Mau Negosiasi Gaji? Kamu Pelamar Wajib Tahu!

Mau Negosiasi Gaji? Kamu Pelamar Wajib Tahu!

Menegosiasikan gaji terdapat beberapa trik, lo! Sudah Tahu? | Sumber: Unsplash (Kenny Eliason)

Bagi SohIB yang sedang dalam proses melamar kerja, tahap yang paling sering menjadi struggle bagi diri sendiri adalah saat penegosiasian gaji. Entah karena merasa minder dengan kualifikasi yang dimiliki, tidak berani, tidak enakan karena khawatir tidak sopan, atau yang paling parah, tidak tahu salary dengan posisi yang ditawarkan pada umumnya di kisaran berapa. Apakah SohIB pernah berada dalam situasi tersebut?

Sebetulnya, kesepakatan remunerasi alias gaji adalah hal yang penting dan sangat lazim di dunia karier lo, guys! Hal tersebut untuk menghindari karyawan dieksploitasi oleh perusahaan, mendapatkan salary yang tidak seimbang, dan memengaruhi kinerja karyawan sendiri saat bekerja.

Di sisi lain, company ingin menganalisis seberapa besar kebutuhan calon pekerjanya terhadap lowongan yang ditawarkan, mendapatkan karyawan dengan skill mumpuni yang dibutuhkan perusahaan dengan gaji yang disepakati bersama, hingga ingin menilai karakter calon pegawainya.

Nah, agar negosiasi berjalan dengan lancar saat perekrutan, berikut ini adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Yuk, kita simak bersama-sama!

Baca juga: 6 Soft Skills yang Wajib Dikuasai Sebelum Usia 30

Riset Rentang Gaji yang Sesuai dengan Bidang Kamu

https://unsplash.com/photos/LVcjYwuHQlg Photo by Mufid Majnun on Unsplash
Negosiasikan gaji dan fasilitas yang akan kita dapatkan selama bekerja di company | Sumber: Unsplash (Mufid Majnun)

Melakukan observasi salary ini perlu kita lakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui kisaran gaji dengan bidang yang sedang kita lamar. SohIB bisa memasukkan beberapa kata kunci seperti “Besaran gaji profesi X, gaji bidang X untuk kota Y, dll”.

Tak hanya itu saja, kamu juga harus tahu berapa UMR terbaru yang ditetapkan pada wilayah calon perusahaanmu. Hal ini berguna sebagai ‘angka minimal pemasukan yang harus diterima’ apabila kantor yang kita negosiasikan tidak mampu memenuhi gaji yang kamu ajukan. Jangan lupa, cari tahu juga fasilitas yang bisa kamu dapatkan selama bekerja di company tersebut.

Sesuaikan dengan Kemampuan Kita

https://unsplash.com/photos/weYtEB6fsO4 Photo by Etienne Girardet on Unsplash
Setiap perusahaan memiliki indikator dalam penggajian karyawan | Sumber: Unsplash (Etienne Girardet)

Setelah riset dilakukan, kemudian petakan kemampuan dan pengalaman kita, apakah sudah cukup dengan angka yang akan kita ajukan?

Biasanya, company mempunyai beberapa indikator dalam penggajian karyawan, seperti jenjang pendidikan, job desk yang dikerjakan, skill pekerja, dan berapa tahun lamanya ia bekerja di bidang tersebut. Semakin banyak keahlian atau pengalaman yang dimiliki, tentunya salary yang akan didapat bisa semakin tinggi.

Bila sedang apply perusahaan yang berada di luar kota dan mengharuskan SohIB untuk tinggal mandiri, kalkulasikan kebutuhan hidup kita sehingga cukup saat menetap di kota tersebut.

Tanyakan dengan Cara yang Sopan

https://unsplash.com/photos/K0c8ko3e6AA Photo by Amy Hirschi on Unsplash
Bersikaplah dengan baik saat menegosiasikan salary kita | Sumber: Unsplash (Amy Hirschi)

Banyak yang sering berpikir bahwa menanyakan gaji saat interview, padahal, selama kita masih bertanya dengan sikap yang baik, hal tersebut tidaklah mengapa untuk dilakukan, lo!

Mulailah untuk menanyakan perihal perusahaan, seperti budaya kerja, ekspektasi yang diharapkan company terhadap karyawannya, hingga masuk ke bagian ‘terpentingnya’ yaitu, “Berapa gaji yang akan saya terima?”

Sebagian kantor biasanya telah mengajukan angka terlebih dahulu sebelum kita bertanya. Bila demikian, kondisi ini akan lebih mudah untuk kita mengukur standar yang perusahaan saat menggaji pada bidang yang sedang dituju. Beberapa HRD menyarankan untuk tidak menerima langsung salary yang ditawarkan, melainkan bertanya dahulu apakah masih bisa dinegosiasikan.

Dari sinilah, SohIB bisa sekaligus memperbincangkan hak lain yang akan diterima bersamaan dengan angka yang disebutkan, seperti tunjangan kesehatan, pelatihan, uang kendaraan, laptop, dan masih banyak hal lagi.

Jangan lupa, tetap gunakan tone yang rendah dan jangan terlihat terlalu money oriented. HRD justru senang apabila kita berani menegosiasikan remunerasi dan disampaikan dengan sikap yang santun. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kita memiliki sikap yang tegas, profesional, dan tahu cara menghargai diri.

Salah satu tips yang berguna untuk SohIB ikuti adalah ambil angka tertinggi dari rerata gaji di bidang yang ditekuni. Bila HRD telah menyebutkan besaran remunerasi terlebih dahulu, negosiasikan angka yang lebih tinggi tetapi jangan terlalu jauh dari yang sudah ditawarkan, misalnya 20% - 45%.

Baca juga: 5 Rekomendasi Buku Terlaris Tentang Self Development, Suka yang Mana?

Jangan Ngotot dan Persiapkan Diri

https://unsplash.com/photos/n95VMLxqM2I Photo by Cytonn Photography on Unsplash
Jaga attitude dengan apapun hasilnya | Sumber: Unsplash (Cytonn Photography)

Semua cara di atas sudah dilakukan, akan tetapi, perusahaan masih tidak bisa memenuhi ekspektasi gaji SohIB. Nah, di sinilah kamu harus bisa memutuskan, apakah akan tetap mengambil tawaran tersebut atau say good bye dengan elegan.

Banyak orang yang ‘terpaksa’ menyepakati offering salary meski tidak sesuai harapan dikarenakan beberapa hal ini:

  1. Belum memiliki pengalaman yang cukup untuk bekerja di bidang tersebut.
  2. Merasa masih masuk akal dengan beberapa pertimbangan.
  3. Ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin, uang urusan belakang.
  4. Mendapatkan fasilitas yang cukup dengan gaji pokok yang diberikan.
  5. Merasa dapat menampilkan yang terbaik bagi perusahaan, sehingga jangka panjangnya bisa dipertimbangkan lagi untuk kenaikan gaji atau posisi.
  6. Berada di perusahaan yang cukup mapan, sehingga bisa dijadikan portofolio yang bagus.
  7. Minder, tidak berani negosiasi.

Apabila pada akhirnya SohIB memutuskan untuk mengambil tawaran perusahaan, jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan apabila kinerja kita dikritik, ya! Namanya juga sudah berada dalam kedewasaan, tentu semua hal yang kita putuskan haruslah sudah dipikirkan dengan matang dan siap menanggung resikonya.

Baca juga: 7 Kesalahan dalam Pembuatan CV yang Sering Kita Lakukan

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Baik Indonesia Hebat! (AJ)