Mengenal Nelson Mandela, Sosok Antiapertheid Inspiratif Dunia

Mengenal Nelson Mandela, Sosok Antiapertheid Inspiratif Dunia

Nelson Mandela hingga kini harum namanya | Sumber: Unsplash ( Gregory Fullard)

Di masa lalu, sistem pemisahan ras atau apartheid memang ramai dipraktikkan di Afrika Selatan. Apartheid merupakan sebuah hukum yang membedakan bangsa kulit putih dengan kulit hitam dan berjalan dari awal abad ke-20 hingga tahun 1990. Skema rasisme ini kemudian diperjuangkan oleh sosok Nelson Mandela yang ingin menghapuskan sistem tersebut dan menegakkan pemerintahan tanpa adanya pembeda antar ras.

Rakyat Afrika Selatan sangat senang dan bersimpati atas niat baik Mandela, apalagi kemudian impian pria tersebut berhasil diwujudkannya. Pejuang kesetaraan ini naik menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan di tahun 1994 pada usia yang tidak lagi muda, yakni 77 tahun.

Masa Kecil Nelson Mandela

https://www.nelsonmandela.org/content/page/timeline
Nelson saat kecil hingga remaja diasuh oleh ketua setempat karena ayahnya meninggal dunia | Sumber: nelsonmandela.org

Lahir dengan nama asli Nelson Rolihlahla Mandela, Nelson kecil tinggal di sebuah desa bernama Mvezo di Umtatu, Provinsi Cape, Afrika Selatan. Ayahnya, Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela, adalah seorang kepala desa dan bersuku Thembu. Sedangkan ibunya bernama Nonqaphi Nosekeni. Keluarga tersebut berbicara dengan bahasa Xhosa.

Baca juga: 4 Teori Stephen Hawking yang Terkenal, Ada yang Terbukti Benar!

Mandela kecil tumbuh dalam lingkungan kepala suku dan tetua di daerahnya, sehingga rasa cintanya pada budaya Afrika Selatan terpupuk kuat dalam dirinya. Saat menempuh pendidikan di Qunu, nama Nelson disematkan kepadanya karena peraturan sekolahnya mewajibkan setiap murid menggunakan nama Kristen. Orang tua Mandela memang dikenal juga sebagai penganut agama yang taat, SohIB!

Sayangnya, menjelang memasuki usia remaja, ayah Nelson meninggal dunia, sehingga kepengasuhannya berada di bawah Jongintaba Dalindyebo, Bupati Tembu yang kala itu tinggal di Great Place di Mqhekezweni. Lelaki tersebut dibesarkan bersama dua anak kandung Jongintaba, tetapi diberikan kasih sayang yang adil oleh kedua orang tua angkatnya.

Ia yang masih remaja mengenyam ilmu di University College Fort Hare, sebuah institusi pendidikan yang elit untuk ras kulit hitam. Namun, jenjang pendidikan itu tidak pernah diselesaikan Mandela karena terlibat dalam aksi protes mahasiswa terhadap kualitas makanan.

Atas kejadian ini, raja sangat kecewa dan memberi ultimatum kepada ‘anaknya’ tersebut untuk dicarikan istri jika tidak segera kembali ke bangku kuliahnya. Pria cerdas tersebut kemudian lari ke Johannesburg bersama salah satu saudara tirinya dan tinggal dalam waktu yang lumayan lama.

Johannesburg menjadi tempat Nelson muda menata diri. Selain bekerja sudah bekerja sebagai agen tanah, akhirnya ia berhasil lulus dari University of South Africa dengan gelar Bachelor of Art, keren banget, ya?

Nelson Mandela dan Perjuangannya Antiapartheid

Di tahun 1942, Mandela menjadi anggota aktif dalam menyuarakan gerakan anti superioritas kulit putih dan bergabung dalam Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berfokus pada kebijakan pendidikan gratis, redistribusi tanah, hak serikat pekerja, dan kewarganegaraan untuk semua anak. Bahkan, ia juga mendirikan firma hukum yang menyediakan jasa berbiaya rendah hingga gratis untuk orang hitam.

Perjalanannya dalam mengangkat hak-hak multi ras tak berhenti di situ saja. Mandela bersama orang-orang lainnya menggagas Umkhonto we Sizwe yang memprakarsai serangkaian aksi untuk membabat sistem apartheid. Resiko yang dihadapinya bukan main-main, dari pernah dipenjara selama 5 tahun, ia dan rekan sejawatnya juga dijatuhi kurungan seumur hidup dengan perawatan kelas terendah saat sedang sakit parah. 

Meski berakhir di meja hijau berkali -kali, perjuangannya yang berjalan tanpa kata menyerah ini tetap berlangsung hingga puluhan tahun, lo, SohIB!

Baca juga: Mengenal Malala Yousafzai, Gen Z Aktivis Pendidikan dan Peraih Nobel Termuda

Nelson Mandela Menjadi Presiden Afrika Selatan

https://www.nelsonmandela.org/content/page/biography
Nelson Mandela menjadi presiden di usia yang tidak lagi muda | Sumber: nelsonmandela.org

Semangat Mandela untuk memperbaiki tatanan pemerintahan menjadi lebih baik tidak pernah padam. Dari balik jeruji besi, ia memimpin gerakan pembangkangan sipil agar fasilitas penjara dapat menjadi lebih baik.

Angin segar mulai menghampirinya saat Frederik Willem de Klerk menjabat sebagai presiden Afrika Selatan. Klerk mulai menghapuskan sistem perbedaan hak oleh multiras, mencabut larangan ANC, dan membebaskan Mandela dari penjara.

Negosiasi antar ANC yang dipimpin oleh Mandela sendiri dengan pemerintah minoritas untuk menghapuskan skema rasisme ini mencapai titik temunya dan keduanya sepakat membentuk pemerintahan multiras. Atas hal ini, Nelson dan de Klerk dianugerahi Nobel Perdamaian.

Nelson Mandela bersama ANC dan para pendukungnya memenangkan pemilu Presiden Afrika Selatan yang diselenggarakan dengan partisipasi penuh oleh segenap lapisan masyarakat. Pejuang kesetaraan ini naik menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan di tahun 1994 pada usia 77 tahun.

Nelson Mandela di Hati Rakyat Indonesia

Pada Desember 2013 lalu, pejuang kesetaraan ras tersebut meninggal dunia di usia 95 tahun akibat infeksi paru-paru yang dideritanya. Namun, perjuangannya selama ini dalam antiapartheid dan menolong ras kulit hitam tetap dikenang hingga kini.

Bagi Indonesia, Nelson juga berjasa dalam memperkenalkan batik negara kita hingga tersohor di dunia. Pada sebuah kunjungannya di Indonesia, diceritakan mantan presiden Afrika Selatan tersebut selalu menggunakan batik asli buatan lokal sebagai pakaian resmi Mandela. Sejak saat itu, rakyat Afrika Selatan mulai mengadaptasi trend tersebut.

Baca juga: Griselda Sastrawinata, Animator Top Disney dari Indonesia!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Baik Indonesia Hebat! (AJ)