Rehabilitasi Narkoba, Recovery Ahead Pecandu Narkoba

Rehabilitasi Narkoba, Recovery Ahead Pecandu Narkoba

Rehabilitasi Narkoba merupakan recovery ahead para pecandu narkoba I Sumber Foto : Canva Pro

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Recovery merupakan kata yang umum dan jamak didengar oleh para resident (pasien) dan tenaga professional yang berkerja di rumah rehabilitasi bagi pecandu narkoba.

Ternyata kata recovery dipakai juga dalam tema Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 “Recover Together, Recover Stronger” yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Minggu, 31 Oktober 2021 di sesi penutupan KTT G20 Roma yang diadakan di La Nuvola, Roma, Italia.

Namun, yang dimaksud oleh Presiden Jokowi bukan recovery pecandu narkoba tetapi bahwa Presidensi G20 Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi dengan tema “Recover Together, Recover Stronger”.

Walaupun beda dengan maksud yang dijelaskan oleh Presiden RI Joko Widodo di Italy, ternyata dalam perjalanannya, tema tersebut menjadi tema yang digunakan dan diterjemahkan di berbagai aspek kehidupan di Indonesia.

Tema G20 2022 Presidensi Indonesia berada di halaman muka Kalender 2022 RSKO Jakarta
Tema G20 2022 Presidensi Indonesia berada di halaman muka Kalender 2022 RSKO Jakarta I Sumber Foto : dokpri

Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO Jakarta) sebagai salah-satu layanan rehabilitasi narkoba tertua di Indonesia di tahun 2022 ini meletakkan tema Presidensi G20 di halaman depan kalender 2022.

Hal ini menunjukkan bahwa tema presidensi G20 digunakan oleh berbagai bidang termasuk di bidang kesehatan.

Kata recovery di layanan rehabilitasi bagi pecandu narkoba lebih dikenal dengan sebutan pulih atau pemulihan. Bagi resident yang telah selesai dari layanan program rehabilitasi bukan dinyatakan sembuh tapi pulih.

Sangat tepat bila layanan rehabilitasi menggunakan slogan Pulih Bersama, Hidup Berkelanjutan.

Kenapa begitu ? karena mereka sebagai resident hidup berkomunitas dengan masalah yang sama, tinggal di tempat yang sama, memiliki seperangkat peraturan, filosofi, norma, dan nilai kultur yang disepakati, dipahami, dan dianut bersama serta mengejar hal yang sama bersama-sama yaitu pulih (recovery) demi hidup yang berkelanjutan.

Rumah rehabilitasi narkoba dapat disebut rumah pemulihan yang dihuni oleh puluhan bahkan ratusan pecandu narkoba. Para pecandu narkoba setelah menjalankan program rehabilitasi mendapatkan sebutan recovery addict.

Berdasarkan situs resmi RSKO Jakarta, pasien (sebutan bagi resident di rumah sakit) akan diasah kepribadian nya agar mereka bisa menjadi manusia pada umumnya dari sisi psikologis, perilaku, intelektual, spiritual, dan keterampilan.

Sebelum masuk kedalam rumah rehabilitasi narkoba, pasien melalui fase Medical Psychiatric Evaluation (MPE) atau lebih dikenal dengan sebutan detoks.

MPE merupakan tahap awal dalam proses terapi bagi pasien ketergantungan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan zat Adiktif lainnya), dimana resident menjalani program farmakoterapi yang dilakukan oleh tenaga medis.

Program farmakoterapi adalah program yang dijalankan untuk mengurangi sakau (gejala putus zat) dengan obat-obatan jiwa.

Buku saku Instalasi Rehabilitasi ‘Halmahera House’ RSKO Jakarta menyebutkan bahwa rehabilitasi merupakan terapi bagi pasien ketergantungan NAPZA yang tidak hanya bersih dari NAPZA, tetapi juga bebas dari ketergantungan NAPZA. Setelah selesai dari program diharapkan resident pulih (recovery).

Program rehabilitasi narkoba di RSKO Jakarta menjalankan program dengan pendekatan Therapeutic Community, Narcotic Anonymous dan Integrated Dual Disorder Treatment.

Kegiatan Profesonal Sessi di Instalasi Rehabilitasi NAPZA RSKO Jakarta I Sumber Foto : RSKO Jakarta
Kegiatan Profesonal Sessi di Instalasi Rehabilitasi NAPZA RSKO Jakarta I Sumber Foto : RSKO Jakarta 

Terdapat beberapa kegiatan group dan sesi yang dijalankan selama di program rehabilitasi narkoba yang terdiri dari sholat subuh berjamaah (khusus bagi Muslim), morning meeting, group diskusi, group evaluasi, static group, seminar, dynamic group, sesi asuhan medis dan keperawatan, sesi evaluasi keperawatan, arts group, post request, group evaluasi mingguan, sesi keterampilan, house meeting, staff confrontation, kelompok dukungan keluarga, kelas religious, sesi professional, cash flow, general meeting, the circle, personal planning group, relapse prevention, departemental meeting, support meeting, dan closed meeting.

Jadwal harian pun terbilang padat dari pukul 04.30 WIB sampai dengan 22.00 WIB dan mereka melakukan itu bersama-sama dengan pasien lainnya yang didampingi tenaga profesional baik itu dokter, perawat, konselor, ahli gizi, fisioterapis, dan tenaga kesehatan lainnya.

Terdapat kegiatan yang tidak terdapat di rumah sakit lain, dan hanya terdapat di RSKO Jakarta yaitu Saturday Night Activity (SNA) / Kegiatan Malam Mingguan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program, bagaimana mereka membagi tugas, berkerja bersama, dan mendapatkan pemahaman arti pentingnya keluarga.

Resident juga mendapatkan waktu menikmati akhir pekan, setelah 5 (lima) hari menjalani aktifitas rutin rehabilitasi dari hari senin s/d jumat. Resident diberi waktu menjalankan rutinitas yang berbeda pada hari sabtu dan minggu.

Pada hari sabtu dari pagi sampai sore para resident bersama-sama mempersiapkan segala hal untuk kegiatan SNA. Lalu, pada malam hari para resident menikmati SNA sampai dengan pukul 22.00 wib.

Pada saat SNA mereka dapat menikmati makan malam yang mereka buat dan sajikan sendiri dengan pengawasan oleh staff yang bertugas.

Selain itu dalam kegiatan SNA, resident dapat berkesenian berupa drama,  bermusik, lomba-lomba, dan lainnya dengan persetujuan tim di rumah rehabilitasi narkoba.

Relaksasi dari rutinitas harian bagi redisent yang memiliki nilai pembelajaran tidak hanya SNA, ada kegiatan art therapy dengan berkebun dan berkesenian, Yoga, dan Sport Activity (aktifitas olahraga).

Resident rehabilitasi setelah keluar dari layanan diharapkan recovery, dapat menemukan kembali jati dirinya, sebagai anggota masyarakat yang baik, hidup normal dan bersosialisasi secara sehat serta tentunya tidak menggunakan NAPZA atau narkoba kembali (AM).

Man Helping Man to Help Him Self, Recovery Ahead