3 Negara Ini Punya Definisi Sendiri Tentang Kebahagiaan, yang ke-3 Paling Unik?

3 Negara Ini Punya Definisi Sendiri Tentang Kebahagiaan, yang ke-3 Paling Unik?

nerdsite.id

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Di Indonesia, kita tentu seringkali mendengar ungkapan “Bahagia itu sederhana”. Namun, warga di negara-negara di dunia ini memiliki definisi sendiri-sendiri tentang kebahagian versi mereka. Dikutip dari The Atlas of Happiness karya Helen Russell, berikut ini adalah bagaimana orang-orang di berbagai negara di dunia mendefinisikan kebahagiannya.

Amerika Serikat

Di AS, ada istilah namanya Homeyness (dilafalkan “homines”) yang artinya “Perasaan Seperti di Rumah”. Kata ini biasanya disematkan oleh orang Amerika terhadap barang-barang bisa berupa interior ataupun kerajinan tangan yang memberi kesan hanyat, nyaman, dan bersahaja serta memberikan rasa nyaman seperti di rumah.

Family | tamasia.co.id

Barang-barang yang bersifat Homeyness biasanya adalah barang-barang sederhana, tidak mewah dan canggih. Homey bukan tentang kemewahan dan estetika, ia lebih bicara tentang kehangatan dan kedekatan yang dirasakan ketika berada di dalam rumah.

Thailand

Setiap orang bisa berbeda-beda dalam menyikapi kesedihan, ketidakberuntungan, ataupun ketika tidak berhasil dalam meraih sesuatu. Di Thailand ada sebuah frasa yang berbunyi “Mai Pen Rai” (dilafalkan “Ma Pin Rai”) yang artinya “tidak apa-apa”, “Jangan Khawatir”, atau “Tidak Masalah”. Kata ini merupakan sebuah filosofi dan pengingat pentingnya penerimaan untuk mengurangi konflik dan ketegangan dalam diri sendiri.

Ma Pen Rai sudah menjadi sebuah ideologi dan filosofi bagi orang Thailand. Ketika seseorang menginginkan sesuatu dan tidak berhasil mencapainya, ia akan berkata: “tidak apa-apa”, mungkin bukan saatnya untukku untuk mendapatkan hal tersebut dan aku akan mencobanya lagi.

Jepang

Belajar menghargai ketidaksempurnaan merupakan cara orang Jepang menghargai hidup mereka. Mereka mengenal istilah "Wabi-Sabi". "Wabi" artinya kesederhanaan, sedang "Sabi" artinya keindahan usia tua atau using.

Wabi-Sabi menjadi cara orang Jepang untuk menerima kefanaan dan ketidaksempurnaan. Hal ini menjadi wujud mereka dalam menghargai sesuatu seperti apa adanya. Dalam konsep Wabi-Sabi mereka sangat menikmati menyaksikan keindahan dan kedamaian saat musim gugur dan bunga berhamburan tertiup angin. Dengan Wabi-Sabi, mereka mampu merasakan ketenangan pikiran serta memberikan cara pandang yang berbeda tentang kehidupan. Pergi ke alam, membuat diri relaks dari rutinitas dan kesibukan, implementasi Wabi-Sabi seperti me-reset diri sendiri dalam menjalani kehidupan.

Friendship | latimes.com

SohIB, dari ketiga negara di atas, mana menurut kamu yang definisi kebahagiaanya paling unik? Kamu sendiri pasti memiliki kebahagiaan versi sendiri. Namun, apapun bentuk kesenanganmu, pastikan bahwa hal itu SohIB sendiri yang menciptakan standarnya. Jangan gunakan standar orang lain untuk mengukur bagaimana cara kamu merasa bahagia.

Seperti dikatakan Helen Russell, setiap negara punya cara uniknya sendiri untuk hidup bahagia, begitu juga kamu SohIB!