Mau Negosiasi Gaji? Ini Waktu yang Tepat untuk Melakukannya!

Mau Negosiasi Gaji? Ini Waktu yang Tepat untuk Melakukannya!

Ilustrasi seseorang sedang menghitung uang di tangannya | Sumber: Unsplash (Alexander Grey)

Negosiasi gaji adalah momen yang cukup membuat dag-dig-dug bagi sebagian karyawan. Tentu saja, meskipun hal tersebut sebenarnya membawa keuntungan bagi kita–artinya pemasukan akan bertambah– tetapi tidak semua orang bisa melalui proses ini dengan baik. Apabila beruntung, perundingan bisa saja berjalan lancar dan diterima, tetapi bagaimana bila ditolak?

Tidak sedikit lo, yang karena gagal melakukan kesepakatan salary, ia menjadi kurang bersemangat kerja, merasa sedih, hingga stress. Semoga SohIB tidak pernah mengalaminya, ya! Namun, sebenarnya ada waktu-waktu tertentu, di mana mengajukan kenaikan gaji bisa dibilang aman untukmu. Intinya, apabila momennya tepat, besar kemungkinan atasan akan meng-acc permintaan karyawannya.

Wow, wajib tahu banget, nih! Oleh sebab itu, langsung saja, mari simak kapan waktu yang pas untuk menegosiasikan salary-mu! 

Baca juga: Personal Assistant, Ini Tugas dan Besaran Gajinya!

1. Negosiasi Gaji Ketika Awal Diterima Bekerja

Sebenarnya, momen yang paling tepat untuk merundingkan upah adalah saat kamu masih awal diterima bekerja. Biasanya, HRD akan memberikan kita surat perjanjian kerja, menjelaskan aturan perusahaan, hingga pemasukan dan fasilitas yang akan karyawan dapatkan. Nah, lazimnya mereka akan menanyaimu apakah sudah sepakat dengan hal tersebut atau ada yang ingin dirembuk.

Ketika itulah kamu bisa menggunakan kesempatan untuk meminta kenaikan gaji. Tentunya, sangat disarankan untuk sudah melakukan survey terlebih dahulu tentang harga pasaran posisimu, skill yang dimiliki, dan pengalaman sebelumnya.

Kemudian, jangan memaksa apabila pengajuan SohIB belum dapat dipenuhi perusahaan. Bisa saja mereka memang tidak memiliki budget lebih seperti yang kamu kehendaki atau ingin menguji karyawan baru dengan masa percobaan.

Yang harus digarisbawahi, jangan malu, takut, atau merasa tidak enak saat nego salary. Ingat, kamu kan tidak sedang bekerja bakti atau kerja sukarela! Sehingga, pertahankan apa yang memang sudah menjadi hakmu, dengan sikap yang santun tentunya.

2. Naik Jabatan atau Mendapatkan Prestasi yang Menguntungkan Perusahaan

Asyik, ada yang dipromosikan, nih! Di situasi yang membahagiakan dan membanggakan ini, kamu boleh lo, meminta mengajukan pembaharuan salary ke kantor. Secara psikologis, apabila kita sudah berkontribusi besar terhadap perusahaan, maka atasan akan lebih mudah ‘dirayu’ oleh karyawan, termasuk masalah upah.

Akan tetapi, sebenarnya saat seseorang sudah menempati posisi baru yang lebih tinggi, secara otomatis fasilitas dan pemasukannya akan berbeda dengan yang sebelumnya.

Mengajukan kenaikan pangkat alih-alih secara gamblang mengajukan kenaikan gaji juga merupakan salah satu cara yang efektif, bahkan terlihat lebih elegan. Kamu bisa dinilai sebagai sosok yang mau terus berkembang dan loyal dengan perusahaan dan bidang yang ditekuni. Wuidih, canggih banget!

Baca juga: Gaji Kamu Kurang Cukup? Yuk, Lakukan 5 Hal Ini Biar Tetap Cuan!

3. Menanyakan Fasilitas Tambahan

Apabila kamu kurang nyaman dengan negosiasi gaji yang konvensional (berdiskusi dan menyebutkan angka), mungkin saat jurus ‘kode-kodean’ ini bisa kamu terapkan. Tanyakan adakah fasilitas tambahan yang akan SohIB dapatkan selama bekerja di sini.

Memang sih, sebenarnya poin ini akan lebih pas ditanyakan ketika diskusi awal penerimaan karyawan, tetapi kamu bisa tetap mengajukannya meski sudah lama bekerja sekalipun. 

Faktanya, tidak semua perusahaan sebenarnya menaati undang-undang ketenagakerjaan tentang fasilitas kesejahteraan bagi karyawannya. Nah, kamu bisa meminta pertimbangan untuk diberikan benefit lain di luar gaji, seperti asuransi kesehatan, laptop, jam kerja yang jelas, dan lain sebagainya.

4. Over Work

Sejujurnya, poin terakhir ini adalah situasi yang paling tidak kita harapkan dan menjadi red flag agar kamu berhati-hati, yaitu jam kerja terlalu panjang atau beban kerja sudah sangat berat. Bahkan, sebenarnya meminta peningkatan salary pun tidak direkomendasikan karena ada yang lebih krusial, yakni work-life balance terpenuhi.

Namun, apabila SohIB merasa hal tersebut masih dapat ditoleransi, perjuangkan dirimu untuk mendapatkan ‘angka’ yang layak. Apabila perusahaan tidak mampu memenuhinya, kamu bisa lo, mengadukan pelanggaran tersebut ke Kemnaker.

Gimana guys, semoga saran-saran di atas dapat membantumu, ya! Ingat, ucapkan dengan percaya diri, ajukan penawaran yang rasional, dan jaga attitude. Jikalau bukan sekarang kita mendapatkan yang diimpikan, percayalah suatu saat nanti kamu akan mendapatkan panennya. Tetaplah bekerja sepenuh hati dan terus kembangkan diri.

Baca juga: 6 Pekerjaan Aneh di Dunia Bergaji Tinggi, Kamu Berani?

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)