8 Pakaian Adat dalam Pre-wedding Kaesang-Erina

8 Pakaian Adat dalam Pre-wedding Kaesang-Erina

Foto Pre-Wedding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono | Sumber: Instagram (@erinagudono)

Pernikahan anak dari pemimpin negara biasanya menjadi kabar yang dinantikan oleh warganya. Begitu juga dengan pernikahan Kaesang Pangarep, anak ketiga dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang sedianya akan menikah dengan Erina Sofia Gudono, finalis Puteri Indonesia 2022.

Akad nikah mereka akan dilaksanakan pada 10 Desember 2022 di Pendopo Agung Royal Ambarukmo, Yogyakarta. Resepsi pernikahannya akan digelar pada 11 Desember 2022 di Pendopo Ageng Puro Mangkunegaran, Surakarta.

Berbagai rangkaian acara pernikahan royal tentunya menjadi sorotan warga Indonesia, salah satunya yaitu foto pre-wedding dengan menggunakan pakaian adat Nusantara. Tak tanggung-tanggung, keduanya menggunakan pakaian adat dari 8 daerah di Indonesia, lo. Berikut 8 baju adat pre-wedding Kaesang dan Erina yang dibagikan di akun Instagram keduanya!

1. Bali

Pakaian adat Bali yang digunakan yaitu Payas Agung khas Kabupaten Buleleng. Payas Agung merupakan pakaian adat yang tergolong sakral dan mewah karena hanya digunakan pada acara penting, seperti pernikahan, munggah deha (upacara kedewasaan), pitra yadna (ngaben), mesagih (upacara potong gigi), dan upacara adat lainnya.

Pakaian Payas Agung identik dengan hiasan kepala mahkota tinggi (untuk wanita) dan dester atau udeng khas Bali (untuk pria). Payas Agung didominasi warna merah dan emas serta menggunakan kain songket Bali sebagai bawahan.

2. NTT

Pakaian adat NTT identik dengan kain tenun ikatnya. Nah, pada hiasan kepala yang digunakan Erina cukup sederhana, yaitu berupa mahkota kecil. Keduanya menggunakan kain tenun ikat dengan dominasi warna merah dan hitam. Kain tersebut adalah kombinasi dari motif tenun ikat suku Rote dan Sabu.

3. Lampung

Busana adat yang digunakan merupakan perpaduan antara suku Saibatin dan Pepadun. Pakaian khas suku Saibatin identik dengan siger yang memiliki tujuh lekukan. Lekukan ini menggambarkan tujuh adok atau gelar masyarakat Saibatin.

Sedangkan pada pakaian khas duku Pepadun identik dengan kain sarung khas Lampung yang ditenun menggunakan benang emas. Hiasan kepala yang digunakan Kaesang merupakan kopiah emas berbahan kuningan dengan corak karangan bunga dan berujung gerigi.

4. Kalimantan Barat

Kedua calon mempelai mengenakan pakaian adat Ta'a Sapei Sapaq khas suku Dayak. Baju Ta'a adalah baju adat wanita Dayak yang terbuat dari kain beludru berbentuk rompi yang disebut inog dan rumbaian leher hingga dada yeng disebut uleng.

Ta'a identik dengan rajutan manik-manik beraneka warna. Sedangkan atasan Sapei Sapaq merupakan baju adat pria Dayak yang memiliki rumbai rajutan seperti pada Ta'a. Hiasan kepala yang digunakan disebut Beloko yang terbuat dari anyaman daun pandan dan bulu burung Enggang.

5. Gorontalo

Pakaian adat yang dipilih dari Gorontalo ini bernama Makuta (pengantin pria) serta Biliu dan Payungga (pengantin wanita). Kaesang menggunakan hiasan kepala tudung makuta yang menyerupai buku unggas. Di sisi lain, Erina mengenakan hiasan kepala bernama tuhi-tuhi (tutuhi) yang memilik 7 buah grafah.

Grafah ini melambangkan nilai kekerabatan 7 kerajaan di Gorontalo. Busana adat tersebut didiminasi warna merah yang melambangkan semangat juang, tanggung jawab, dan keberanian.

6. Papua

Pakaian adat Papua identik dengan rok rumbai dan baju kurung. Rok rumbai dapat digunakan oleh pria maupun wanita. Bawahan unik tersebut terbuat dari daun sagu yang dikeringkan kemudian dianyam.

Baju kurung berasal dari kain beludru yang digunakan oleh wanita sebagai atasan. Hiasan kepala yang digunakan terbuat dari bulu burung kasuari dan ilalang. Pakaian keduanya juga dipercantik dengan kain yang terbuat dari kulit pohon.

7. Yogyakarta

Pasangan Erina dan Kaesang memakai busana bludiran atau keprabon khas Kota Gudeg dengan atasan berwarna biru muda dan motif sulur tanaman. Bawahan yang digunakan berupa batik sidomukti dengan warna dasar khas batik Jogja. Biasanya, batik sidomukti digunakan untuk upacara pernikahan adat Jawa dengan harapan tercapai kebahagiaan lahir dan batin.

8. Surakarta

Pakaian adat Surakarta umumnya mirip dengan adat Yogyakarta. Keduanya menggunakan atasan model busana kanigaran yang sudah dimodifikasi dengan sentuhan modern. Bawahan yang dipadukan berupa batik ratu ratih dengan warna dasar cokelat khas Surakarta. Sebagai informasi, ratu ratih yang menggambarkan kemuliaan.