Membangun Karakter Generasi Muda Melalui 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration) di Sekolah Dasar

Membangun Karakter Generasi Muda Melalui 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration) di Sekolah Dasar

Aktivitas yang di lakukan generasi muda untuk mencapai karakter yang sesuai dengan kehidupan yang akan datang, dan aktivitas yang selalu mereka ulang

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Dokumentasi pada 6 Oktober 2021
Dokumentasi pada 6 Oktober 2021
Pada saat peserta didik belajar di luar kelas

Mewujudkan karakter generasi muda maka perlu dengan proses pendidikan. Menurut UU No.20 tahun 2003 pasal 1 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual di keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan menjadi salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia tanpa pendidikan manusia tidak akan maju, pada dasarnya segala hal yang kita alami ini adalah ilmu dan ilmu itu di dapatkan dalam pendidikan. Pendidikan akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia, apabila manusia itu memanfaatkan pendidikan dengan baik akan mendapatkan hal yang sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri dalam menghadapi tantangan kehidupan. 

Tantangan kehidupan akan semakin berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Seiring dengan perkembangan zaman semua hal mengalami perubahan baik dari aspek pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan politik. Sehingga perlu adanya kesiapan dan kesadaran yang harus di miliki oleh manusia melalui pendidikan. Pendidikan akan membawa kepada hal yang positif, dengan pendidikan kita bisa melakukan 4C yaitu Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration. Tuntutan di kehidupan sekarang peserta didik tidak hanya membutuhkan teknologi untuk mengembangkan sumber dayanya, tetapi peserta didik juga perlu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar agar memperoleh informasi yang lebih luas (Abidah, 2022). Sehingga peserta didik di haruskan memiliki keterampilan 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration) agar bisa memberikan pemahaman bagaimana keadaan di lingkungan serta cara mengatasi permasalahan dan juga untuk memberikan pemikiran yang kreatif.

Dokumentasi pada 9 September 2021
Peserta didik sedang melakukan aktivitas 4C melalui game
Dokumentasi pada 9September 2021
Aktivitas peserta didik pada saat pembelajaran dengan menerapkan 4C

Keterampilan berpikir kritis (Critical Thinking Skills) merupakan keterampilan berpikir untuk memecahkan masalah atau mengabil keputusan terhadap permasalahan yang dihadapi. Keterampilan ini mutlak diperlukan oleh semua orang untuk mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata. Keterampilan berpikir kritis dapat bermanfaat dalam membedakan kebenaran dan kebohongan, fakta, opini, fiksi dan non fiksi. Kehidupan selalu di hadapkan pada masalah yang harus di pecahkan dan di ambil keputusan sebagai solusi dari masalah tersebut. Keterampilan berpikir kritis dapat dilakukan dalam pembelajaran dengan menantang peserta didik dengan masalah-masalah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan dalam berpikir keritis mendorong peserta didik untuk melakukan problem solving. Sehingga peserta didik tidak hanya pandai dalam berpikir tetapi juga mencari solusi.

Keterampilan berikir kreatif (Creative Thinking Skills) adalah kemampuan untuk menciptakan ide atau gagasan yang baru yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Kreatif adalah kemampuan mengembangkan (menciptakan) ide dan cara baru yang berbeda dari sebelumnya. Sedangkan kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan hal baru, baik berupa gagasan, maupun karya nyata. Kreatif atau krativitas dapat memberikan dampak positif bagi semua orang maupun lingkungan masyarakat. Kreatif dan inovatif sering disamakan oleh kebanyakan orang. Keterampilan berkomunikasi (Communication Skills) merupakan keterampilan untuk menyampaikan pemikiran, gagasan, ide, pengetahuan, dan informasi baru yang dimiliki kepada orang lain melalui lisan, tulisan, simbul, gambar, grafis, atau angka. Keterampilan ini termasuk keterampilan mendengarkan, memperoleh informasi, dan menyampaikan gagasan di hadapan orang banyak. 

Dokumentasi pada 27 November 2021
Penerapan aktivitas belajar di luar kelas dengan keterampilan kolaborasi 

Keterampilan kolaborasi (Collaboration Skills) merupakan keterampilan bekerjasama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab, serta menghormati perbedaan. Dalam berkolaborasi akan terjadi saling mengisi kekurangan dengan kelebihan yang dimiliki yang lain sehingga masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dalam suasana kebersamaan. Keterampilan ini dapat dilatihkan dalam pembelajarannya (Arnyana, 2019). Melalui penerapan 4C yaitu Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration dalam pendidikan sekolah dasar dalam membentuk karakter serta melatih kesiapan peserta didik dalam menghadapi tantangan kehidupan sekarang. Peserta didik sekolah dasar merupakan peserta didik yang masih bisa di bentuk karakter nya sehingga peserta didik sekolah dasar dapat di bentuk karakter nya melalui pembelajaran yang 4C. Keterampilan 4C tidak hanya berlaku pada guru seperti guru menjadi pribadi yang kreatif, mampu mengajar, mendidik, menginspirasi serta menjadi suri teladan tetapi 4C juga perlu di lakukan untuk peserta didik. 

Peserta didik sangat penting untuk memiliki sikap 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration) agar bisa bersaing di kehidupan yang akan datang. Sehingga peserta didik bisa menerapkan creativity, critical thingking, communication, collaboration pada kehidupan nyata. Kurikulum 2013 revisi di ciptakan untuk menyadari tantangan masa depan (Ramadhina, 2021). Penerapan 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration) di sekolah dasar bisa di lakukan dengan penerapan setiap mata pelajaran. Seperti mengajak peserta didik untuk berkomunikasi tujuannya mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah penting bagi semua pihak yang terkait. Keterampilan ini dapat dilatihkan di semua pendidikan sekolah menengah pertama dengan memberikan tantangan untuk menyampaikan gagasan kepada orang lain atau teman di kelas. Seperti mengajak peserta didik untuk melakukan diskusi. Diskusi dikatakan berhasil bila orang lain memahami atau sepakat dengan gagasan yang disampaikan. Penerapan pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdiskusi di depan kelas akan menghasilakan penerapan 4C secara langsung karena diskusi dengan mencari topik yang terbaru akan mengajak peserta didik melakukan critical thingking serta melakukan penyelesaian masalah. Selain itu peserta didik juga dapat melakukan komunikasi, kreativitas dan kaloborasi. Creativity, critical thingking, communication, collaboration sangat penting bagi peserta didik untuk menghadapi kehidupan yang akan datang.

Creativity, critical thingking, communication, collaboration merupakan salah satu keterampilan yang harus di miliki peserta didik untuk mewujudkan kesiapan generasi yang akan datang terhadap tantangan kehidupan. Mewujudkan hal ini dengan peranan pendidikan di sekolah sehingga perlu adanya pemahaman guru untuk mengajar pembelajaran yang berbasis keterampilan yang bisa mengajak peserta didik memahami permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar dan memberikan keterampilan yang sesuai dengan tantangan di kehidupan yang akan datang. Serta terciptanya generasi yang mampu berpikir kritis dan menyelesaikan masalah dengan pemikiran inovasi. Sehingga pendidikan perlu menerapkan 4C dengan semboyan Ki Hajar Dewantara yang terkenal dari dulu hingga sekarang adalah tut wuri handayani, ing ngarsa sang tuladha, dan ing madya mangun karsa.