Awas Nomophobia, Ketagihan Handphone yang Berbahaya!

Awas Nomophobia, Ketagihan Handphone yang Berbahaya!

Nomophobia, gangguan mental kekinian yang sering dialami anak masa kini | Sumber: Unsplash (Yogas Design)

Aktivitas kita sehari-hari sebagian besar sangat terbantu oleh kehadiran smartphone. Berkomunikasi, melakukan rapat virtual, mendengarkan musik, bahkan bertransaksi sekalipun dapat dilakukan sekaligus hanya dengan benda sekecil handphone. Bisa dikatakan, ponsel adalah sebuah kehidupan di tengah kehidupan kita, betul?

Namun, tahukah SohIB bahwa tidak sedikit orang yang malah terlalu bergantung dengan HP. Apabila jauh dari ponselnya sebentar saja, ada perasaan gelisah dan kebingungan. Ternyata, gangguan ini memiliki nama lo, yakni Nomophobia! Untuk lebih detailnya, yuk, kita simak artikelnya bersama-sama!

Baca juga: 5 Kesalahan Saat Membuat Portofolio yang Sering Dilakukan!

Apa sih, Nomophobia?

Menilik dari hellosehat, sebuah studi diterbitkan di Indian Journal of Psychiatry, yang menyatakan bahwa nomophobia atau yang juga bisa disebut sebagai no mobile phone phobia (NMP) masuk dalam jenis gangguan kecemasan karena nggak memegang handphone. Penderitanya memiliki kondisi seperti pecandu, sehingga mereka tidak bisa tenang jika belum memegang ponselnya.

Pernah nggak, SohIB merasa khawatir sebelum pergi ke suatu tempat dan smartphone-mu baterainya hampir habis atau kemungkinan sulit mendapatkan sinyal? Kondisi ini sebetulnya wajar dirasakan oleh siapapun, terutama untuk yang bekerja membutuhkan HP. Namun, ada batas yang tipis antara mereka yang kecanduan ponsel dengan yang menggunakan seperlunya saja.

 Sebelum kita masuk ke pembahasan tentang ciri-ciri nomophobia, ada baiknya kamu tahu terlebih dahulu, apa yang menyebabkan seseorang menjadi addict terhadap handphone!

  1. Sudah terbiasa menggenggam ponsel meski tidak digunakan sekalipun, sehingga kurang nyaman bila hidup tanpanya.
  2. Mendapatkan banyak bantuan dalam kesehariannya melalui telepon genggam, misalnya kuliah online, mencari referensi daring, berkomunikasi, mencari resep masak, membayar via e-wallet, dan lainnya.
  3. Khawatir jika tidak bisa update dengan berita terkini, alias FOMO.
  4. Kesepian atau tidak memiliki kegiatan, sehingga memanfaatkan gadget sebagai pelipur lara dan hiburan.
  5. Punya pengalaman traumatis yang disebabkan oleh sulitnya mengontak orang untuk meminta bantuan, sehingga memastikan alat komunikasi berada di dekatnya akan menenangkan.

Baca juga: Gangguan Kesehatan Mental Ini Sering Disebutkan, Berikut Arti Sebenarnya!

Ciri-ciri Nomophobia

Kenali tanda-tanda kamu kecanduan handphone | Sumber: Unsplash (Hobi industri)

Phobia jauh-jauh dari handphone bisa dibagi menjadi tiga macam, berikut adalah penjelasannya:

Secara Fisik:

  1. Mengalami nyeri leher atau pergelangan tangan akibat terlalu sering menggunakan smartphone atau menunduk.
  2. Pusing, dada berdebar, dan bisa sesak napas.
  3. Mata berkunang-kunang dan sering layu.
  4. Tubuh berkeringat dan gemetar.
  5. Insomnia

Secara Mental:

  1. Panik jika tidak bisa menemukan handphone-nya.
  2. Cemas dan was-was apabila sedang jauh dari ponsel atau tidak bisa mengaksesnya.
  3. Punya perasaan takut yang berlebihan jika akan ketinggalan banyak berita saat sedang meninggalkan smartphone.

Secara Perilaku:

  1. Bingung mencari kesibukan saat baterai HP mati atau tidak sedang memegang ponsel.
  2. Harus membawa gadget ke manapun, bahkan sebelum tidur atau sedang di toilet sekalipun.
  3. Sering memeriksa HP, meski tidak ada notifikasi.
  4. Dalam satu hari, terlalu sering menggunakan ponsel dan menyebabkan gangguan perilaku, seperti mudah marah, malas bersosialisasi, tidak fokus saat diajak bicara, dan lainnya.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Umumnya, nomophobia bukanlah gangguan yang perlu ditindaklanjuti secara medis, ya, guys! Kita sendiri pun juga bisa menyelesaikan problem tersebut manakala merasa sudah terkena kondisi ini, asalkan ada niat dan tekad yang besar. Ini langkah-langkah yang bisa kamu lakukan!

  1. Pasanglah fitur mengatur “screen time” pada ponsel, sehingga SohIB dapat mengetahui berapa lama yang sudah kamu habiskan dalam menggunakan HP selama satu hari.
  2. Perbanyak interaksi dengan keluarga, sahabat, dan rekan kerja secara tatap muka.
  3. Latih diri untuk menjauhi HP paling tidak satu jam dalam sehari, misalnya saat makan, ke toilet, atau mau tidur.
  4. Cari hobi atau kembangkan kegemaranmu yang tidak melibatkan penggunaan gadget, seperti melukis, berkebun, memasak, membaca buku, dan lainnya.
  5. Pada kondisi yang lebih serius, diperlukan terapi perilaku, bantuan dokter, dan obat-obatan. Namun, hal ini perlu pengawasan dan tidak boleh sembarangan.

Semoga penjelasan di atas bisa bermanfaat ya, untuk kamu! Ingat, jangan membiasakan diri dengan habit yang kurang baik. Jadikan waktumu yang tak ternilai diisi dengan kegiatan yang berharga dan bersama orang yang berharga. Semangat!

Baca juga: Mengapa Kita Tidak Boleh Berbohong Saat Berjualan?

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Baik Indonesia Hebat! (AJ)