Peran Generasi Muda Sebagai Agent Of Change dalam Menghadapi Era Society 5.0

Peran Generasi Muda Sebagai Agent Of Change dalam Menghadapi Era Society 5.0

Generasi Muda dan Masa Depan

 #SobatHebatIndonesiaBaik

#JadiKontributorJadiInspirator

#BerbagiMenginspirasi

#SohIBBerkompetisiArtikel

Kecanggihan Teknologi

Kecanggihan Teknologi | pidjar.com(https:bit.ly/3uzdtUz)

 Dewasa ini, perkembangan teknologi bertumbuh dengan sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga muncul banyaknya inovasi yang  begitu canggih. Teknologi memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan  hidup manusia.  Misalnya, untuk berinteraksi, mendapatkan informasi, belajar, bertransaksi dan berbagai kegiatan lain semuanya memakai produk-produk tekologi informasi dan komunikasi.  Perkembangan teknologi membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia, pekerjaan yang sebelumnya menuntut kekuatan fisik, kini bisa dikerjakan oleh bantuan perangkat mesin-mesin otomatis.

Mengiringi perkembangan teknologi, pada tahun 2016, Kabinet Jepang dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 mengusulkan sebuah inisiatif yang disebut “Masyarakat 5.0” atau “Society 5.0”. Dilansir dari laman resmi CAO Japan, society  5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permaalahan sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0.

Transformasi konsep Society dari masa ke masa

Transformasi konsep Society dari masa ke masa | Cao Japan (https:bitly/2V0Se4v)

Konsep society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep sebelumnya. Sebagaimana yang diketahui, era society 1.0 dikenal sebagai era berburu dan mengenal tulisan. Society 2.0 adalah era pertanian dimana manusia sudah mengenal bercocok tanam. Society 3.0 diketahui sebagai era industri yaitu ketika manusia sudah mulai menggunakan mesin untuk membantu aktivitasnya. Society 4.0 merupakan era dimana manusia sudah mengenal komputer hingga internet. Society 5.0 adalah era dimana semua teknologi merupakan bagian dari manusia itu sendiri, internet tidak hanya digunakan untuk sekedar mencari informasi melainkan untuk menjalani kehidupan.

penampakan cara kerja era society 5.0

Penampakan cara kerja society 5.0| Cao Japan (https:bitly/2V0Se4v)

Dalam langkah  menyongsong era society 5.0 yang disebut sebagai “super-smart society”, Jepang sebagai pencetus mengangkat berbagai teknologi modern, seperti kecerdasan buatan (AI),robotik, big data, dan penggunaan drone yang diusung guna memenuhi kebutuhan semua orang.

Komponen utama  dalam society 5.0 adalah manusia itu sendiri yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi dan dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi di kemudian hari. Generasi muda, sebagai pemegang peran strategis  penerus pembangunan negara, memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi era society 5.0.   yaitu sebagai agent of change.   Menurut kamus Camrbridge, agent of change adalah seseorang atau sesuatu yang dapat mendorong orang lain untuk merubah tingkah laku atau opini mereka. Generasi muda sebagai agent of change bertindak untuk menginisiasi suatu perubahan atau sebagai katalis untuk sebuah proses perubahan dalam suatu institusi dan menjadi garda terdepann dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa.

 Berikut pemaparan mengenai peran generasi muda sebagai agent of change dalam menghadapi era society 5.0

  1. Memiliki kemampuan beradaptasi dan kompetensi

Adaptasi dimaksudkan agar generasi muda siap untuk menerima dan  mengimbangi perubahan yang ada. Selain itu, meningkatkan kompetensi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar kita dapat terus tumbuh dan berkembang ditengan perkembangan zaman.

  1. Mempunyai karakter yang kolaboratif, emansipatif, kreatif, inovatif dan inklusif

Bambang Soesatyo, ketua MRI RI menjelaskan bahwa “ Dengan nilai kolaboratif, kita diajarkan untuk bekerja sama, saling memberi dan menerima sebagai bentuk saling ketergantungan yang positif atau simbiosis mutualisme, dan belajar mengontrol ego individu. Sementara, emansipatif mengedepankan konsep egaliter yang memandang setiap individu mempunyai kedudukan dan hak yang sama dalam setiap aspek kehidupan.” Beliau juga menambahkan bahwa nilai kreatif mengajarkan kita untuk memperkaya perspektif dalam menghadapi setiap persoalan, sehingga mampu melahirkan gagasan dengan berbaga alternatif solusi. Nilai inovatif  mendorong kita untuk tidak terjebak pada zona nyaman, dan selalu berusaha menemukan gagasan-gagasan baru yang memberikan nilai tambah yang lebih optimal. Melalui nilai inklusif, mengajarkan kita membudayakan lingkungan sosial yang terbuka, menghormati kemajemukan, menghargai dan merangkul perbedaan.

  1. Mempunyai daya pikir yang kritis

Pesatnya perkembangan ilmu teknologi dan komunikasi serta tekanan globalisasi saat ini, generasi muda diharuskan untuk bisa mengerahkan seluruh pikiran dan potensi sumber daya yang dimiliki setiap masyarakat diseluruh bangsa untuk tetap bertahan. Menurut Roro Ajeng Sekar Arum, seorang penulis buku  “Tudung Venus”  dengan berpikir kritis, generasi muda dapat  menjawab permasalahan yang terjadi disekitarnya.

  1. Sebagai talenta digital , wirausahawan digital, maupun potensial dari produk-produk domestik

Pada acara  kuliah umum “Akselerasi Pemulihan dan Transformasi Ekonomi melalui Dukungan Teknologi Digital” yang diadakan di Universitas Hasanuddin Makassar, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa ,“Generasi muda yang berkualitas tinggi akan memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia di era society 5.0. pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan berkontribusi senilai Rp 4.434 triliun kepada PDB Indonesia di tahun 2030 atau setara dengan 16% dari PDM. Peluang besar ekonomi digital di Indonesia ini harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama.” Beliau juga menambahkan bahwa pengembangan talenta digital diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan digitalisasi UMKM di Indonesia. Di era digital ini, generasi muda Indonesia harus mampu memanfaatkan talenta digitalnya, sehingga tidak hanya berperan sebagai job seeker saja, namun dapat juga menjadi  job creator.

            Kewirausahaan dan UMKM merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi pasca pandemi covid 19. Kegiatan belanja online semasa pandemi mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Generasi muda dapat mengaitkan UMKM dengan internet agar ekonomi bangsa dapat terjaga dan berkembang.

            Ini adalah tantangan bagi generasi bangsa . untuk bisa menjalani peran-peran tersebut dengan baik, sangat diperlukannya kesadaran dari generasi muda itu sendiri dan dukungan pemerintah.kerja sama yang baik antara pemerintah dan mayarakat sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup bangsa.