Indonesia: Peradaban Pemuda dan Perkembangannya

Indonesia: Peradaban Pemuda dan Perkembangannya

Mentari terbenam berujung cahaya keemasan

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Indonesia telah merayakan kemerdekaan sejumlah 77 kali. Hal ini membuktikan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia masih dalam masa terus beregenerasi, bertumbuh dan berkembang. Layaknya pohon yang makin besar, maka kekuatan makin diperlukan. Segala elemen dibutuhkan, baik dari kalangan lanjut usia maupun kalangan muda. Mulai dari pra kemerdekaan yang dipelopori para pemuda pelajar dan pemuda desa.

Pemuda masa kemerdekaan, lahir dari keluarga-keluarga yang berstatus petani, buruh dan keluarga bangsawan. Mereka bersatu dengan profesionalitas masing-masing untuk mencapai kemerdekaan bersama dengan tempo yang tidak singkat. Keberanian, tekad, kecerdasan dan kebijaksanaan membawa mereka dan semua pendukungnya meraih kemenangan dengan pengakuan beberapa negara lain atas berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.


Pergerakan pemuda terus berkembang setelah proklamasi dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan tidak berhenti sampai di 17 Agustus saja. Para pemuda terus melakukan perbaikan, penguatan internal dan ekspansi hubungan luar negeri agar pengakuan kedaulatan NKRI tidak sebatas simbolis tetapi dengan pembuktian atas kemandirian negara tersebut.


Bung Karno dan Ike Eisenhower | penasukarno.wordpress

Dari sekian banyak aktivitas pembangunan & penguatan kedaulatan, peran pemuda menjadi fondasi bergerak dinamisnya pemerintahan bangsa ini. seperti Ir. Soekarno yang terus melakukan kunjungan diplomatis ke beberapa negara, Moh. Hatta yang mengikuti forum-forum internasional, pemuda-pemuda bangsa yang dikirim untuk mendapatkan ilmu baru di negara lain, serta akulturasi budaya asli Indonesia dengan beberapa budaya bangsa asing, semakin tak lepas dari peran pemuda.




Para Anggota Perhimpunan Hindia atau Indische Vereeniging (IV) 1908 | Harry A. Poeze (Di Negeri Penjajah: Orang Indonesia di Negeri Belanda)

Di abad 21 ini, peran pemuda sudah makin kompleks, bertransisi dan adaptif. Semua tidak lepas dari pengaruh budaya dalam dan luar negeri, kemajuan teknologi dan informasi, serta bertambahnya jumlah penduduk yang didominasi oleh generasi milenial dan Z. Pemuda bukan lagi disebut sebagai agen perubahan tetapi juga sebagai agen pembenahan. Hal berbenah maksudnya bagaimana kesalahan masa lalu dari sebuah pembangunan dan proses eksploitasi dapat diperbaiki agar mengurangi efek jangka panjangnya. seperti deforestasi, penambangan liar, penggunaan air tanah berlebihan, penggunaan plastik dan persampahan, hal-hal tersebut sudah menjadi isu utama dalam pembicaraan & pergerakan pemuda saat ini. Dimulai dari lingkup yang kecil, kemudian mengajak orang-orang terdekat dan merambah ke masyarakat luas di daerah. Langkah nyata & konkret sudah menjadi pilihan pemuda saat ini untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan sampai di hari tua para pemuda kelak. Bagi pemuda, teknologi memudahkan tetapi tidak untuk menggerus keselamatan lingkungan sampai ke masa depan.


10 Problem Besar Lingkungan di Indonesia | Koran Sindo (nasional.sindonews.com)

Pembenahan yang sudah mulai dilakukan dapat dilihat dan dibaca di media-media masa. Peran yang diambil oleh banyak pemuda ini menjadikan gerakan para pemuda lain yang memiliki visi sama pun ikut serta dengan sasaran yang berbeda. Contohnya seperti program waste4change, dietkantongplastik, hutanitu, greeneration, ifcc-ksk, yis.indonesia dan Yayasan ASRI. Pemuda tidak bergerak sendiri tetapi merangkul masyarakat dan pemerintah setempat.

Kegiatan pembenahan Sungai Citarum yang dibantu pendanaan oleh Benioff Ocean Initiative dan The Coca-Cola Foundation | greeneration.org

Bahkan beberapa instansi pemerintah juga sudah mau memberi bantuan dalam program-program pembenahan yang dipelopori oleh para pemuda. Bukan hanya pembenahan lingkungan tetapi juga pembenahan sumber daya manusia. seperti pelatihan-pelatihan digital, magang di beberapa usaha yang dipelopori pemuda (contohnya Ciheras University dan Lentera Bumi Nusantara yang didirikan oleh Ricky Elson, Widya Robotics, dan Ruang Guru) dan pertukaran pemuda antarnegara.


Daerah Lentera Bumi Nusantara dan Ciheras University | lenterabumi.com


Salah satu pelatihan digital yang diselenggarakan oleh kominfo RI | digitalent.kominfo.go.id

Dengan pembenahan ini, keberlanjutan peradaban dapat berjalan sebaik mungkin walaupun tantangan di depan terus berfluktuasi. Saat pemuda diam, maka pertumbuhan, perkembangan dan pembenahan pembangunan akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Kemandirian & pemenuhan fasilitas untuk pemuda harus seimbang dan merata agar tidak terjadi kesenjangan keilmuan yang dibutuhkan untuk pertahanan pada masa kini dan menjadi modal untuk masa depan.