Peran Pemuda Dukung Transformasi Digital

Peran Pemuda Dukung Transformasi Digital

Transformasi Digital | Sumber: Unsplash (Nordword Themes)

Diselenggarakannya ASEAN Youth Dialogue (AYD) on Digital Development for Sustainable Development Goals (SDGs) selama 3 hari di Jakarta memiliki tujuan mewadahi pemuda ASEAN dalam mendorong percepatan transformasi digital untuk mencapai target SDGs.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan bahwa pemuda dan ekonomi digital memegang peran penting di kawasan Asia Tenggara sebagai epicentrum of growth. Ekonomi digital Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara berdasarkan prediksi Google akan mencapai angka USD 146 miliar.

Mewujudkan tujuan ini tentu perlu kerjasama semua pihak dan terpenting kesadaran generasi muda untuk ikut memberikan aksi nyata, agar terwujudnya pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan. Nah, SohIB, keterlibatan pemuda Indonesia ternyata berperan besar sebagai “game changer” untuk mengoptimalkan transformasi digital ini, lo. Kenapa bisa begitu ya, SohIB?

Mewujudkan UMKM go Digital

Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat ternyata mampu melahirkan bisnis utamanya UMKM rintisan anak muda Indonesia yang sebagian besar telah berhasil mencapai puncak kesuksesannya lo. Terlebih lagi UMKM membantu penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN hingga mencapai 35-97% pekerja. Selain itu, maraknya perkembangan bisnis UMKM mampu mempengaruhi pertu

buhan ekonomi digital secara optimal. Mengetahui fenomena ini semakin menjadi trend, maka penting bagi pelaku usaha untuk menguasai teknik digital marketing agar mampu unggul bersaing di pasar dalam negeri, bahkan menjangkau pasar internasional. Strategi pemasaran produk UMKM juga bisa memanfaatkan platform digital seperti e-commerce yang secara keseluruhan bisa mempermudah penjualan produk, promosi keunggulan produk, serta transaksi pembayaran secara online.

digital marketing | Sumber : Pexels (Mikael Blomkvist)

Hampir semua aktivitas UMKM mulai memanfaatkan kemajuan digitalisasi yang memberikan kemudahan berbelanja bagi masyarakat, contohnya seperti transaksi pembayaran non-tunai. Metode pembayaran ini mengusung konsep cashless salah satunya melaui virtual account ataupun QRIS.

Masuknya UMKM ke ekosistem digital di satu sisi memberikan kemudahan akses dan meningkatkan inklusi keuangan, namun juga berpotensi menimbulkan risiko yang perlu diwaspadai oleh semua pelaku usaha. Jaminan keamanan dan perlindungan data bagi pemiliki usaha dan konsumen akan meningkatkan peluang UMKM untuk terhubung dengan perdagangan di kawasan ASEAN.

Dalam kegiatan High-Level Dialogue on Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs pada tanggal 29 Maret 2023 di Bali, Menteri Keuangan, Sri Mulyani membahas perlunya strategi penguatan inklusi dan literasi keuangan digital bagi pelaku UMKM dengan mengambil 2 langkah utama yaitu menyediakan basis data yang kuat di kawasan ASEAN dan penyediaan fasilitas digital, seperti beyond credit (selain kredit) bagi UMKM. Peningkatan literasi keuangan digital memerlukan tanggung jawab dan partisipasi semua pemangku kepentingan, untuk mewujudkan UMKM go digital di kawasan ASEAN.

Pemuda ASEAN cakap Digital

literasi digital | Sumber : Pixabay

Kedekatan generasi muda dengan sosial media tidak dapat terbantahkan, berbagai jenis informasi bisa dengan mudah didapatkan melalui internet. Hal ini juga mempengaruhi perilaku masyrakat dalam memanfaatkan teknologi digital. Berbagai tindakan kejahatan, penipuan dan berita hoaks melupakan salah satu bentuk penyimpangan yang banyak dijumpai di era digitalisasi ini.

Merujuk pada permasalahan tersebut maka dalam kegiatan ASEAN Youth Dialogue on Digital Development For Sustainable Development Goals (AYD 2023), dibahas peran penting pemuda dalam perkembangan digital yang mengarah ke Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mendukung digitalisasi di kawasan Asia Tenggara serta memberikan akses yang sama terhadap pengembangan literasi digital.

Tingkat literasi digital di Indonesi masih terbilang rendah yaitu hanya sebesar 62%, hal ini masih terbilang cukup rendah dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN yang rata-rata telah mencapai 70%. Untuk itu langkah percepatan literasi digital semakin gencar dilakukan di kawasan Asia Tenggara, utamanya Indonesia yang memegang peranan keketuaan ASEAN di tahun 2023 ini.

Kecapakan penggunaan media digital menjadi hal yang krusial, memerlukan kontribusi generasi muda dalam mewujudkannya. Adapun fasilitas yang disediakan dalam bentuk pelatihan bagi pemuda mengenai ilmu data analytics untuk membekali pengetahuan digitalisasi, serta dalam program ASEAN DSE Enablement Session 2023 akan dilaksanakan dalam bulan April-Mei 2023, banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengikuti program ini, peserta yang lolos akan bergabung dalam grup belajar, mendapatkan akses gratis ke akun SAP Analytics Cloud sampai akhir tahun 2023, dan rekaman sesi pembelajaran.

Melalui program ini diharapkan mampu menjadi investasi literasi dgital bagi kaum generasi muda untuk menghadapai persaingan global yang semakin kompetitif, sehingga bisa dihasilkan talenta kreatif dengan hadirnya inovasi baru di dunia digital.

Jadi itulah beberapa kontribusi yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan digitalisasi sekarang ini, SohIB. Tentunya masih banyak kegiatan lainnya yang bisa mempercepat transformasi digital, lo. Kesempatan pun semakin terbuka lebar khususnya bagi generasi muda yang ingin menuangkan kreativitas dan potensi terbaik kamu sebagai agen perubahan di dunia digital. Ayo tunjukin aksi kamu!

Referensi: ASEAN 2023 | detik.com | infopublik.id | kemenkeu.go.id | kemendag.go.id | kemenkeu.go.id | djkn.kemenkeu.go.id | CNBC indonesia | ASEAN 2023