Makna Istimewa di Balik Makanan Tradisional Jawa Tengah dari Tumpeng hingga Apem

Makna Istimewa di Balik Makanan Tradisional Jawa Tengah dari Tumpeng hingga Apem

Makanan Tradisional Jawa Tengah yang penuh makna | Sumber: MasakApaHariIni.com

Halo, SohIB! Kamu tipe orang yang suka jalan-jalan sambil kulineran nggak, nih? Kalau iya, pastinya sudah tidak asing lagi dengan makanan tradisonal yang ada di Indonesia, dong? Apalagi bagi SohIB yang Indonesia banget, tentu menjelajahi keindahan dan keunikan khas Nusantara jadi hal yang disuka. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas makna istimewa di balik makanan tradisional Jawa Tengah, lo.

SohIB penasaran nggak, sih kenapa di Indonesia punya banyak makanan tradisional? Tak perlu bingung, makanan tradisional Indonesia yang jumlahnya banyak dihasilkan dari beragam pulau dan suku. Kemudian, masing-masing suku memiliki budaya atau tradisi yang diyakini, sehingga mengasilkan ciri khasnya. Termasuk dari adat istiadat, hukum yang berlaku, hingga makanan tradisional yang memiliki makna istimewa.  

Dengan mengetahui makna istimewa dari makanan tradisional, rasanya kita jadi bisa lebih menghormati keberagaman budaya di Indonesia, kan SohIB? Pas banget juga buat kita yang sudah biasa makan nasi tumpeng dan jajan kue apem di pinggir jalan, kita cari tahu maknanya biar makin asyik, yuk!

  1. Nasi Tumpeng

Nasi Tumpeng

Nasi Tumpeng | Sumber: klikers.id

Makanan tradisional yang satu ini sering banget hadir untuk jamuan acara, lo. Mulai dari acara pesta ulang tahun sederhana hingga acara peresmian yang formal. Tumpeng adalah nasi yang disusun tinggi mengerucut serta dikelilingi sayur dan lauk di bagian bawahnya. Biasanya tumpeng disuguhkan di atas tampah besar yang dialasi daun pisang. Nama tumpeng sendiri merupakan kependekan dari metu dalan kang lempang yang memiliki arti “hidup melalui jalan yang lurus”.

Bersumber dari unggahan kemenparekraf.id, awalnya nasi tumpeng merupakan tradisi untuk menghormati gunung-gunung yang dianggap sakral sebagai tempat para arwah. Kemudian saat agama Hindu masuk ke Jawa, tumpeng menjadi lambang penghormatan kepada dewa-dewi yang bersemayam. Hingga akhirnya setelah Islam masuk ke Jawa, nasi tumpeng berubah menjadi lambang perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

  1. Lemper

Lemper

Lemper | Sumber: Resep TokoWahab Blog

Selanjutnya ada lemper yang dikenal sebagai jajanan pasar yang mengenyangkan karena terdiri dari beras ketan dan suwiran ayam atau abon yang gurih. Walaupun tidak besar, lemper masih bisa menjadi ganjalan perut ketika lapar, lo. Eh, tapi tergantung perut siapa dulu, sih hehe. Dalam tradisi Jawa Tengah, lemper ini merupakan kependekan dari yen dielem atimu ojo memper yang artinya “jangan sombong jika diuji”.

Kuliner Khas Jawa Timur yang Wajib Kamu Cicipi Saat Berlibur ke Sana!
  1. Dawet

Dawet

Dawet | Sumber: Kitakini.news

Selain lemper, es dawet yang biasa kita cicipi untuk menambah kesegaran di siang hari juga ternyata memiliki makna, lo. Minuman tradisional khas Jawa Tengah yang terbuat dari campuran air gula jawa dan santan ini diartikan sebagai lambang “kebulatan hati”. Kurang lebih maksudnya adalah tekad yang penuh dan kesungguhan. Wah, maknanya dalam, ya. Sebatas minuman segar manis saja, punya makna. Jadi mengingatkan kita untuk senantiasa menemukan arti dari setiap ujian dan nikmat dalam kehidupan, ya SohIB!

  1. Kolak

Kolak

Kolak | Sumber: Ika Rahma H/Shutterstock

Siapa yang kalau buka puasa harus makan kolak? Kalau iya, ternyata ada kaitannya, lo kolak sebagai takjil buka puasa. Lebih jelasnya, kolak punya makna mendalam yang berasal dari kata kholiq secara bahasa Arab yang memiliki arti “mendekatkan diri kepada Sang Pencipta”. Makanan tradisional ini umumnya berbahan dasar pisang dan ubi yang kemudian diberi kuah santan dengan campuran gula aren. Hmmm, nikmat dan penuh arti, ya SohIB!

  1. Lontong

Lontong lebaran

Lontong lebaran | Sumber: shutterstock/Andri wahyudi

Berbeda dengan lemper, jajanan tradisional lontong merupakan gabungan dari kata olone dadi kothong yang artinya “segala keburukan menjadi hilang”. Maksudnya, makna tersebut melambangkan momen lebaran yang ditandai dengan keburukan dan kesalahan diri yang telah diampuni oleh Allah Swt dan hilang karena saling meminta maaf. Sama juga dengan lontong, ketupat yang sering disajikan saat juga punya makna ngaku lepat atau “mengaku salah”.

5 Macam Tradisi Unik Lebaran di Indonesia, Ada Ngejot Khas Bali!
  1. Apem

Kue Apem

Kue Apem | Sumber: gstatic.com

Maknan tradisional Apem berasal dari bahasa Arab ‘afuwun yang diartikan sebagai simbol memohon ampun kepada Allah Yang Maha Pemaaf. Apem merupakan kue basah khas Jawa yang dipanggang atau dikukus menggunakan cetakan berbentuk bulat. Adonan apem terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan, telur, dan gula dari tape. Hampir sama dengan serabi, apem juga memiliki cita rasa yang gurih dan manis. Namun, bentuk apem yang bulat memiliki ukuran yang lebih tebal.

Itu dia enam makna istimewa di balik makanan tradisional asal Jawa Tengah. Makna yang terkandung dalam makanan tradisional ini ternyata nggak main-main, ya SohIB. Umumnya, melambangkan hubungan manusia dengan Tuhannya serta hubungan antarsesama manusia.

Setelah mengetahui maknanya, kita jadi makin menghormati beragam budaya di Indonesia, ya. Kira-kira ada makna apalagi di balik beragam budaya Indonesia selain Jawa Tengah? Ikuti terus artikel Sobat Indonesiabaik.id, ya!