Peranan Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Perkembangan Transformasi Digital

Peranan Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Perkembangan Transformasi Digital

Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Transformasi Digital | Pinterest (swapan das)

Pada era revolusi industri 4.0 ini, tentunya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya teknologi. Seiring berjalannya waktu, teknologi akan terus berkembang dan juga semakin canggih. Dengan canggihnya teknologi ini, sedikit demi sedikit membuat terkikisnya kinerja manusia. Pekerjaan yang dulunya dilakukan secara manual, kini perlahan-lahan mulai digantikan dengan sistem atau mesin. Dengan kata lain, pekerjaan manual ini akan menjadi canggih berkat bantuan sistem atau mesin yang disebut dengan kecerdasan buatan.

Tidak hanya teknologi yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Transformasi digital juga akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Sejak adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2019, masyarakat semakin melek dengan perkembangan sarana digital untuk memenuhi kebutuhan sumber daya baik dalam sektor bisnis maupun non-bisnis.

Menurut Medcom.id Trasformasi digital yang terjadi pastinya telah membawa dampak positif bagi pelaku bisnis dari berbagai sektor. Pendapat lainnya media Gleematic A.I menyatakan Transformasi digital melibatkan proses penggunaans teknologi untuk mengubah bisnis lama dan konvensional, membuka potensi untuk menjadi perusahaan yang cerdas. Artificial Intelligence (AI) mengacu pada simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang mempunyai kemampuan berpikir dan bertindak layaknya seorang manusia sungguhan. AI disini mampu melakukan pekerjaan yang memerlukan kecerdasan layaknya mausia sungguhan. Dalam dunia bisnis, AI merevolusi cara kerja perusahaan dengan mengotomatisasikan suatu pekerjaan, mengurangi kemungkian adanya error, serta meningkatkan efisiensi suatu pekerjaan. Menurut laporan yang diterbitkan oleh Deloitte, Penyebaran AI telah meningkat secara signifikan pada tahun 2022, 79% responden mengatakan bahwa telah sepenuhnya menggunakan tiga atau bahkan lebih jenis AI jika dibandingkan dengan 62% pada tahun 2021. Banyak perusahaan yang tidak mencapai nilai yang telah diantisipasi seperti yang telah disaksikan dalam peningkatan 29% responden yang mengidentifikasi sebagai yang belum mencapai target jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.  

Meski demikian, 76% melaporkan bahwa mereka merencanakan untuk meningkatkan investasi mereka di AI guna mendapatkan keuntungan lebih. Pada tahun 2021 turun 85% yang pada awalnya direncanakan peningkatan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa pendanaan akan melambat setelah beberapa tahun terakhir setelah peningkatan yang signifikan. Di sisi lain, sangat sedikit responden 3% yang melaporkan penurunan investasi. Hal ini menandakan pentingnya keyakinan dan kepentingan AI di tahun-tahun mendatang. Berdasarkan data laporan tersebut, penyebaran penggunaan AI telah dilakukan. Hal ini dikarenakan AI dapat membantu mendapatkan keuntungan lebih dalam investasinya.

Di kalangan Pengusaha, mereka meyakini penggunaan teknologi kecerdasan buatan ini mampu meningkatkan kualitas layanan serta menambah jumlah konsumen yang benar-benar loyal. Semakin berkualitas sistem penggunaan teknologi kecerdasan buatan ini maka semakin banyak pula pengguna yang akan menggunakan sistem ini. Contoh penerapan sistem yang menggunakan pemanfaatan kecerdasan buatan yakni sistem evaluasi perekrutan karyawam, identifikasi pelanggan potensial untuk peningkatan pemasaran, serta pembuatan automasi sistem rute perjalanan udara.

Menurut media swa.co.id Pemodelan suatu AI dapat dilakukan suatu pemetaan pada alur sistem kerja untuk mengetahui model yang paling sesuai dan memberikan dampai pemasukan terbesar. Adanya proses bisnis yang modern berlandaskan data mampu memberikan pertumbuhan secara eksponensial dikarenakan dapat melakukan perubahan seperti proses bisnis dapat didigitalisasi dan kompetensi penyelesaian tugas menjadi bagian intrinsik dari suatu korporasi.

Mantan CEO IBM Indonesia Betty Alisjahbana mengatakan “Pada ekosistem digital, transformasi ini paling dirasakan pada online platforms untuk e-commerce untuk pembelian barang dan servis. Mengenai hal ini, perusahaan perlu untuk memikirkan ulang mengenai penggunaan AI untuk memanfaatkan keberadaan data secara maksimal dari sumber-sumber bar”. Artinya,  AI mampu berperan dalam memberikan dorongan pemasukan, penurunan biaya serta pengaturan resiko. Khususnya dalam era transformasi digital yang perkembangannya semakin pesar karena situasi pandemi covid-19 serta berdampak pada transfer data dalam jumlah besar. Dengan demikian, peran AI Khususnya dalam era transformasi digital ini membantu dalam mendorong pemasukan, penurunan biaya, pengaturan resiko serta ransfer data dalam jumlah besar.