Katar Cigombong dan Tagar Motekar Gelar Pelatihan untuk Siswa PKBM Ibnu Rusy Kelas Jauh

Katar Cigombong dan Tagar Motekar Gelar Pelatihan untuk Siswa PKBM Ibnu Rusy Kelas Jauh

Belgi Alhuda pada saat memberikan pelatihan kerajinan tangan pot bunga | Sumber : Dok. Pribadi Belgi Alhuda

#JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SobatHebatIndonesiaBaik

Dalam rangka memberdayakan siswa-siswi kelas jauh PKBM Ibnu Rusy di Kecamatan Cigombong, pengurus Karang taruna (Katar) Kecamatan Cigombong bersama yayasan Ibnu Rusy mengadakan pelatihan pembuatan kriya pot bunga dan anyaman bambu. Acara ini juga diisi dengan sosialisasi mengenai ekonomi kreatif dan kewirausahaan.

Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mendukung terciptanya para pelaku ekonomi kreatif untuk generasi muda kecamatan Cigombong, khususnya siswa-siswi kelas jauh PKBM Ibnu Rusy. Selain dihadiri oleh pengurus Katar Ciburayut, training tersebut juga dipandu oleh Katar Kecamatan Cigombong dan beragam komunitas, seperti komunitas Sagala Tina Awi (STA), Belgi Art, dan Tagar Motekar.

Adapun lokasi pelaksanaannya adalah di Pondok Pesantren Asmaul Husna, Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor (18/12/2022).

Pelatihan Penumbuhan Wirausahawan Baru
Poto bersama siswa - siswi kelas jauh PKBM Ibnu Rusy | Sumber : Dok. Pribadi Belgi Alhuda

Sesi pertama adalah penyampaian materi oleh narasumber tentang bagaimana teknik pemasaran, membuat produk seni kriya, dan dilanjutkan dengan praktik. Para pemuda sangat antusias mengikuti jalannya pelatihan sampai selesai. Peserta dengan jumlah sebanyak 36 orang juga diberikan kesempatan untuk menbuat seni kriya seperti yang sudah diajarkan.

Selesai Pelatihan, Ketua Katar Kecamatan Cigombong, Rudi Hendarsyah, mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali pemuda agar mempunyai jiwa life skill dan dapat membangkitkan ekonomi kreatif desa.

“Sebagai pemuda, mari kita membuat karya untuk desa agar bisa dikenal oleh pengunjung desa. Seperti halnya jika kita ke Bali, maka ciri khas di sana adalah joger. Kita harus membuat karya yang ketika ada wisatawan datang, kita bisa memperkenalkan hasil UMKM atau ciri khas kita menuju Cigombong menjadi KEK,” kata Rudi selesai pelatihan.

Pelatihan Penumbuhan Wirausahawan
Pemaparan materi oleh narasumber | Sumber : Dok. Pribadi Belgi Alhuda

Di tempat yang sama, Kepala Divisi Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Aban Sudrajat atau Ki Aban, menjelaskan bahwa tujuan dari acara yang dicapai dalam kegiatan pemberdayaan ini yaitu meningkatnya minat dan partisipasi warga, terutama karang taruna dan siswa PKBM Ibnu Rusy dalam kegiatan positif di kampung.

"Alhamdulillah, terselenggaranya pelatihan keterampilan produksi pembuatan seni kriya kayu, pot bunga, dan bambu, peserta pelatihan telah mampu membuat produk pot bunga dan gantungan kunci dari kayu atau bambu yang layak jual secara mandiri," ujar Ki Aban.

Senada dengan Aban, Belgi Alhuda, founder Belgi Art, mengungkapkan rasa gembiranya. Sebabnya, dengan niat, maksud, dan tujuan yang mulia, meski secara sederhana, tetapi kegiatan ini dapat terlaksana. Diketahui, Belgi juga mengisi pelatihan ini sebagai narasumber dan instruktur pembuatan pot bunga berbahan dasar limbah handuk. 

Hal ini sejalan dengan harapan pemerintah Kabupaten Bogor (Pemkab Bogor) melalui Plt. Bupati Bogor, Bapak Iwan Setiawan, yang sangat mengharapkan suatu komunitas, lembaga, maupun organisasi yang mampu menggelar pelatihan kewirausahaan, memanfaatkan era digitalisasi, dan mencetak sumber daya manusia (SDM).

Hal ini, tentunya sesuai dengan tema pelatihan kali ini yang mengangkat tema "Pelatihan Penumbuhan Wirausahawan Baru Menuju Ekonomi Kreatif di Era Society 5.0 Bagi Siswa PKBM Ibnu Rusy Kelas Jauh". Acara ini diisi dengan pemaparan materi mengenai potensi ekonomi kreatif, teknik marketing, serta praktik pembuatan seni kriya.

Tentu harapannya semoga pemerintah dapat men-support kegiatan tersebut dan tidak hanya bersifat cerremony, tetapi juga berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua Yayasan Ibnu Rusy, Tubagus Akhmad Khoerul Bina, menyampaikan bahwa tujuan untuk dibuatnya pelatihan ini adalah agar membuat para siswa PKBM Ibnu Rusy mempunyai jiwa produktif dan keahlian yang bisa dikembangkan, terlebih lagi saat mereka sudah terjun ke masyarakat.

"Saya merasa senang dengan adanya pelatihan seperti ini. Siswa-siswi PKBM Ibnu Rusy tidak hanya belajar secara materi saja, tetapi mendapatkan ilmu pembuatan seni kriya dan teknik tentang cara memasarkan produk," terang Tubagus.