Membuat Cover Letter untuk Melamar Kerja. Cari Tahu Tipsnya di Sini!

Membuat Cover Letter untuk Melamar Kerja. Cari Tahu Tipsnya di Sini!

Merancang cover letter bisa dengan melakukan riset terlebih dahulu | Sumber: Unsplash (Cathryn Lavery)

Cover letter adalah salah satu syarat yang sering perusahaan minta ketika kita melamar kerja, sebagai pendamping CV, portofolio, dan berkas penting lainnya. Lewat dokumen tersebut, kita bisa menjelaskan lebih rinci tentang diri dan alasan mengapa tertarik untuk mendaftar sebagai calon karyawan.

Hal ini tentunya baik sebagai kesan pertama bagi HRD untuk memutuskan apakah SohIB layak untuk maju ke tahap selanjutnya. Namun, sebenarnya apa sih, cover letter itu? Mengapa tidak cukup dengan biodata diri atau bukti hasil karya saja?

Definisi Cover Letter

Novoresume menuliskan bahwa cover letter atau surat lamaran adalah dokumen satu halaman yang dikirimkan sebagai bagian dari lamaran pekerjaan kita, bersamaan dengan CV atau resume-nya. Tujuannya untuk memperkenalkan diri kita secara singkat tentang latar belakang profesional kita, sehingga harapannya bisa menarik minat pihak SDM atau siapapun yang menerima file tersebut.

Kamu dapat mendeskripsikan diri yang berkaitan dengan keahlian, pengalaman kerja, atau pencapaian yang relevan dengan bidang yang dilamar. Eits, ini bukan flexing ya, SohIB! Kita memang perlu melakukan ini agar company mengetahui apakah kamu punya kapasitas yang sesuai dengan mereka cari.

Biasanya, panjang surat lamaran berkisar antara 250 hingga 400 kata. Dalam menyusunnya, SohIB perlu berhati-hati dan teliti. Sebabnya, bila ada kesalahan yang diabaikan begitu saja, dapat berakibat penolakan dari HRD. Apakah sampai di sini sudah paham?

Baca juga: 5 Realita Bekerja di Startup, Kerjanya Hanya Main?

Cara Menyusun Cover Letter

Membuat cover letter harusnya dimulai dari melakukan riset. Mengapa? Karena dengan begitu kamu dapat memetakan maksud, tujuan, dan kepada siapa kita akan mengirimkan dokumen tersebut.

Melansir dari prospects.ac.uk, setidaknya ada 5 poin yang perlu diperhatikan ketika observasi:

  • Siapa yang akan membaca surat lamaran?
  • Bagaimana organisasi dan budaya kantor tersebut?
  • Ketahui industri tempat ia beroperasi atau berita apa saja yang relevan.
  • Cari tahu pesaing perusahaan dan posisi pasar.
  • Tujuan organisasi selama lima tahun ke depan.

Setelah berhasil menjabarkan poin-poin di atas, SohIB bisa mulai menulis surat lamaran. Usahakan tulisanmu dapat menjadi ‘solusi’ bagi permasalahan perusahaan dan berkaitan dengan bidang yang kamu geluti nanti.

Sebagai contoh, kamu melamar sebagai design graphic di company yang concern dengan kreativitas anak muda. Kita bisa menonjolkan bagaimana trend-trend masa kini bisa diarahkan menjadi wadah yang positif, tentunya lewat skill yang kamu miliki dan karya yang dihasilkan.

Susunan Isi Surat Lamaran

Menyusun isi cover letter harus teliti
Mulailah dengan salam pembuka dan tuliskan isi cover letter dengan lebih singkat, tetapi rinci | Sumber: Pexels (Pixabay)
  • Header: Tuliskan informasi pentingmu seperti nama lengkap, kota tinggal, nomor telepon aktif, dan alamat e-mail di bagian kiri atas. Kemudian di bawahnya, cantumkan tanggal pembuatan surat dan nama penerima secara jelas (Yth. HRD di perusahaan X)
  • Paragraf satu: Mulai dengan salam dan jelaskan kenapa kamu menulis surat tersebut. Sertakan posisi yang dilamar, bagaimana kamu mendapatkan informasi lowongan kerja tersebut, dan beri kalimat pembukaan bahwa SohIB memiliki kemampuan untuk posisi itu.
  • Paragraf dua: Isi dengan berbagai pengalaman kerja, kemampuan, hingga pencapaian yang sudah kamu raih selama berkecimpung di bidang tersebut. Sebisa mungkin, sesuaikan dengan syarat atau kualifikasi yang diminta kantor, sehingga mereka tidak merasa kamu ‘salah alamat’.
  • Paragraf tiga: Jelaskan mengapa kamu cocok untuk pekerjaan itu, apa yang membuatmu tertarik pada jenis pekerjaan ini, mengapa kamu tertarik bekerja untuk perusahaan, dan apa yang dapat kamu tawarkan kepada organisasi. Ini adalah kesempatan yang baik untuk memamerkan pengetahuan kita tentang perusahaan.
  • Penutup: Berikan sedikit penekanan bahwa SohIB layak diberikan kesempatan untuk bekerja di sana dengan kompetensi yang dimiliki. Jangan lupa, ucapkan terima kasih dan harapanmu agar dihubungi kembali.

Baca juga: 5 Tips Sukses FGD di Dunia Kerja, Nggak Sekedar Pintar Speaking!

4 Kesalahan Umum dalam Membuat Surat Lamaran

Yang namanya manusia, tentunya kita tidak terlepas dari kelalaian. Namun, hal-hal seperti ini dapat ditanggulangi bila SohIB selalu melakukan pengecekan sebelum file dikirim ke perusahaan. Nah, sebagai pengingat kembali, berikut ini adalah 3 kesalahan umum yang sering terjadi ketika sedang membuat cover letter!

1. Salah Ketik

No way, apakah kamu masih sering melakukan hal ini? Yuk, dikurangi! Meskipun terdengar sepele, tetapi banyak typo bisa mengesankan bahwa kita adalah orang yang kurang teliti, suka tergesa-gesa, atau tidak profesional. Waduh, bahaya nih!

2. Membanggakan Diri Secara Berlebihan

Budaya flexing memang sedang menjamur, tapi kamu jangan ikut-ikutan, ah! Cover letter memang dibuat untuk meyakinkan perusahaan bahwa kita kandidat yang tepat bagi posisi yang dilamar. Namun, bukan berarti SohIB harus menjabarkan detail pengalaman kerja dari nol dan curhat suka dukamu di situasi itu.

Selain akan terlalu panjang, HRD mungkin akan bosan dan skip karena tidak menemukan inti yang mereka cari. Fokus pada experience dan skill yang bisa menunjang pekerjaanmu kelak di perusahaan tersebut.

3. Terlalu Memuja Perusahaan

Jangan berlebihan dalam menunjukkan antusiasme SohIB terhadap company. Mereka mungkin tidak terlalu menyukainya karena kamu bisa dikira sangat fanatik, alih-alih bersemangat.

4. Menyamakan Semua Cover Letter

Karena prosesnya yang mungkin nggak mudah, banyak orang yang membuat hanya satu surat lamaran dan mengirimkannya di banyak perusahaan. Tentunya ini sangat tidak direkomendasikan karena berpotensi salah menuliskan nama perusahaan dan mengirimkannya ke tempat lain.

Lagipula, tidak semua pekerjaan yang SohIB daftar juga menyantumkan kompetensi yang sama bukan? Bisa saja setiap profesi butuh hal-hal lain dan belum kamu sebutkan di surat tersebut.

Bagaimana, apakah penjelasan di atas sudah cukup jelas bagi kamu? Semoga SohIB segera mendapatkan pekerjaan yang sesuai impian dan dimudahkan dalam prosesnya, ya!

Baca juga: 7 Berkas Lamaran Kerja yang Sering Diminta HRD

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)