Pekerjaan Gaib

Pekerjaan Gaib

sumber : dokumen pribadi

Pekerjaan Gaib

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

               Pagi itu seperti biasa Farid duduk menikmati secangkir kopi buatan adik perempuannya yang masih setengah panas. Ia hanya dududk memperhatikan Bu Nia, ibunya berbelanja sayur di depan rumah bersama tetangga lainnya. Ia juga sebenarnya hanya pura-pura  tidak mendengar perkataan gerombolan ibu-ibu itu sedari tadi.

“Wisudanya sudah 3 bulan, Bu Nia. Saya pikir dia sudah merantau untuk bekerja.” terdengar suara khas salah satu dari banyaknya ibu-ibu yang sedang membicarakannya

“Iya, Bu. Sebenarnya dia kerjanya daring, tapi saya juga kurang paham,” Bu Nia membela anak sulungnya itu.

“Aduh, kerjaan daring biasanya tidak jelas, lho, Bu.”

“Iya, Bu Nia. Kan bagus kalau pakai seragam, ke kantor. Biar tiap pulang kantor bawa oleh-oleh untuk Bu Nia.”

“Saya sih, apa saja terserah anak saya, saya tidak mau tuntut ini itu,” ibu Nia tersenyum sembari meninggalkan obrolan lalu masuk ke dalam rumah.

                Farid adalah seorang freelancer atau pekerja lepas yang bekerja dari rumah walaupun kadang-kadang juga traveling ke berbagai tempat saat diminta. Ia merupakan  fresh graduate Ilmu Komunikasi. Sejak kepulangannya di kampung halaman, orang-orang selalu penasaran seputar hal yang ia lakukan setelah menjadi sarjana. Karena tidak memiliki kantor yang tetap dan tidak menggunakan seragam, ia kerap disepelekan warga sekitar.

                Meski awalnya Farid tidak terima, namun semakin hari ia sadar bahwa ia tidak perlu mendengarkan perkataan orang lain tentang dirinya, karena hal itu adalah diluar kendalinya. Farid semakin sadar bahwa yang perlu ia lakukan adalah fokus dengan hal-hal yang bisa ia lakukan dan terus belajar.

Farid masuk ke kamarnya, tidak lama kemudian ia keluar lagi untuk menemui ibunya yang sedang di dapur. “Bu, lusa aku akan ke Bali,” katanya santai dengan wajah berbinar

“Untuk apa, Nak?” ibunya juga setengah kaget

“Aku dapat tawaran jadi MC dalam kegiatan besar. Sekitar 5 hari.”

Ibunya tersenyum. “Memang anak ibu tidak punya kantor tetap, tapi ibu tau prestasi anak ibu sangat membanggakan.”

“Iya lah, Bu. Kalau tetangga bertanya Farid kerja apa, ibu jawab freelancer. Jangan bingung lagi ya, Bu!”

“Kalau orang tanya freelancer itu apa? Ibu jawab bagaimana?”

“Pekerja lepas, Bu. Digaji kok, sesuai pekerjaan apa yang dilakukan. Misalnya kemarin Farid menulis konten untuk media sosial, hari ini Farid ada kerjaan untuk membuat perencanaan bisnis, lusa Farid jadi MC, kebetulan acaranya di Bali, jadi Farid kesana deh. Biasanya ‘kan kerjaannya hanya dari rumah.” jelas Farid panjang lebar

“Jadi Kak Farid juga punya jadwal kerjaan setiap harinya, Bu. Memang tidak kelihatan, ‘kan kerjanya dari laptop.” Ina, adiknya menambahkan.

“Iya..iya.. Ibu sudah paham sekarang,” mereka bertiga tertawa kecil

                Sekitar seminggu Farid ke Bali, akhirnya ia tiba di rumahnya sore ini. Turun dari taksi, ia disambut oleh ibu dan ibu-ibu tetangganya. Farid nampak sedikit kaget dengan kehadiran tetangganya sore-sore begini.

“Ooh, freelancer itu pekerjaan yang sedang viral itu ‘kan?’ Celetuk salah satu ibu-ibu setelah melihat Farid turun dari mobil

Belum sempat Farid menjawab, ibu-ibu yang lain menimpali, “Tante baca di internet, gajinya lumayan juga, ya. Pantas Bu Nia sekarang belanjanya tidak pernah absen.”

“Bagus, ya.  Zaman sekarang serba canggih, kerja pun sudah tidak butuh kantor.”

Yang lainnya tertawa, Farid tersenyum mendengar omongan para tetangganya itu. “Namanya generasi muda ‘kan memang harus cepat beradaptasi dengan keadaan, Bu.”

“Anak ibu juga nanti mau ibu suruh jadi freelancer agar tidak perlu merantau.”

Lho, kalau anaknya suka sama pekerjaannya, kita hanya perlu mendukung dan mendoakan yang terbaik,” ucap Bu Nia

“Setuju! Walaupun jauh, ‘kan mereka bisa pulang.”

                Sore itu penuh dengan obrolan ibu-ibu tentang pekerjaan anak-anak mereka. Ada yang bekerja di kantor, ada yang merantau, ada yang freelance seperti Farid, dan ada yang fokus dengan pengabdian kepada masyarakat di pelosok. Tidak ada pekerjaan yang gampang dan susah. Semuanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang perlu digaris bawahi adalah pekerjaan itu bermanfaat bagi orang lain dan bangsa serta tidak lupa untuk terus belajar karena zaman selalu berkembang, tentu setiap hari ada hal baru yang harus kita pelajari. Itulah tugas kita sebagai generasi muda penerus bangsa.