MENGESAMPINGKAN PENILAIAN CALON MERTUA, DEMI IKUT BERKONTRIBUSI MEMBANGUN BANGSA

MENGESAMPINGKAN PENILAIAN CALON MERTUA,  DEMI IKUT BERKONTRIBUSI MEMBANGUN BANGSA

MENGESAMPINGKAN PENILAIAN CALON MERTUA, DEMI IKUT BERKONTRIBUSI MEMBANGUN BANGSA

Kita dimata calon mertua
Kita dimata mertua I Sumber foto: TheAsianparent.com

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohibBerkompetisiArtikel

Siapa yang berencana bertamu ke rumah pacar untuk bertemu calon mertua? Bagi generasi Y atau sering disebut generasi milenial (seorang yang memiliki tahun kelahiran  1980-1995) ini adalah waktu yang tepat karena jika dilihat segi usia antara 27 tahun sampai 41 tahun adalah usia yang matang dan siap untuk berumah tangga. Namun sudah siapkah dengan secercah pertanyaan dari calon mertua? Tak dapat dipungkiri bahwa pertanyaan terberat calon mertua adalah ketika bertanya tentang pekerjaan “bekerja sebagai apa?”. Ini adalah pertanyaan pamungkas yang bisa menjadi penentu hubungan lanjut atau tidak ke jenjang selanjutnya.

Setiap orang tua akan memilih pasangan terbaik untuk anaknya, tapi biasanya yang jadi faktor utama adalah seberapa mapan dalam pekerjaan. Jika kamu seorang youtuber ternama, atau pengusaha kaya raya mungkin aman-aman saja. Tapi bagaimana jika kamu seorang Aparatur sipil negara?  terlebih jika kamu adalah ASN PPPK? Kata orang-orang sih kamu adalah pegawai yang tidak punya jaminan dimasa tua.

Jika saingan kamu sekelas pengusaha batu bara, pemilik saham atau bahkan HRD di perusahaan-perusahaan swasta maka yang harus kamu lakukan adalah perbanyak berdoa, ini bukan soal membandingankan pekerjaan satu dengan jenis pekerjaan yang lainnya. Realitanya di era sekarang penghasilan tiap bulan adalah pertimbangan yang utama. Bukankah di sosial media tiktok viral beberapa orang menginginkan jodoh berdasarkan berapa digit gajinya?

Meski bukan pilihan utama calon mertua banyak yang ingin menjadi ASN
Meski bukan pilihan utama calon mertua banyak yang ingin menjadi ASN I carapandang.com (H. Khasim)

Namun jika kamu seorang ASN tak perlu putus asa, apalagi berniat untuk mengundurkan diri seperti yang terjadi pada CASN akhir-akhir ini. Data yang tercatat di Kompas.com pada penerimaan CASN 2021 ini terdapat ratusan peserta CASN yang mengundurkan diri diantaranya CPNS sebanyak 90 peserta, PPPK guru tahap 1 sebanyak 104 peserta, PPPK guru tahap 2 sebanyak 280 peserta dan PPPK non guru sebanyak 58 peserta. Seorang ASN harus bangga karena telah lolos seleksi bersaing dengan ribuan peserta. Dan dianggap telah memenuhi standarisasi kompetensi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Di luar sana ribuan bahkan jutaan orang ingin menjadi seorang aparatur sipil negara.  Demi penilaian calon mertua jangan sampai mengesampingkan pengabdian terhadap negara sebab jika memang berjodoh tak akan kemana.

Seorang ASN harus punya pemikiran “apa yang telah kita berikan untuk negara bukan apa yang telah diberikan negara untuk kita”. terlebih sebagai generasi millenial seharusnya menjadi pembeda sebagai simbol perubahan dan kebangkitan untuk mewujudkan cita-cita pemerintahan berkelas dunia (world class government).

Tantangan ASN muda (milenial)
Tantangan ASN Muda (milenial) I Sumber foto : popbela.com

 

Tantangan ASN millenial sebagai simbol perubahan dan kebangkitan bangsa?

ASN milenial sangat erat kaitannya  dengan revolusi industri 4.0. mereka dihuni oleh generasi yang dibesarkan pada era digital. Generasi inilah yang akan menggantikan generasi X dan generasi baby boomers. Artinya generasi milenial lah yang akan menjadi penentu arah bangsa ini dimasa yang akan datang dan menjadi pemeran utama dibanyak sektor baik di perekonomian ataupun pemerintahan.    

Dimasa pandemi covid-19 inilah sebetulnya tantangan sesungguhnya bagi ASN milenial, sebagai generasi yang dibesarkan di era digital diharapkan mampu mengoptimalkan teknologi yang dikuasai dengan mencari solusi dan memecahkan masalah atas segala hal yang menjadi keterbatasan yang menghambat kualitas pelayanan pemerintah terhadap masyarakat.

ASN milenial adalah mereka yang di didik dalam keluarga supaya lebih baik dari orang tuanya (generasi sebelumnya). Oleh karena itu ASN milenial akan mempunyai karakteristik ambisius, percaya diri dan selalu ingin lebih dari pada pencapaian orang lain. Di tempat kerja ASN milenial cenderung berani dan memiliki target pencapaian kerja yang jelas. Dengan karakteristik tersebut ASN milenial di harapkan mampu menjadi pembeda di era kompetisi dimana negara-negara yang cepat akan mengungguli negara-negara yang lambat. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Kepala LAN Dr. Adi Suryanto M.Si dalam sambutan LATSAR CPNS Golongan I dan II gelombang II 2020 yang dilaksanakan senin (24/8). “Untuk menghadapi tantangan dalam persaingan global, ASN dituntut tidak sekedar menjalankan tugas rutin, ASN milenial dituntut menggunakan cara-cara cerdas dalam pelaksanaan tugas birokrasi”.   

Selain itu ASN milenial sebagai pelayan masyarakat yang profesional harus memiliki kepribadian yang berintegritas tinggi. Tidak pernah mengutamakan kepetingan sendiri diatas kepentingan publik dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan kode etik aturan ASN serta moral yang tinggi. Dengan demikian bangsa ini akan menjadi bangsa yang kuat karena dihuni oleh ASN yang hebat dengan mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan masyarakat. Persembahan dari kami (ASN milenial) untuk Negeri.