukan kalau terjadi bullying di depanmu? Sebuah artikel ilmiah di BMC Psychology menemukan, sebanyak 50 persen saksi bullying hanya menjadi penonton. Orang-orang seperti itu juga dikenal dengan sebutan bystander.

Sekalipun telah menyaksikan aksi bullying dengan mata kepala sendiri, mereka cenderung enggan mengambil tindakan lantaran tak ingin terlibat masalah. Padahal, kasus perundungan terus membudaya karena banyaknya pembiaran oleh para bystander tersebut.

Sama halnya dengan drama Weak Hero Class 1, belasan siswa dan guru cenderung acuh dengan aksi bullying yang dilakukan komplotan Jeon Young Bin. Bahkan, saat Yeon Si Eun diusik dengan fentanyl (sejenis obat terlarang), pihak komite hanya mengeluarkan Jeon Young Bin tanpa ada investigasi bullying demi menjaga nama baik sekolah.

Baca Juga: Kaum Muda Bersama: Indonesia Lebih Kuat

3. Kekerasan dalam Bullying

Kekerasan dalam Bullying
Pelaku bullying juga melakukan berbagai bentuk kekerasan. | Sumber: Pixabay (Pavlofox)

Jenis bullying yang paling sering dilakukan dalam laporan Youth Truth Student Survey di antaranya adalah kekerasan verbal (79 persen), diskriminasi sosial (50 persen), dan intimidasi fisik (29 persen). Weak Class Hero 1 yang merupakan action drama banyak menayangkan perundungan dengan kekerasan fisik.

Dalam salah satu episode, Jeon Young Bin yang belum puas dengan menggunakan kedua tangannya kemudian menyewa gangster untuk menyerang Yeon Si Eun. Dia juga mengancam dan mempermalukan siswa lain yang menjadi target aksi bullying-nya. Coba bayangkan kalau kekerasan bullying di Weak Hero Class 1 juga terjadi di dunia nyata. Ngeri banget, kan?

4. Berdampak ke Masalah Mental

Bullying berdampak ke masalah mental
Korban bullying akan mengalami masalah mental serius. | Sumber: Pixabay (Wokandpix)

Walaupun ditindas, Yeon Si Eun digambarkan sebagai karakter yang kuat. Akan tetapi, fakta di lapangan tak sepenuhnya begitu. Sebab, perundungan dapat mengakibatkan masalah mental serius yang tidak dapat disembunyikan.

Weak Hero Class 1 sendiri banyak mengisyaratkan dampak psikologis bullying melalui akting para pemainnya. Ini terlihat dari karakter Oh Beom Seok yang diperankan oleh Hong Kyung.

Diceritakan pernah menjadi korban bullying di sekolah lamanya, masih terlihat jelas trauma pada Oh Beom Seok sekalipun dirinya sudah pindah sekolah. Jika diperhatikan, dia adalah karakter yang penakut dan mudah cemas.

5. Menjadi Salah Satu Penyebab Utama Drop Out

Bullying menjadi alasan drop out
Bullying menjadi penyebab terbesar siswa pindah dan putus sekolah. | Sumber: Pixabay (ArtTower)

Hampir 10 persen siswa terpaksa pindah sekolah atau bahkan putus sekolah untuk menghindari bullying. Menurut Their News Team, bullying dan kekerasan menjadi alasan utama anak-anak tidak menyukai sekolah. Fakta ini ditampilkan pula dari kisah Oh Beom Seok yang pindah sekolah karena bermasalah dengan para pelaku bullying.

Sampai episode terakhir, Weak Hero Class 1 beberapa kali menyuguhkan plot cerita pindah sekolah atau drop out akibat masalah perundungan dan kekerasan. Kalau begini, tentu bullying bisa mengganggu prestasi akademik siswa.

Baca Juga: 5 Pelajaran dari Film Enola Holmes 2, Penuh Moral Value!

Itulah beberapa fakta school bullying di drakor Weak Hero Class 1. Selain menyoroti isu perundungan di sekolah, drama ini juga mengandung banyak pelajaran tentang persahabatan. Bagi yang tertarik untuk menonton akting ciamik Park Jihoon dan kawan-kawan, kamu bisa mengunjungi laman streaming Wavve.

Masih banyak artikel menarik lainnya yang bisa kamu baca hanya di sohib.indonesiabaik.id. Kamu juga bisa menjadi kontributor dengan mengirimkan tulisanmu di sini. Ada banyak hadiah menarik khusus buat kamu yang aktif menulis, lo!

Editor: Fria Sumitro