Makin Sadar Setelah Dihajar Pandemi

Makin Sadar Setelah Dihajar Pandemi

Youth Movement | dw.com

 #SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel 

Awal Maret 2020 mungkin menjadi salah satu awal periode mengerikan bagi bangsa kita. Atau, awal hari-hari penuh cobaan. Itulah pertama kali, media Indonesia menyiarkan kepada publik bahwa terdapat penderita covid 19 Di Indonesia. Hari-hari berikutnya Anda sudah tahu. Saya sendiri setiap hari mengecek jumlah korban meninggal, juga membaca cerita pilu dari mereka yang ditinggalkan.

Namun seperti nasihat bijak Oprah Winfrey "ubah luka menjadi kebijaksanaan", pandemi juga membawa hal-hal positif diberbagai kalangan. Termasuk dikalangan anak muda. Hal tesebut ialah terciptanya kesadaran baru yang semoga akan menjadi gelomban di masa mendatang.

Cobaan datang silih berganti, tapi kita harus selalu bangkit | Greyerbaby (Pixabay)
Cobaan datang silih berganti, tapi kita harus selalu bangkit | Pixabay (Greyerbaby)

Beberapa hal yang menurut penulis akan menjadi tren di kalangan pemuda ialah;

  1. Makin Sadar Terhadap Kesehatan

Covid 19 memang berbahaya, Namun tidak bagi yang memiliki kekebalan yang baik. Dalam banyak kasus, virus ini banyak merenggut mereka yang memiliki komorbid, alias sudah memiliki penyakit lain, seperti sakit jantung, stroke, paru-paru dan sebagainya.

                Apalagi, setelah seorang artis yang menjadi ikon hidup sehat terkena covid-19. Walau serangan virus tersebut hampir mengakhiri hidupnya, pada akhirnya ia sembuh. Saat tampil di podcastnya didampingi seorang dokter, ia bercerita bahwa salah satu sebabnya ialah karena paru-paru yang sehat. Dan itu semua berkat gaya hidup sehat yang ia jalani.

                Sebagaimana kita ketahui, penikmat podcast hari ini kebanyakan anak muda. Sehingga, hal ini membentuk sebuah persepsi di kalangan pemuda bahwa hidup sehat itu punya banyak manfaat. Pandangan penulis bisa dikonfirmasi dikolom komentar, banyak dari netizen muda yang berkomentar positif.

salah satu tool media digital | Unspash (Haidan)
  1. Makin Sadar Terhadap Teknologi Digital

                Demi menghentikan penyebaran covid-19 yang semakin massif saat itu, pemerintah mengeluarkan aturan yang juga diberlakukan di seluruh dunia, yaitu menjaga jarak dan meminimalkan interaksi antar manusia. Masyarakat tak lagi bisa bertatap muka secara real satu sama lain.

                Padahal, manusia adalah makhluk social yang butuh interaksi. Untungnya, infrastruktur digital sudah mulai dikenal. Walau, masih berfokus di daerah perkotaan. Akhirnya, hampir semua aktivitas dipindah ke dunia maya. Baik itu kegiatan seminar yang berubah nama menjadi webinar, sekolah online, rapat online, perdagangan online dan banyak lainnya.

                Secara perlahan, masyarakat memaksa dirinya untuk menikmati dunia baru yang serba digital. Pun mereka yang tinggal nun jauh dari kota. Bagi pemuda, ini adalah peluang yang menjanjikan dimasa mendatang.  

  1. Makin Sadar Terhadap Lingkungan

                Kesadaran terhadap lingkungan mungkin bukan dampak langsung dari pandemi covid-19. Karena isu lingkungan sebenarnya sudah bergema dalam beberapa tahun belakangan dan terus mengalami peningkatan popularitas, utamanya di media social.

                Namun, sebuah jurnal hasil penelitian yang diterbitkan oleh The Economist Intelligence Unit (EIU),  pada halaman delapan melaporkan beberapa responden yang mengaku lebih peduli dengan alam setelah pandemi covid-19 menyebar. Bahkan tak sedikit yang menghubungkan pandemi dengan isu lingkungan.

                Bagi pemuda sendiri, kesadaran untuk menjaga alam adalah sangat penting. Mengingat, merekalah yang akan mewarisi bumi nantinya. Para pegiat lingkungan pun banyak yang berusia muda. Demikian pula dengan komunitas lingkungan yang bermunculan, didominasi oleh para pemuda.

Saling menjaga hubungan | Freepik (8photos)
  1. Makin Sadar Terhadap Hubungan

              Hal terakhir yang juga tumbuh ialah lahirnya kesadaran terhadap hubungan antar sesama. Baik sebagai kawan, kolega, keluarga, rekan kerja, suami-istri, anak dan lainnya. Munculnya kesadaran ini tidak terlepas dari banyaknya orang yang kehilangan yang mereka sayang.

                Selain itu, interaksi face to face yang berkurang dengan orang lain, namun meningkat dengan keluarga selama pandemi juga melahirkan kesadaran bahwa menjaga hubungan itu penting. Kita semakin mengerti apa yang diinginkan anak, suami, istri, ataupun teman sepermainan, dan bahwa kehilangan itu menyakitkan.

Pandemi mempertegas ketergantungan manusia satu dan lainnya. Tak ada yang benar-benar bisa hidup sendiri tanpa hubungan dengan manusia lainnya. Pedagang butuh pembeli agar bisnisnya lancar, orang kaya butuh dokter yang paham obat, anak butuh orangtua saat mereka terbaring sakit, pun dokter butuh dukungan dari kekompakan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

                Itulah beberapa pelajaran berharga yang hadir oleh sebab pandemic covid-19. Sebuah gerakan perubahan selalu dimulai oleh kesadaran yang muncul secara kolektif. Sehingga, menurut penulis, empat hal diatas akan disambut oleh anak muda saat ini dan di masa mendatang.