Belajar Mengatur Keuangan ala Etnis Tionghoa

Belajar Mengatur Keuangan ala Etnis Tionghoa

Nuansa Pernik-pernik Perayaan Imlek Orang Cina | Sumber: akurat.co

#JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SobatHebatIndonesiaBaik

Adalah harapan sebagian besar orang di dunia ini untuk menjadi kaya dan dapat memenuhi semua kebutuhan finansial mereka tanpa merasa kesulitan, Indonesia tidak terkecuali. Tidak mengherankan bahwa pekerjaan bergaji tinggi dan ide-ide tentang bagaimana membangun wadah bisnis sendiri sangat populer di negara ini.

Banyak orang lupa bahwa mereka hanya bisa kaya melalui pekerjaan kantor atau ukuran bisnis. Pengelolaan dan kontrol uang adalah kunci yang sama pentingnya untuk mencapai stabilitas keuangan.

Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mengatakan bahwa satu etnis lebih baik dari yang lain. Namun, tidak ada yang salah dengan menemukan diri sendiri dan mempelajari hal-hal berguna dari orang-orang yang telah membuktikan bahwa mereka ahli dalam hal itu.

Dalam Konfusianisme Cina, Berhemat adalah Kebajikan

Menghargai uang dan selalu berusaha untuk berhemat tidak terlepas dari nilai-nilai Konfusianisme yang diakui secara luas oleh orang Cina. Di antara The 8 Virtues (delapan kebajikan) yang dianut oleh orang Tionghoa Konghucu, nilai-nilai "menghormati orang tua dan menjaga kejujuran" sangat dekat dengan nilai berhemat yang memungkinkan orang Tionghoa mengelola uangnya.

Definisi "Berbakti kepada orang tua" (Filial Piety) adalah bagaimana seseorang melindungi harta keluarga untuk keuntungan masa depan. Adalah ilegal bagi seorang anak untuk membelanjakan harta keluarga secara berlebihan. Jika tidak ada yang bisa dia berikan kepada keluarga, yang terbaik adalah tidak menyia-nyiakannya harta orang tuanya.

Nilai berhemat juga sangat dekat dengan nilai “Kejujuran” (Confucianism). Sesuatu yang bukan milik pribadi sama sekali tak boleh diambil. Bahkan, meskipun suatu hal sudah menjadi hak pribadi, seseorang perlu menggunakannya dengan hemat dan hati-hati. Agar tidak memberikan dampak buruk bagi orang lain di sekitarnya.

Hutang Haram Hukumnya

Hutang tidak wajar bagi orang-orang dari Cina perantauan. Keengganan untuk melunasi utang-utang ini tidak dapat dipisahkan dari praktik pemerintah China yang menetapkan tingkat bunga utang yang sangat "longgar". Ini tidak berarti bahwa tingkat utang China rendah, tetapi sebenarnya berarti bahwa pemerintah dapat menaikkan atau menurunkan tingkat pinjaman secara sewenang-wenang tergantung pada situasi ekonomi.

Situasi ini membuat orang Cina ragu-ragu tentang persyaratan pinjaman. Jika kondisi ekonomi memburuk, suku bunga pinjaman juga bisa naik. Jadi, bila memungkinkan, cobalah untuk membayar tunai.

Bahkan jika SohIB membayar dengan kartu kredit, kamu harus selalu menimbang kerugian dan keuntungannya dengan hati-hati. Jangan biarkan hutang kartu kredit tersebut menghentikanmu dari menghasilkan keuntungan.

Tawar Menawar adalah Hal yang Biasa

Upaya untuk menemukan harga terbaik masih terus dilakukan. Kebiasaan tawar-menawar di China sendiri sudah tidak asing lagi. Faktanya, jika kamu membaca tip dan saran perjalanan China, sebagian besar pemandu wisata menawarkan taruhan hingga 50-70% pada penawaran awalnya.

SohIB dapat dengan mudah menemukan kebiasaan belanja orang Tionghoa perantauan di Indonesia. Misalnya, di pasar elektronik Glodok dan di bagian lain Chinatown. Kebiasaan dan budaya tersebut tidak hanya membantumu menemukan harga terendah, tetapi juga memastikan bahwa kamu menegosiasikan tingkat harga yang wajar untuk kedua pihak yang terlibat dalam penjualan.

Uang adalah Kado Terbaik di Setiap Perayaan

Orang Cina memiliki kebiasaan unik dalam memberikan uang pada acara-acara penting. Saat di acara pernikahan sanak saudara, mereka biasanya memberikan angpow dengan uang. Bahkan pada hari ulang tahun, banyak orang Tionghoa menerima hadiah dalam bentuk uang daripada hadiah berupa barang.

Keuntungan dari kebiasaan memberi hadiah ini adalah penerimanya dapat menggunakannya sesuai kebutuhan. Uang yang tidak terpakai juga dapat disimpan atau digunakan untuk membeli alat investasi yang menguntungkan.

Gaji Bukanlah Hal yang Ditutup-tutupi

Bagi sebagian orang, membicarakan gaji dan penghasilan adalah topik sensitif yang harus dihindari sebisa mungkin. Namun, ini tidak berlaku untuk kebiasaan yang terjadi di lingkungan Tionghoa perantauan.

Gaji dan penghasilan bukanlah informasi rahasia yang harus dijaga dan ditangani. Jangan heran jika kamu akan menjumpai orang Cina yang menjawab dengan sembrono pertanyaan tentang gaji dan penghasilan lainnya.

Dalam budaya Cina, menanyakan gaji dan pendapatan adalah cara untuk mengenal satu sama lain. Mengetahui informasi tersebut akan memberi tahu kita tentang gaya hidup dan pilihan ekonomi apa yang akan dia buat. Hal ini diyakini untuk menghindari penyalahgunaan orang lain. Keterbukaan orang Tionghoa perantauan terhadap pendapatan juga dipandang sebagai solusi untuk saling membantu.