Gelar Pelatihan Kriya bagi Siswa PKBM Ibnu Rusy, Belgi Art dan Tim Tumbuhkan Wirausahawan Baru

Gelar Pelatihan Kriya bagi Siswa PKBM Ibnu Rusy, Belgi Art dan Tim Tumbuhkan Wirausahawan Baru

Ekonomi kreatif | Sumber : Canva / Dokumentasi Pribadi Belgi Alhuda

#JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SobatHebatIndonesiaBaik

Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep pada era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas. Implementasinya adalah dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.

Secara garis besar, konsep dan inti ekonomi kreatif terletak pada industri kreatif, yaitu bidang yang digerakkan oleh para kreator dan inovator. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf/ Baparekraf merilis subsektor yang saat ini dikembangkan oleh pemerintah indonesia.

17 sub sektor ekonomi kreatif
17 subsektor ekonomi kreatif | Sumber : ittelkom-jkt.ac.id

Berikut 17 Subsektor Ekonomi Kreatif, dilansir dari kemenparekraf.go.id yaitu :

  • Pengembangan Permainan (Game Development)
  • Kriya
  • Desain Interior
  • Musik
  • Seni Rupa
  • Desain Produk
  • Fesyen
  • Kuliner
  • Film, Animasi, dan Video
  • Fotografi
  • Desain Komunikasi Visual
  • Televisi dan Radio
  • Arsitektur
  • Periklanan
  • Seni Pertunjukan
  • Penerbitan
  • Aplikasi

Meski ekonomi kreatif tergolong suatu konsep era ekonomi baru, tetapi dari semua subsektor di atas, pasti sudah tidak asing di kehidupan kita sehari-hari. Para era generasi milenial saat ini saja, contohnya hal yang paling diminati mereka yaitu pengembangan permainan (Game Development), film animasi, hingga pembuatan konten video.

Bahkan, sempat muncul jawaban baru saat anak milenial sekarang ditanya cita-citanya ke depan. Dengan penuh percaya diri, mereka menjawab ingin menjadi seorang gamer (pemain game) dan youtuber Hal ini terjadi karena era revolusi industri yang terjadi saat ini, di mana teknologi dan informasi berkembang sangat pesat.

Teknologi dan informasi menuntut penyesuaian pada berbagai bidang guna mengarahkan mereka untuk dapat memanfaatkan teknologi dengan baik. Tentunya era revolusi industri ini akan semakin maju dan terus berkembang dengan peralihan menuju Era Society 5.0 

Apa yang Dimaksud dengan Era Society 5.0?

inmarketing.id
 Era Society 1.0 - Society 5.0 | Sumber : inmarketing.id

Era Society 5.0 hadir di tengah-tengah masyarakat dengan mengusung konsep bahwa seluruh teknologi yang ada adalah bagian dari manusia itu sendiri. Artinya, kehadiran teknologi internet tidak hanya berguna untuk berbagi informasi atau untuk menganalisis data saja, melainkan juga untuk menjalani kehidupan. Dengan demikian, akan tercipta keseimbangan antara peran manusia (masyarakat) dan pemanfaatan teknologi.

Indonesia diperkirakan akan memasuki era society 5.0 pada tahun 2045. Sedangkan, di Jepang sudah lebih cepat lagi, yaitu pada tahun 2019.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Indonesia sehingga sedikit terlambat dalam memasuki era tersebut. salah satu faktornya adalah Sumber Daya Manusia (SDM).

Ketua Komunitas Tagar Motekar, Belgi Alhuda, pengurus Karang Taruna Kecamatan Cigombong, Divisi Pendidikan dan Pelatihan, menilai bahwa pengembangan generasi muda harus dilakukan, salah satunya dalam bidang pendidikan. Menurut dirinya, pendidikan berperan penting dalam menyongsong smart society 5.0.

Sebabnya, perkembangan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan manusia semakin pesat menuntut penyesuaian di berbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan.

Digitalisasi sampai kecerdasan buatan telah menguasai hampir semua kehidupan manusia. Revolusi Industri 4.0 telah menjadikan sebuah peradaban baru berkonsepkan kemajuan intelektualitas.

Pemilik ekonomi kreatif, Belgi Art Gallery, ini menuturkan, munculnya konsep smart society 5.0 sebagai antisipasi gejolak disrupsi dampak revolusi industri 4.0 yang berpotensi mengikis peran manusia dan menggerus jati diri kemanusiaan.

Belgi menerangkan, pendidikan memegang peranan penting dalam menyongsong smart society 5.0, karena pendidikan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkarakter, dan manusiawi.

Dia menjelaskan, terdapat kompetensi yang harus ada dalam proses pembelajaran, yaitu berhubungan dengan kompetensi dan pembentukan karakter siswa.

"Peserta didik harus memiliki kompetensi ini melalui interaksi yang dia dapatkan dalam kehidupannya, baik saat di sekolah (dengan guru dan teman-temannya), interaksi dan sosialisasi dalam organisasi maupun di rumah bersama keluarga, serta di lingkungannya," tuturnya.

Selain itu, dirinya menerangkan, di era society 5.0, teman sejawat dan seorang guru memiliki peran penting sebagai pembentuk karakter dan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh para siswa.

"Selain berperan sebagai pendidik, seorang guru juga harus mampu menjadi role model. Orangtua harus memberikan dukungan penanaman karakter di rumah dan mendukung kegiatan belajar serta memberikan pemahaman terkait pentingnya sebuah pendidikan. Rekan atau teman sebaya, organisasi atau komunitas dapat menjadi media berbagi cerita, informasi, dan gagasan. Sementara masyarakat bertanggung jawab dalam menghadirkan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang secara alamiah yang terbingkai oleh nilai-nilai humanis dalam masyarakat," pungkasnya.

Belgi bersama Karang Taruna Kecamatan Cigombong dan Komunitas Tagar Motekar akan menggelar kegiatan pelatihan seni kriya di bulan Desember ini (18/12). Training tersebut mengusung tema, "Penumbuhan Wirausahawan Baru Menuju Ekonomi Kreatif di Era Society 5.0". Kegiatan yang akan berlangsung dari pukul 10.00 WIB ini ditujukan untuk warga belajar atau peserta didik PKBM Ibnu Rusy Kelas Jauh yang berlokasi di Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Bogor.

Pendidikan, pelatihan, ekonomi kreatif, dan era revolusi industri society 5.0 menjadi concern untuk pembangunan dan pemberdayaan sumber daya manusia.

Pelatihan ini pun dilakukan guna menumbuhkan minat serta bakat para pemuda dalam hal kreativitas. Tak hanya itu saja, harapannya juga bisa mewujudkan tumbuhnya wirausahawan muda baru agar memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk penunjang kehidupan mereka kelak.

Belgi menuturkan, bahwa konsep pembelajaran di era saat ini perlu inovasi sebagai bagian dalam rangka mendukung program 'Merdeka Belajar' Kemendikbudristek yang harus diterapkan dalam dunia pendidikan. Tentunya, tidak terkecuali di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) berbasis sekolah gratis yang menjadikannya sebuah alternatif dalam aktivitas belajar-mengajar.

Pendidikan karakter, pemberdayaan, pembinaan, serta pelatihan, merupakan langkah yang ditempuh guna menjadikan penunjang kebutuhan peserta didik PKBM Ibnu Rusy Kelas Jauh yang tergolong dalam usia produktif.

Mengingat pertumbuhan ekonomi serta pembangunan yang kian pesat, kondisi itu harus disertai dengan peningkatan sumber daya manusia yang unggul dan produktif.

Karang Taruna Kecamatan Cigombong, Komunitas Tagar Motekar, Ekonomi Kreatif Belgi Art Gallery, dan Sagala Tina Awi hadir di tengah masyarakat, khususnya di Kecamatan Cigombong, untuk memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Peran organisasi, komunitas, dan pelaku usaha tersebut ingin memberikan sumbangsih terhadap pembangunan berkelanjutan.

Bagaimana SohIB, Sobat Motekar, dan Sahabat Karang Taruna, kamu tergugah, tertarik, atau terinspirasi oleh artikel ini?

Semoga dapat menambah wawasan serta insight baru, ya! Jangan lupa untuk menyimak artikel ini. Jika menyukainya, bagikan tulisan inspiratif di atas agar semakin banyak yang mengetahui informasi ini.

Untuk mengetahui kegiatan pemuda Cigombong yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna Kecamatan Cigombong, teman-teman dapat mengikuti Instagram-nya.