Mencapai 1749 Pendaftar, Intip Keseruan Bootcamp Menulis 2023 Bersama SohIB!
Pernahkah kawan SohIB mendengar bahwa mahasiswa dapat lulus dan meraih gelar sarjana tanpa menyusun skripsi? Benar, setiap mahasiswa memiliki kesempatan untuk bisa lulus tanpa harus memusingkan syarat skripsi yang telah menjadi momok menakutkan di masa perkuliahan.
Selain tahap penyusunannya yang memakan banyak waktu, biaya, dan tenaga, permasalahan yang lazim ditemui oleh mahasiswa adalah konflik bersama dosen pembimbing. Mahasiswa sering merasa khawatir akan gagal meski belum memulai, sehingga ketakutan akibat stigma tentang skripsi.
Namun di masa sekarang, sudah banyak perguruan tinggi yang menerapkan sistem lulus kuliah tanpa skripsi dengan berbagai cara. Kebijakan ini mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak karena dinilai dapat membuat mahasiswa lulus lebih cepat dan dapat menerapkan ilmunya pada lingkup masyarakat. Apa saja cara yang dapat dilakukan? SohIB wajib tahu nih, ayo simak penjelasan berikut!
1. Publikasi Artikel Ilmiah pada Jurnal Sinta dan Internasional
Cara paling umum yang dapat dilakukan mahasiswa adalah dengan menerbitkan artikel ilmiah pada jurnal nasional terindeks SINTA, ataupun jurnal internasional bereputasi. SINTA merupakan singkatan dari Science and Technology Index, yang berada di bawah naungan Kemendikbud Ristek.
Tujuan penciptaan laman SINTA yaitu untuk menerbitkan jurnal nasional terakreditasi, dan telah melalui cek kualitas agar terjamin keasliannya, sehingga dapat dijadikan referensi oleh civitas akademik. Mahasiswa dapat mengirimkan artikel pada jurnal dengan memiliki akun pada jurnal SINTA, melalui pengisian formulir terlebih dahulu.
Setiap Universitas umumnya mematok standar publikasi artikel pada jurnal, yaitu minimal jurnal SINTA 3. Sementara itu, untuk publikasi pada jurnal internasional terdapat syarat yang sedikit lebih banyak daripada persyaratan dijurnal SINTA. Mahasiswa wajib harus menerjemahkan isi dari naskah artikel yang akan mereka submit sesuai dengan bidang keilmuannya.
Agar peluang naskah artikel lolos publikasi, mahasiswa dapat melihat contoh jurnal yang dituju dan memahami petunjuk atau disebut Author Guidline. Jika diyakini telah sesuai, tpeneliti wajib menunggu proses review dan revisi apabila diterima. Menerbitkan artikel pada jurnal SINTA ataupun internasional juga memerlukan biaya penerbitan.
Biaya penerbitan tergantung pada aturan dari jurnal itu sendiri. Untuk jurnal SINTA 3 dan 2 umumnya berkisar antara Rp. 300.000 hingga Rp. 2.000.000, dan untuk jurnal internasional antara 30 USD hingga 500 USD. Apabila naskah telah terpublikasi, mahasiswa dapat mengajukan permohonan bebas skripsi pada layanan akademik universitas.
2. Menjuarai PIMNAS
PIMNAS atau Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional merupakan kegiatan akademik di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kegiatan ini bertujuan untuk menampilkan berbagai kreativitas mahasiswa dari seluruh Indonesia ke dalam bentuk karya ilmiah.
Pada kegiatan ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk memaparkan hasil kreatif dan inovatif mereka kepada masyarakat luas. Setiap mahasiswa yang mengikuti seleksi karya ilmiah di masing-masing perguruan tinggi dan menjadi juara, dapat mengajukan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sebagai syarat untuk lulus tanpa skripsi.
3. Menjuarai LIDM
Lomba Inovasi Digital Mahasiswa merupakan kegiatan yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai upaya komprehensif dalam meningkatkan Soft Skill, literasi teknologi dan prestasi pada era Revolusi Industri 4.0. Adapun perlombaan pada kegiatan ini antara lain;
(1) Inovasi Teknologi Digital Pendidikan yang memperlombakan karya inovasi teknologi digital untuk pendidikan,
(2) Inovasi Materi Digital Pendidikan yang memperlombakan inovasi sumber belajar, materi atau konten digital untuk Pendidikan,
(3) Video Digital Pendidikan yang memperlombakan karya kreasi video digital berdurasi maksimal 4 menit yang diunggah pada aplikasi YouTube, dan dilengkapi dengan dokumen proposal, serta dokumen shooting,
(4) Poster Digital yang memperlombakan karya kreasi poster dalam format digital yang diunggah di Instagram berupa gambar diam satu halaman, dan
(5) Microteaching Digital yang memperlombakan kemampuan mengajar berbantuan media/teknologi/alat pembelajaran digital. Sama seperti PIMNAS, mahasiswa dapat mengajukan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sebagai syarat untuk lulus tanpa skripsi.
4. Memiliki Karya Bersertifikat HaKI
Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) bagi karya intelektual yang bersifat teknologi (penemuan) hasil ciptaan mahasiswa dapat menjadi syarat pembebasan skripsi. Karya intelektual yang dimaksudkan sangat beragam, mencakup Buku, teknologi, penelitian, seni, dan lain sebagainya. Karya atau invensi yang dapat dipatenkan harus bersifat baru, inventif serta aplikatif.
Syarat utama mengajukan HaKI adalah memiliki karya intelektual yang bersifat baru atau bukan hasil plagiasi. Sebelum mengajukan karya sebagai hak paten, pihak bersangkutan wajib mengecek terlebih dahulu di database DJHKI. Mahasiswa yang telah memiliki hak paten, dapat mengajukan bukti tersebut kepada pihak Universitas sebagai syarat kelulusan tanpa skripsi.
5. Meraih Medali pada Cabang Olahraga Tingkat Nasional/Internasional
Pada bagian ini dikhususkan kepada mahasiswa yang juga berprofesi sebagai atlet nasional atau regional, yang telah meraih prestasi dengan perolehan medali. Selain mendapatkan insentif berupa uang, para atlet yang berstatus sebagai mahasiswa akhir akan mendapatkan apresiasi berupa pembebasan kewajiban skripsi dalam meraih gelar sarjana.
Selain karena telah mengharumkan nama daerah dan universitas, para atlet juga harus meninggalkan kewajiban tugas belajar karena persiapan menghadapi lomba atau turnamen, sehingga membuat penyelesaian tugas akhir menjadi tertunda. Salah satu kampus yang telah menerapkan aturan seperti ini adalah Universita Negeri Surabaya (UNESA).
Sistem pemerolehan gelar sarjana tanpa skripsi sudah mulai banyak diterapkan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Akan tetapi, mahasiswa perlu memahami seperti apa jalur yang akan mereka pilih, seperti menerbitkan jurnal SINTA maupun internasional, membuat buku atau karya lainnya, memenangkan PIMNAS dan LIDM, hingga meraih medali pada cabang olahraga.
Perlu diketahui, bahwa setiap kampus memiliki aturan masing-masing, dan bisa saja terdapat perbedaan kebijakan. Kawan SohIB tertarik untuk meraih gelar sarjana tanpa skripsi lewat jalur mana nih? Apapun pilihanmu, hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha. Good Luck!
Sumber: deepublishstore.com | ngopibareng.id | detik.com