Menata Air Mata Kembali Untuk Masa Depan

Menata Air Mata Kembali Untuk Masa Depan

Bangkit dari pandemi

Pandemi memang menjadi permasalahan yang dihadapi oleh setiap insan manusia di bumi ini. Dari usia kecil hingga usia dewasa bahkan tua pun merasakannya. Tahun 2020 menjadi sebuah shock theraphy yang amat mendalam bagi kita semua. Semua aspek alur kehidupan berubah 360 derajat, pendidikan, pekerjaan, aktivitas social, ekonomi, spiritual, hingga aspek penting lainnya pun berubah.

Terdapat beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia untuk membatasi mobilitas masyarakat guna meminimalisir penyebaran virus yang tak terkendali. Hampir 2 tahun lamanya kebijakan diaplikasikan beberapa tahap, dari tingkat pusat hingga pengendalian tingkat bawah. Kebijakan tersebut yang tidak biasanya dilakukan oleh masyarakat, sehingga adanya perubahan kebudayaan baru yaitu dengan adanya peran teknologi.

Aspek-aspek vital yang berpengaruh adalah pendidikan. Pendidikan semuanya berubah, berawal dari proses kegiatan belajar mengajar hingga proses lainnya. Sebelum terjadinya pandemi ini yang merubah segalanya, proses pembelajaran berlangsung secara langsung dan peserta didik menimba ilmu didalam kelas.

Perubahan yang terjadi pada masa pandemi ini yaitu seluruh peserta didik hingga pendidik untuk menimba Ilmu dari rumah. Pada awalnya terjadi suatu hal yang tidak biasa, namun dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat cepat dapat dibantu dan memudahkan dalam proses pembelajaran. Butuh waktu untuk beradaptasi dengan situasi darurat seperti ini, terlebih setiap insan manusia ada yang cepat dan ada pula yang lambat dalam mengikuti perkembangan zaman yang dipaksakan berubah.

Dengan adanya teknologi tersebut membuat budaya baru dalam kehidupan saat ini, segalanya dapat dengan mudah dilakukan seperti halnya dalam pendidikan yaitu pembelajaran dapat dilakukan di mana saja tanpa adanya ruang yang membatasi, pembelian bahan pokok dapat langsung dilakukan dalam gadget yang dimiliki, serta kemudahan lainnya yang dapat dilakukan.

Dalam kepedihan tersebut terjadi pada masa pandemi ini, menjadikan kita semakin kuat dan kiat untuk berfikir menemukan jalan keluar. Dengan upaya-upaya pemerataan vaksinasi bagi setiap warga dan profesi-profesi yang vital. Banyaknya aspek yang terkena dampak tersebut perlahan dapat bergerak lebih baik dan untuk bangkit dari kepedihan yang dirasakan selama hampir 3 tahun berjalan.

Sektor pendidikan perlahan mulai bangkit dengan berbagai upaya, dari penerapan vaksinasi bagi setiap tenaga pendidik, pembatasan pembelajaran tatap muka, penggunaan teknologi yang mempuni bagi guru dan peserta didik, dan lainnya. Pembukaan aspek pendidikan dimulai dari menurunnya angkat kasus pasien yang terpapar virus secara nasional. Karena aspek pendidikan merupakan aspek vital yang harus segera dipulihkan.

Menurut Menteri Pendidikan Republik Indonesia, bahwa pendidikan pada masa pandemi mengalami “Learning Loss”, yaitu adanya pembelajaran yang hilang. Aplikasi terbaik dalam pembelajaran yaitu adanya kontak langsung dengan permasalahan, pembelajaran yang optimal yaitu adanya proses identifikasi, aktivitas, serta proses yang dilakukan secara langsung oleh peserta didik, guru dan lingkungan.

Saat ini dengan menurunya kasus pasien terpapar virus, aspek Pendidikan mulai pulih dan bertahap untuk Kembali sediakala, walaupun membutuhkan proses dan adaptasi Kembali peserta didik, guru dan lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Belajar dari permasalahan serta kendala yang terjadi pada saat pandemi, aspek pendidikan mengalami perubahan yang pesar yaitu dengan adanya perkembangan teknologi.

Guru-guru dan peserta didik mulai memahami peran teknologi dalam penunjang pembelajaran di dalam kelas. Sehingga pembelajaran mulai Kembali menarik perhatian peserta didik dan mengurangi kebosanan oleh peserta didik pada saat pembelajaran online saat itu.

Peserta didik serta guru merasakan perubahan yang sangat cepat, dengan itu pendidikan transisi Kembali setelah pandemi mengalami proses yang sangat berbeda. Seorang guru dapat mampu menerapkan metode serta penggunaan media yang beragam. Serta semua aspek lainnya yang berpengaruh oleh pandemi, saat ini mulai Kembali bertahap untuk bangkit.

Perlahan mampu untuk bangkit, setiap aspek kehidupan dapat dengan mampu menerapkan penggunaan teknologi yang pesat dan menjadikan efisiensi waktu dalam penggunaannya. Hal tersebut yang harus dipelajari dari kendala saat pandemi terjadi, air mata yang terjatuh saat ini harus Kembali disiapkan untuk perubahan yang cepat dimasa depan.

Pembelajaran-pembelajaran keterpurukan saat itu sebagai pacuan untuk kita itu mampu melewati badai yang dirasakan setiap insan manusia, dengan ini kita mampu menata kembali masa depan yang lebih sigap, dan mampu memjadi manusia yang cepat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang akan terjadi.