Pemanfaatan Sampah Sebagai Gerakan Literasi Gaya Hidup Sehat

Pemanfaatan Sampah Sebagai Gerakan Literasi Gaya Hidup Sehat

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) | Sumber: Republika.id

#JadiKontributorJadiInspirator #SobatHebatIndonesiaBaik #BerbagiMenginspirasi

Pasca pendemi COVID-19 seperti saat ini, menjaga kesehatan adalah sebuah kewajiban, baik dengan rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Di samping itu pula, hal ini harus diimbangi dengan asupan makanan yang bergizi dan rajin berolahraga. Dengan demikian, akan tercipta kekebalan daya tahan tubuh yang berfungsi untuk menolak berbagai serangan virus yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Untuk mewujudkan literasi ekosistem hidup sehat, perlu adanya perhatian khusus terhadap kesehatan masyarakat, baik dari penyelesaian masalah COVID-19 atau pencemaran lingkungan.

Pemerintah melalu Dinas Kebersihan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan hidup harus terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan seluruh lapisan lembaga agar sosialisasi dapat berjalan dengan lancar. Di samping itu, bisa memberikan solusi agar berdampak demi mewujudkan literasi ekosistem hidup sehat.

Belakangan ini, sampah menjadi concern besar di dunia karena permasalahan yang terus ditimbulkannya. Ada banyak kerugian yang muncul karena sampah dan memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan.

Namun, nampaknya masih kurang kesadaran masyarakat untuk memiliki healthy lifestyle. Salah satu contohya adalah masih banyak orang yang enggan mendaur ulang sampah sehingga menyebabkan sampah terus menumpuk. Selain itu, edukasi yang diterima masyarakat tentang ekosistem hidup sehat masihlah minim.

Karena hal itu, penelitian mengenai pemanfaatan kembali sampah sangat penting dilakukan. Hal tersebut sebagai langkah awal membangun kesadaran akan terciptanya literasi untuk mewujudkan ekosistem informasi sehat. Berikut ini adalah rumusan masalah mengenai sampah!

  1. Bagaimana cara memilah sampah?
  2. Bagaimana cara memanfaatkan kembali sampah?
  3. Bagaimana membangun literasi untuk mewujudkan ekosistem informasi sehat?
  4. Bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan?
  5. Bagaimana cara membangun hidup sehat berawal dari lingkungan yang bersih dari sampah?
  6. Bagaimana mewujudkan kampung ramah lingkungan (KRL)?

Sedangkan tujuan dari penelitian sampah adalah:

  1. Dapat mengetahui cara pemanfaatan kembali sampah,
  2. Dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat berawal dari pemanfaatan sampah,
  3. Dapat menjadikan kampung ramah lingkungan (KRL) yang asri dan bebas sampah,
  4. Membangun literasi untuk mewujudkan ekosistem informasi sehat,
  5. Dapat menjadikan suatu sumber pendapatan ekonomi masyarakat.

Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat sebenarnya masih bisa digunakan agar tidak terlalu banyak menumpuk. Bahkan, pada dasarnya tidak memerlukan waktu yang lama, yang terpenting adalah kreativitas dan ketekunan. Dalam prakteknya, sampah dapat dipilah atau dipisahkan dahulu antara yang organik dan nonorganik.

Untuk sampah organik bisa diolah kembali menjadi pupuk, sedangkan kertas bekas bisa di daur ulang menjadi kertas pakai atau dijadikan sebagai produk kerajinan tangan dari kertas atau koran bekas. Adapun untuk sampah plastik dan kaleng bisa dijadikan wadah.

Masyarakat dapat bekerja sama dengan berbagai lembaga, salah satunya adalah Dinas Lingkungan Hidup yang menaruh perhatian dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Membangun literasi untuk mewujudkan ekosistem informasi sehat bisa diwujudkan dengan cara melakukan pendekatan sosial dan memberikan pemahaman terkait dampak atau bahaya dari pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah. Selain itu, ekosistem ini harus didukung dengan asupan makanan yang mengandung vitamin dan giat berolahraga.

Untuk mewujudkan masyarakat yang berliterasi, perlu adanya perhatian khusus terhadap pemberdayaan dan pendampingan. Dengan begitu akan tercipta sumber daya manusia yang unggul, produktif, dan dapat menangkap berbagai isu lingkungan. Sebagai generasi penerus bangsa, kita dapat turut serta menjaga kebersihan lingkungan. Hal-hal tersebut dapat dimulai dari lingkungan terkecil, baik di sekolah maupun di dalam rumah.

Selain itu, membuat kegiatan yang produktif juga dapat menggugah kepedulian dan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga dan melindungi kesehatan. Edukasi seperti ini dapat dimulai kepada para siswa siswa Sekolah Dasar (SD). Kita dapat menyajikan konsep ekoliterasi melalui penanaman karakter hidup sehat dengan menjaga diri, lingkungan, dan alam.

Kesadaran literasi ekosistem hidup sehat sejak dini penting karena generasi mudalah yang akan menjadi penerus di masa depan. Mereka yang akan memperjuangkan kesehatan lingkungan secara berkelanjutan. Kita dapat mengajak anak-anak untuk mewujudkan ini, misalnya dengan penanaman pohon, menghemat kertas, serta paham pentingnya kebersihan. Selain itu, mengenalkan  jenis sampah dan cara pengolahannya juga perlu disampaikan.

Banyak hal yang menjadi penyebab utama masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan, baik dari sampah ataupun kegiatan pertambangan yang dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan, yakni limbah bahan berbahaya dan beracun. Semua orang pasti ingin selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Sebab, dengan tubuh dan pikiran yang selalu sehat, kesejahteraan dan kualitas hidup tentunya juga dapat meningkat.

Pemilahan sampah
Penumpukan sampah bisa dibantu dengan adanya daur ulang | Sumber: Unsplash (Evan Demicoli)

Menjaga kesehatan pun nyatanya tidak sesulit yang dibayangkan, salah satunya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat setiap hari. Healthy lifestyl adalah sebuah komitmen jangka panjang untuk menjaga atau melakukan beberapa hal agar mampu mendukung fungsi tubuh yang berefek baik bagi kesehatan.

Agar dapat mewujudkannya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menerapkan pola hidup sehat. Sebagai contoh, perhatikan asupan makanan sehat dengan diet dan bernutrisi, berolahraga, hingga melakukan mindfulness untuk menghindari stres.

Cara Memiliki Pola Hidup Sehat

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko kesehatan global yang utama. Apalagi dengan kemajuan teknologi pangan, produksi makanan olahan pun semakin meningkat. Tidak hanya itu, karena kemudahan teknologi, gaya hidup tidak sehat membuat tubuh rentan terserang berbagai jenis gangguan kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Menerapkan gaya hidup sehat pun tidak bisa sembarangan. Perlu kesesuaian antara usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, kondisi kesehatan, bahkan kebiasaan makan. Sayangnya, poin terakhir ini cukup sulit diterapkan. Padahal penting untuk menjaga asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh, seperti protein, karbohidrat, serat, mineral, dan vitamin. Hal tersebut sangatlah vital, supaya tubuh dapat tumbuh, berkembang, serta menjalankan fungsinya dengan maksimal.

Tidak hanya itu, cara pengolahan makanan pun wajib diperhatikan agar tidak merusak zat gizi di dalamnya, sehingga makanan yang dikonsumsi tetap memberi manfaat. Jika kamu masih terjebak dalam kebiasaan pola makan yang tidak sehat, mulailah dengan mendata semua makanan yang dicerna setiap hari.

Memilih yang berbahan alami tanpa adanya proses percampuran zat kimia akan lebih baik lagi. Hal ini bertujuan untuk menghindari efek negatif yang bisa dihasilkan. Untuk menjalani hidup sehat, setidaknya kamu harus mengonsumsi buah dan sayur di samping daging dan sumber karbohidrat lain.

Lakukan olahraga selama 30 menit setiap hari agar seimbang. Kamu dapat melakukan aktivitas aerobik sedang seperti jalan kaki setidaknya selama 150 menit atau aerobik kuat seperti berlari kurang lebih 75 menit dalam satu minggu. Sementara itu, latihan kekuatan untuk semua kelompok otot disarankan setidaknya dua kali dalam sepekan. Olahraga yang benar dalam waktu yang tepat diketahui dapat melancarkan peredaran darah serta menguatkan otot dan tulang.

Jika kegiatanmu didominasi oleh aktivitas sederhana, pertimbangkanlah untuk bergerak aktif setiap hari. Tidak dapat dipungkiri, stres juga termasuk salah satu hal yang harus kamu hindari untuk memperoleh kesehatan yang maksimal.

Memang beban hidup yang berat bisa mendatangkan stres, tetapi kamu harus pintar-pintar mengolahnya. Saat perasaan berat sedang melanda, biasanya gejala fisik yang bisa kamu rasakan adalah sakit kepala, sakit perut, meningkatnya tekanan darah tinggi, dada terasa sakit, hingga sulit tidur.

Untuk mengatasinya, kamu bisa mengambil waktu untuk bersantai dan melakukan hal yang kamu senangi. Beberapa hal, seperti yoga atau meditasi, juga bisa dilakukan agar kamu terhindar dari stres.

Selain itu, penting juga untuk bersyukur agar pikiran dan hati tetap tenang. Kesehatan rohani juga akan mempengaruhi kesehatan secara fisik secara keseluruhan, sehingga keduanya tidak bisa kamu abaikan. Salah satu langkah untuk menerapkan pola hidup sehat adalah memeriksakan kesehatan secara rutin. Berikut terdapat beberapa manfaat yang didapat dengan memeriksakan kesehatan, antara lain:

  1. Mendeteksi masalah medis saat ini atau yang sudah muncul tapi belum terdeteksi,
  2. Menilai risiko masalah medis di masa depan,
  3. Mendorong kamu untuk mempertahankan gaya hidup sehat.

Selain itu, melakukan pemeriksaan kesehatan juga sekaligus dapat melihat perbaikan apa yang dapat dilakukan. Jangan lupa beristirahatlah yang cukup. Pastikan jam tidurmu selalu terpenuhi. Biasakan untuk tidur dan bangun di waktu yang sama. Jika merasa sulit tidur, kamu bisa mencoba mandi air hangat, membaca buku, atau mendengarkan musik untuk membuat tubuh lebih rileks dan semakin mudah terlelap.

Itulah beberapa pola hidup sehat yang bisa kamu terapkan setiap hari! Penting diingat kembali bahwa alangkah lebih baik mencegah penyakit dengan menerapkan pola hidup sehat, ketimbang menunggu badan terserang penyakit. Salah satu langkah penerapan pola hidup sehat adalah dengan rutin memeriksakan kondisi kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan.

Issue Lingkungan Adalah Tanggung Jawab Bersama

Sampah memang tidak terlepas dari kehidupan manusia dan seringkali menimbulkan masalah. Contohnya adalah pencemaran lingkungan, terjadinya banjir, dan sumber penyebaran penyakit. Akan tetapi, bukan berarti tidak ada solusi untuk hal itu.

Ada banyak cara untuk memanfaatkan sampah, bahkan dapat mengubahnya menjadi produk yang berdaya guna dab berdaya jual. Dengan demikian, itu dapat menjadi sumber penghasilan dan terciptanya lapangan kerja baru, kita dapat mengurangi jumlah pengangguran.

Selain itu, dalam rangka menumbuhkan literasi ekosistem hidup sehat dapat dilakukan dengan cara sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Mewujudkan literasi ekosistem hidup sehat harus berawal dari isu atau masalah yang diciptakan dari lingkungan sekitar. Sampah dan pengelolaannya telah menjadi konsen besar di dunia karena permasalahan yang terus ditimbulkannya.

Untuk itu, sosialisasi harus terus digencarkan untuk mewujudkan masyarakat yang teredukasi. Perlu pendampingan dan pembinaan agar dapat menekan penggunaan barang atau produk yang menghasilkan sampah dengan beralih menggunakan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Masalah sampah adalah masalah kita semua, harus melibatkan seluruh aspek lapisan masyarakat dalam kesadaran akan penggunaan dan pemanfaatan sampah."