Life-Skill, Kemampuan Berharga dan Harmonis

Life-Skill, Kemampuan Berharga dan Harmonis

Lifeskill | Sumber: Unsplash.com @leohoho

Di dunia kerja maupun sekolah, kita dituntut berperilaku dan berproses mengikuti keadaan sekitar guna menunjukkan potensial diri bersosial di tengah masyarakat yang beragam. Kemampuan dalam membentuk pribadi menjadi makhluk sosial dikenal sebagai life-skills.

Life-skills atau istilah lainnya dari kemampuan psikososial lebih menjunjung pada bagaimana individu dapat berproses, mencerna berbagai persoalan, bijak berperilaku, dan menemukan solusi dari persoalan yang akan terus ditemui setiap harinya.

Seberapa penting life-skill? Mengutip dari berkeleywellbeing.com, studi menyatakan bahwa mengembangkan life-skills dapat mengurangi kecanduan narkotika dan kekerasan, mengontrol emosi secara efektif, serta menciptakan pribadi yang bahagia dan sehat. Kemampuan ini tidak fokus pada kesuksesan dalam hidup, melainkan berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan kita.

Skema Life Skills | UNICEF

Beraneka macam permasalahan diikuti oleh risiko sekarang ini memungkinkan lifeskills berguna untuk menciptakan pribadi cepat bertindak, kritis, dan bijak, khususnya bagi genZ. UNICEF, UNESCO, dan WHO merekomendasikan beberapa life-skill yang dapat kawan kembangkan dan latih di kehidupan sehari-hari pada 5 area berikut!

Problem solving – Decision making (Pemecahan masalah – Pengambilan keputusan)

Dalam keseharian tidak bisa terlepas dari masalah yang memerlukan solusi dari sebuah keputusan. Saat kamu menggunakan penalaran terhadap suatu masalah berdasarkan pengetahuan, kemampuan, dan pemahaman yang dimiliki ternyata kamu sudah mengaplikasikan keterampilan pemecahan masalah, lo!

Bahkan ketika SohIB sedang memilih solusi yang sesuai, efektif, terbaik, dan adil sesuai dengan tujuan/maksud, tentunya kita juga telah melakukan keterampilan pengambilan keputusan.

Ambillah contoh sederhana, manakala kamu ingin membeli skincare wajah berjerawat. Maka kamu perlu mengetahui kualitas masing-masing produk berdasar hasil review dan menentukan produk mana yang sesuai dengan jenis kulit wajah.

Creative thinking – Critical thinking (Berpikir kreatif – Berpikir kritis)

Adakalanya suatu masalah perlu dilihat dari sudut pandang yang berbeda dan memaknai maksud maupun tujuan atas masalah tersebut agar tidak terjadi salah paham. Kamu bisa melatih keterampilan berpikir kreatif dengan selalu memiliki pemikiran terbuka atas segala perspektif dari suatu masalah.

Perspektif yang demikian dapat kamu resapi kembali hingga kamu memperoleh argumentasi untuk menentukan keputusan tertentu sebagai bentuk penerapan keterampilan berpikir kritis.

Effective communication – Interpersonal Relationship (Komunikasi efektif-Hubungan interpersonal)

Selanjutnya terkait dengan keterampilan yang banyak ditemui di circle tempat kerja, yaitu membangun komunikasi efektif dan menjalin hubungan interpersonal. Keterampilan komunikasi dapat dilatih dengan membiasakan diri nimbrung bersama rekan kerja, memakai kalimat sederhana, serta menggunakan 3 magic words, yaitu "Maaf, Minta Tolong, dan Terima Kasih".

Keterampilan berkomunikasi juga sekaligus melatih keterampilan interpersonal agar kamu selalu bisa beradaptasi di lingkungan baru.

Self awareness – Empathy (Kesadaran diri-Empati)

Ketika kamu bisa berefleksi atau introspeksi pada diri sendiri untuk mengetahui kesalahan dan alasan dari perbuatanmu, maka kamu sudah mengaplikasikan self awareness di keseharian.

Lain hal ketika kamu berusaha memahami perasaan orang lain dengan memosisikan diri sebagai mereka agar menemukan perspektif lain, maka kamu sudah melatih jiwa empatimu.

Eits, self awareness dan empati enggak cukup di keseharian aja lho, tapi juga perlu diaplikasikan saat bermain sosial media seperti cara kamu berkomentar dan memberikan respons melalui story karena tiap orang akan mengetahui manner-mu dari postingan-mu.

Coping with emotions – Coping with stress (Mengontrol emosi-Mengelola stres)

Keterampilan terakhir yang berhubungan dengan masalah kebatinan adalah mengontrol emosi dan mengelola stres. Kamu perlu mengontrol emosi di keseharian, bahkan di kondisi yang sangat menyebalkan sekali pun, agar memperkaya perspektifmu terhadap suatu permasalahan secara bijak.

Tak hanya itu, mengelola stres juga dibutuhkan agar kamu tidak jenuh dan merasa burnout dengan manajemen stres serta sesekali lakukan self-care.

Masing-masing dari area life-skills mengajarkan kawan untuk menyikapi setiap permasalahan dengan pemikiran rasional-kritis yang disampaikan secara efektif, penuh kehati-hatian, dan bijak tanpa maksud menyinggung berbagai pihak.

Empati terhadap sesama | unsplash.com @sammanns

Hal yang terpenting dari life-skills adalah bagaimana kawan dapat memosisikan diri di segala situasi agar tetap berkesinambungan dengan masyarakat secara sopan, beretika, dan harmonis. Lebih afdol lagi kalau ditambahkan beberapa contoh life-skills yang penting banget!

  1. Pendidikan Seks: Kamu perlu mengetahui definisi seks, kebermanfaatan seks, risiko seks, batasan wajar dan tidak wajar dari seks, serta berita terkait kekerasan seks. Ini berguna agar kamu lebih bijak, lebih bertanggung jawab, dan tidak gampang menyepelekan seks.
  2. Perilaku dan Etika: Apakah kamu masih ingat pelajaran Budi Pekerti? Hingga dewasa, beretika sangat dibutuhkan untuk menjaga sikap pada situasi dan kelas sosial tertentu, terutama bagi kamu yang masih bersekolah atau sedang mencari kerja.
  3. Pertolongan pertama: SohIB bisa belajar kesehatan dasar seperti menyembuhkan luka, membantu orang tersedak, dan menyelamatkan orang pingsan serta penyelamatan dasar saat terjadi bencana alam, seperti banjir, gempa, tanah longsor, dan kebakaran yang dapat menyelamatkan banyak orang.
  4. Literasi finansial: Terakhir dan tidak boleh ketinggalan adalah gimana sih, cara mencari uang, mengelola uang, investasi atau menabung, membuat anggaran dasar belanja, dan menyisihkan gaji untuk dana darurat. Bukan sekadar menghamburkan uang untuk mengikuti tren, tapi menyeimbangkan kehidupan dengan kebutuhan yang diperlukan.

Di antara life-skill di atas, mana nih, yang sedang atau pernah kamu jalani? Harapannya kamu dapat mengaplikasikan pembelajaran tersebut dalam keseharianmu agar kemampuan yang diinginkan dapat terasah senatural mungkin dan merasakan keharmonisan di lingkungan sekitar.

Penerapan life-skills yang paling simple dan bisa kamu lakukan sekarang hingga seterusnya adalah menulis di sohib.indonesiabaik.id. Sebarkan kebaikan melalui ceritamu untuk Indonesia makin baik!

Referensi :  UNICEF | Berkeleywellbeing.com | Residence.ugm.ac.id