Manfaat Hutan Mangrove di Pulau Bengkalis, Kamu Wajib Tahu!

Manfaat Hutan Mangrove di Pulau Bengkalis, Kamu Wajib Tahu!

Hutan mangrove di Indonesia | Sumber: Unsplash (Aldino Hartan Putra)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi 

Tahukah kamu, bahwa Indonesia Baik mencatat negara kepulauan Indonesia sudah memiliki lebih dari 17.500 pulau yang terdaftar, lo! Hal ini menjadikan negara Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan tunggal terbesar di dunia. Salah satu dari banyaknya pulau yang dimiliki oleh Indonesia adalah Pulau Bengkalis. Di mana sih, pulau Belingkas itu?

Pulau Bengkalis merupakan salah satu pulau cantik di Provinsi Riau, Indonesia. Pulau ini memiliki luas sekitar 3.865 km persegi dan menjadi bagian dari Kabupaten Bengkalis. Menariknya, Pulau Bengkalis terkenal dengan hutan mangrove yang luas dan kaya akan berbagai jenis mangrove, seperti Rhizophora apiculata (Bakau Putih), Xylocarpus granatum (Nyirih), dan Lumnitzerra racemosa (Sesup Merah).

Tahu nggak SohIB, hutan mangrove di Pulau Bengkalis memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem untuk daerah sekitar, lo! Antara lain yaitu menjaga agar tanah di pesisir tidak tergerus air laut, mencegah pemanasan global, dan yang paling penting adalah bisa dimanfaatkan untuk perekonomian masyarakat setempat.

Dalam artikel ini, SohIB akan mengenal lebih dekat tentang hutan mangrove di Pulau Bengkalis dan tiga potensi pemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat, antara lain:

1. Alternatif Pengganti Bahan Bakar Fosil

SohIB pasti sudah nggak asing lagi kan dengan bahan bakar dari fosil seperti batu bara, minyak tanah, dan gas bumi? Hampir seluruh rumah serta industri pasti menggunakan sumber energi dari fosil tersebut. Namun, tahukah kalian bahwa energi fosil tersebut terbatas, lo! Nah, sebagai salah satu alternatif pengganti energi fosil yang bisa dimanfaatkan dari hutan mangrove adalah kayu arang.

Indonesia Penghasil Nikel Terbesar di Dunia, Ini Kegunaannya!

Kayu arang yang dihasilkan dari mangrove memiliki potensi besar sebagai pengganti bahan bakar fosil seperti batu bara untuk industri dan minyak tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini dikarenakan jika kayu mangrove diolah dengan baik dan benar, maka bisa menjadi pengganti bahan bakar fosil yang cocok untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Apalagi untuk kebutuhan memasak, kayu arang sangatlah praktis dan ekonomis karena mudah didapat serta tidak semahal harga membeli minyak.

pabrik cerobong asap
Polusi dari Pabrik | Sumber: Unsplash (Marcin Jozwiak)

Selain manfaat untuk kebutuhan sehari-hari, pemanfaatan kayu arang dari hutan mangrove juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Selama ini, hasil pembuatan arang kayu dari pulau Bengkalis bahkan sudah diekspor sampai ke Malaysia dan Singapura sebagai bahan bakar untuk industri. Sehingga secara tidak langsung penggunaan kayu arang dapat membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang berdampak pada polusi lingkungan.

Kita sebagai warga negara Indonesia boleh berbangga karena kualitas kayu arang kita nggak kalah dengan arang kayu oak dari Jepang dan arang onshyu dari Cina. Keren banget, ya?

2. Tanah untuk Pertanian

Ada fakta menarik nih, tentang potensi pertanian di hutan mangrove di Pulau Bengkalis. Meskipun berada di pesisir, tanah di sekitar hutan mangrove ini kaya akan nutrisi dan sangat subur, lo! Jadi, nggak heran jika hutan mangrove ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian.

hutan mangrove
Tanaman di Pantai | Sumber: Unsplash (Waranont (Joe))

Beberapa jenis tanaman yang bisa tumbuh subur di hutan mangrove, di antaranya adalah tanaman bakau, kayu api-api, dan pisang. Para tumbuhan tersebut cocok untuk ditanam di media tanah yang berlumpur dan berair, seperti di Pulau Bengkalis ini. Kamu bisa memanfaatkan media tanah tersebut dengan berbagai cara, misalnya langsung menanam di dalam lumpur, menggunakan sistem polikultur, atau bahkan Aquaponics. Menarik banget, ya?

Indonesia Menjadi Produsen Minyak Sawit Terbesar, Banyak Khasiatnya!

3. Tempat untuk Budidaya Ikan

Wah, kalian pasti excited untuk tahu lebih banyak tentang potensi perikanan di hutan mangrove di Pulau Bengkalis, ya! Jadi, hutan mangrove di pulau ini memang memiliki peran yang sangat penting sebagai tempat mencari makan dan bertelur bagi ikan serta hewan laut lainnya. Selain itu, hutan mangrove juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan budidaya ikan, lo!

Berikut adalah 2 cara membudidayakan ikan di hutan mangrove Pulau Bengkalis:

Budidaya ikan dalam keramba jaring apung

Metode ini menggunakan keramba yang terbuat dari jaring yang diikat pada rangka apung. Keramba ini ditempatkan di perairan laut di sekitar hutan mangrove. Ikan-ikan yang dibudidayakan dalam keramba jaring apung ini adalah ikan laut seperti kerapu, bandeng, dan kakap.

Budidaya ikan dalam tambak

Metode ini menggunakan tambak yang dibuat dengan memanfaatkan lahan yang terdapat di hutan mangrove. Tambak tersebut diisi dengan air laut yang diperoleh dari air pasang. Ikan-ikan yang dibudidayakan dalam tambak adalah ikan air tawar seperti nila dan gurami, serta ikan air laut seperti bandeng dan kerapu.

Budidaya ikan di dekat hutan mangrove
Ikan Hasil Budidaya | Sumber: Unsplash (Nguyen Linh)

Dengan melakukan budidaya ikan di hutan mangrove, selain bisa membantu meningkatkan ketersediaan ikan, juga bisa membantu mengurangi tekanan terhadap perairan laut. Karena dengan melakukan budidaya ikan di tambak, tidak lagi harus melakukan penangkapan ikan secara liar di laut yang bisa merusak ekosistem laut. Seru banget!

Indonesia Mulai Ramai Turis, Ini Alasannya!

Nah, sekarang kita sudah lebih paham tentang hutan mangrove di Pulau Bengkalis, Riau dan tiga pemanfaatannya yang keren banget! Namun, kita juga harus ingat bahwa pemanfaatan hutan mangrove harus dilakukan dengan hati-hati dan tanggung jawab penuh ya, supaya kebaikan yang ada di sana terus terjaga dan bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya. Ayo, kita jaga kelestarian hutan mangrove dan memanfaatkannya dengan bijak ya, SohIB!