Perilaku Pribadi Generasi Muda Dalam Upaya Pengendalian Pemanasan Global

Perilaku Pribadi Generasi Muda Dalam Upaya Pengendalian Pemanasan Global

kutub yang mencair dikarenakan global warming

Perilaku Pribadi Generasi Muda Dalam Upaya Pengendalian Pemanasan Global

Penulis : Athaya Adristi

SMP ANGKASA LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

"LOMBA ARTIKEL SOHIB" dan "Pulih Bersama, Hidup Berkelanjutan"

 

Global warming pastinya bukan topik yang asing lagi, global warming sendiri merupakan topik yang beberapa tahun kebelakang ramai diperbincangkan. Seperti yang disebutkan NASA bahwa “Global warming is the long-term heating of Earth’s climate system observed since the pre-industrial period (between 1850 and 1900) due to human activities, primarily fossil fuel burning, which increases heat-trapping greenhouse gas levels in Earth’s atmosphere.” Yang bila diterjemahkan kepada Bahasa Indonesia adalah “Pemanasan global adalah pemanasan jangka panjang sistem iklim bumi yang diamati sejak periode pra-industri (antara 1850 dan 1900) karena aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, yang meningkatkan tingkat gas rumah kaca yang memerangkap panas di atmosfer bumi.”. Global warming sendiri menimbulkan banyak dampak negatif, salah satunya dampak kepada hutan dan kutub.

Dampak Global Warning Pada Hutan

Hutan adalah tempat di mana banyak sekali terdapat tumbuhan dan hewan. Para ahli biologi memercayai bahwa lebih dari setengah tumbuhan dan hewan yang ada di Bumi, berada di hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis terdapat di tempat - tempat bersuhu hangat di dekat equator Bumi. Ekuator adalah garis khayal yang melintasi bagian tengah Bumi. Hutan hujan tropis di antaranya terdapat di Amerika tengah dan selatan, Afrika, dan Asia, termasuk di negara kita, Indonesia.

Dampak pemanasan global yang terjadi pada hutan adalah kebakaran hutan. Walaupun kebakaran hutan adalah kejadian alami, namun dengan bertambahnya jumlah karbon dioksida di udara, dan musim panas yang lebih panas, menyebabkan kebakaran hutan lebih mudah dan sering terjadi. Kebakaran hutan dengan pelepasan karbondioksida ke udara, bukan hanya kehidupan orang-orang dalam bahaya, tetapi satwa liar sangat menderita. Setiap kali api membakar, semakin sedikit oksigen yang ada untuk melawan jumlah karbon dioksida yang berbahaya yang dilepaskan ke atmosfer.

Dampak Global Warning Pada Kutub

Kutub ada dua macam, yaitu kutub utara dan kutub selatan atau Antartika. Keduanya adalah dua tempat yang sangat dingin. Selain itu, kutub utara dan kutub selatan berbeda dengan tempat-tempat lainnya di Bumi karena pergantian siang dan malam tidak terjadi setip hari. ujung-ujung bumi, kita tidak akan bisa pergi lebih jauh ke utara jika sudah berada di kutub utara. Kutub utara adalah tempat paling utara Bumi. Es dan salju menutupi Artik hampir sepanjang tahun. Suhu di musim dingin dapat mencapai - 68°C. Di daratan ini tidak ditemui pohon, yang ada hanya semak-semak, lumut, dan bunga yang tumbuh di tanah yang tipis. Hal yang paling aneh adalah matahari di Artik tidak terbit dalam waktu setengah tahun. Semetara itu, kutub selatan merupakan ujung selatan atau dasar Bumi. Ketika di kutub selatan, kamu berada di benua paling tinggi, paling banyak angin, serta paling dingin di Bumi.

Pemanasan global menyebabkan es yang berada di kutub utara sedikit demi sedikit semakin mencair. negara yang letaknya lebih rendah akan tenggelam. Ketika atmosfer menghangat, permukaan air laut juga akan menghangat sehingga volume air laut akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan air laut. Sebanyak 30% peningkatan tinggi muka air laut berasal dari pencairan es dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat peningkatan suhu. Perubahan tinggi permukaan air laut akan memengaruhi kehidupan di pantai.

Hal ini dapat dilihat dan contoh berikut :

  1. Apabila kenaikan permukaan air laut sekitar 100 cm, maka akan menenggelamkan 6% wilayah Belanda, 17,5% wilayah Bangladesh dan banyak pulau hilang Bagi Indonesia, kenakan permukaan air laut berpotensi menenggelamkan 50 meter daratan dan gars pantai Kepulauan Indonesia. Apabila panjang garis pantai Indonesia sekitar 81.000 kilometer, maka sekitar 405 000 hektar daratan Indonesia akan tenggelam, Ribuan pulau kecil pun akan lenyap dan peta Indonesia. Selain itu, ratusan ribu hektar tambak dan sawah di daerah pasang surut akan hilang. Apabila kenaikan air laut mencapai muara sungai akan terjad banjir akibat air pasang di daratan
  2. Pengaruh kenakan air laut akan cepat terlihat di ekosistem panta Daerah rawa-rawa pantal semakin meluas.

Populasi beruang kutub di Kutub Utara pun menurun karena kesulitan mendapatkan makanan akibat berkurangnya lapisan es. Jika dahulu benang hanya perlu berjalan di lapisan es yang tebal untuk mendapatkan makanan, saat ini beruang harus berenang di es yang mencair.

Upaya Apa Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Mengurangi Global Warming?

salah satu penyebab pemanasan global adalah penggunaan bahan bakar fosil yang meningkatkan kadar CO, di atmosfer Konsumsi total bahan bakar fosil (batu bara dan minyak bumi) di dunia meningkat selmar 1% per tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang didiskusikan saat ini tidak dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Berubahnya klim di masa depan Beberapa langkah antisipasi untuk mengurangi emisi gas rumah laca di antaranya sebagai berikut :

Mengubah Perilaku Pribadi.

Tindakan yang lebih baik adalah dengan mengubah perilaku manusia karena pemahaman tentang pemanasan global yang ditanamkan hari ini akan berdampak besar pada generasi mendatang. Beberapa perilaku pribadi yang dapat dilakukan, di antaranya sebagai berikut.

 

  1. Hemat listrik

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa gas rumah kaca yang paling berperan menyebabkan pemanasan global adalah karbon dioksida (Co) Sebagian besar CO2, dihasilkan oleh pembangkit listrik berbahan bakar losi. Dengan demikian, secara tidak langsung hemat listrik juga akan mengurangi kadar CO2, di atmosfer

 

  1. Menanam pohon

Oleh karena CO2, digunakan oleh tanaman untuk fotosintesis, maka penanaman pohon dalam jumlah banyak akan menjadi solusi untuk mengurangi jumlah CO2, di atmosfer Di Sulawesi Utara, dibuat Peraturan Daerah yang mewajibkan untuk menanam pohon bagi pasangan yang akan menikah.

 

  1. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

Kendaraan bermotor sebagai penyumbang sumber CO2, terbesar di perkotaan, juga perlu diantisipasi dengan mengubah perilaku penggunanya. Penggunaan kendaraan pribad dengan baik Penggunaan transportasi umum yang dapat mengangkut sekaligus banyak orang dapat mengurangi emisi karbon dioksida di udara

Jadi Agar Kita Dapat Memulihkan Bumi Agar Hidup Bisa Berkelanjutan, Mari Stop Global Warming!

Sumber Buku                     :

 

  • Rahmatia, Diah . Pipit Pitriana . (2006) . Ensiklopedia Lingkungan Hidup . Jakarta : Ganeca Exact.
  • TIM ABDI GURU. (2016) . IPA TERPADU UNTUK SMP /MTs KELAS VII . Jakarta : Penerbit Erlangga .

 

Sumber Lainnya       :