Mengenal FOMO, Si Paling Update. Ternyata Berdampak Buruk, lo!

Mengenal FOMO, Si Paling Update. Ternyata Berdampak Buruk, lo!

Sebenarnya tidak semua orang benar-benar peduli apa yang kita lakukan | Sumber: Unsplash (Sigmund)

“Mainmu kurang jauh, pulangmu kurang malam!”

Media sosial saat ini semakin banyak digandrungi pengguna smartphone dari berbagai usia. Selain berfungsi sebagai tempat menjalin pertemanan, kini berbagai informasi tak hanya diakses melalui portal berita online atau koran saja, tetapi juga medsos itu sendiri.

Tak ayal, dengan cepatnya update berita yang ada di sana, membuat sebagian orang mungkin rela berada di layar HP dalam waktu yang lama agar tidak ketinggalan kabar terbaru. Perasaan tidak tenang apabila kudet alias kurang update inilah yang disebut-sebut generasi Z sebagai FOMO. Apa itu?

Apa sih, FOMO Itu?

Melansir dari hellosehat, FOMO adalah singkatan dari fear of missing out, yakni suatu kondisi di mana seseorang acapkali merasa khawatir akan ketinggalan kabar atau trend yang sedang berlangsung. Mereka takut apabila dianggap ketinggalan zaman, sehingga cenderung memaksa diri demi mencari informasi yang kekinian. Itulah mengapa, kadang FOMO akan menyebabkan kita bermain media sosial sampai berlebihan.

Nggak hanya itu saja. Orang yang terjangkiti ‘gangguan’ ini akan berpikir bahwa di luar sana orang lain punya pencapaian dan kehidupan yang lebih baik darinya, sehingga rasa iri pun mulai muncul. Sayangnya, FOMO memiliki dampak yang cenderung negatif. Sehingga bukannya malah termotivasi untuk lebih berprestasi, ia bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai ‘kebahagiaan semu’, misalnya dipandang sukses, bahagia, sejahtera, dan lainnya. Intinya, kondisi tersebut bisa berpengaruh pada mental dan kehidupan sosial kita.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Crab Mentality, ya? 

Mengapa Seseorang Bisa FOMO?

Beberapa hal bisa menjadi alasan mengapa kita terkena fear of missing out, tetapi media sosial menjadi penyebab paling utama. Dengan mudahnya SohIB mengakses berita apapun tanpa kenal waktu dan batas, tentu saja akan terasa ‘aneh’ jika kita ketinggalan informasi, bukan? Pemikiran inilah yang kemudian menjadi pintu pertama bagaimana seseorang kemudian cemas bila kelihatan tidak update. 

Selain itu, circle pertemanan juga berkontribusi dalam membentuk FOMO pada individu. Contohnya, ketika quality time bersama sahabat secara tatap muka, seharusnya dihabiskan untuk hal-hal yang lebih real, seperti saling mengobrol. Namun, yang sering terjadi adalah masing-masing masih saja sibuk dengan gadget-nya.

Belum lagi jika salah satu ternyata sangat mengikuti perkembangan berita terkini, sedangkan yang lain biasa-biasa saja. Bisa dibayangkan apabila orang tersebut tidak cukup pede, rendah diri pun bisa menghampiri. Sebagai tambahan, tidak semua teman bijaksana dalam menyikapi temannya yang ‘kurang gaul’. SohIB sudah pernah diolok-olok karena dianggap kuper alias kurang pergaulan belum?

FOMO dan Dampak Buruknya

Insecure menjadi efek yang paling dekat pada orang yang FOMO. Fear of missing out membuat kita jadi sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Jika pencapaian SohIB ternyata nggak sekeren temannya, perasaan gagal dan nggak berguna akan mudah sekali merasuki hati kita yang kurang percaya diri.

Selain itu, kamu pasti sudah sering dengar bukan, tentang bahaya kecanduan smartphone? Nah, FOMO membuat seseorang akan terus-menerus men-scrolling HP-nya demi mendapatkan informasi terkini. Jika sehari saja tanpa update berita, waduh, rasanya kayak nggak buka hape setahun lamanya! Ah, lebay! Yes, tapi sangat mungkin terjadi. Padahal, screen time berlebihan bisa mengakibatkan efek kesehatan dan mental yang cukup serius lo, seperti gangguan mata, sakit kepala, mood tidak stabil, depresi, hingga insomnia.

Baca juga: Istilah Kekinian di Dunia Kerja, Biar Enggak Ketinggalan! (Part II)

Bagaimana Cara Menghindarinya?

Tanamkan dalam hati bahwa kamu adalah pengguna medsos, bukan media sosial itu sendiri! Sebagai pengguna, sudah sewajarnya kamu ‘hanya’ mencari tahu atau mengetahui berita yang lebih SohIB minati. Konten yang berada di platform sosmed sangatlah beragam, ada jutaan, bahkan ada postingan terbaru di setiap detik. Mengikuti semuanya tidak akan ada habisnya. So, bijaksana dalam bermedsos dengan mindset yang sehat harus diimplementasikan.

Tinggalkan circle yang tidak berdampak baik untukmu. Setiap orang semestinya sadar bahwa tidak semua mempunyai interest yang sama. Mengejek seseorang yang dianggap “nggak gaul” tidak memberikan manfaat apapun selain menyakiti hatinya.

Jangan izinkan diri untuk berpikir bahwa lingkungan kita akan memperhatikan gerak-gerik kita sepanjang waktu. Semakin dewasa seseorang, problematika mungkin akan semakin berat. Berhentilah merasa orang benar-benar peduli apa yang kita lakukan. Toh, kalaupun benar, itupun hanya sebentar saja.

Selanjutnya, ada baiknya SohIB mengurangi intensitas berselancar di dunia maya sebagai ‘cara beristirahat’. Pilihlah aktivitas lainnya yang lebih produktif, seperti berkebun, membaca buku, berolahraga, ataupun mengembangkan hobi.

Bersyukurlah dengan apa yang sudah Tuhan berikan, karena pastilah itu yang terbaik. Jangan menyibukkan diri dengan berpikiran negatif dan galilah potensimu, alih-alih menghadirkan kehidupan ‘semu’ di media sosial sebagai ajang pamer. Semangat menjadi pribadi yang lebih dewasa, ya!

Baca juga: Temukan Versi Terbaik Dirimu dengan 3 Langkah Ini!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)