KTT ASEAN, Dari Labuan Bajo untuk Dunia

KTT ASEAN, Dari Labuan Bajo untuk Dunia

Para Pemimpin KTT ASEAN ke-42 (Dok. Setpres)

#SohIBBerkompetisiArtikel

Wajah Presiden Joko Widodo tampak semringah saat berpose bersama para Kepala Negara  Asia Tenggara dengan latar kapal phinisi di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. Rasa bangganya menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN terpancar dari isi pidato, Indonesia optimis bahwa ASEAN mampu menjadi motor perdamaian dan pertumbuhan ekonomi global di tengah situasi dunia yang tak menentu dengan berbagai rivalitas serta dinamika yang semakin susah diprediksi.

Persatuan antar negara-negara di kawasan adalah kunci untuk mewujudkan harapan besar yang disampaikan Presiden Jokowi itu. Meminimalkan konflik antar negara dan meningkatkan integrasi ekonomi merupakan langkah yang tepat dalam mengurangi potensi hambatan perdagangan dan investasi di kawasan ASEAN. Selain itu, perjanjian perdagangan bebas telah mendapatkan persetujuan bersama negara mitra seperti China, Korea Selatan, Jepang, Selandia Baru, dan Australia.

Pertumbuhan ekonomi ASEAN di atas rata-rata dunia, bonus demografi, dan kawasan yang stabil harus dilanjutkan dengan kerjasama inklusi. Termasuk menerapkan RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) serta memperkokoh arsitektur kesehatan, pangan, energi, dan stabilitas keuangan. Perjanjian RCEP ini mencakup berbagai aspek perdagangan termasuk investasi, barang, jasa,  serta mempercepat pembentukan rantai pasok regional.

Investasi dan inovasi di sektor ekonomi unggulan tiap negara sangat dibutuhkan sebagai bentuk komitmen peradaban. Salah satu hal yang perlu digenjot yaitu peningkatan kemampuan SDM. SDM yang merata dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kerjasama dengan partner ekonomi ASEAN, meningkatkan infrastruktur transportasi dan komunikasi, meningkatkan koordinasi dan kerjasama di bidang pengembangan teknologi dan inovasi, serta perlindungan sosial kesejahteraan.

Aktivasi Program

Presiden Jokowi Memimpin KTT ASEAN ke-42 (Dok. Setpres)
Presiden Jokowi Memimpin KTT ASEAN ke-42 (Dok. Setpres)

Sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2023, Labuan Bajo diproyeksikan sebagai destinasi utama MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions). MICE ini adalah perwujudan mimpi ASEAN menjadi epicentrum of growth, pilot project pariwisata NTT yang disiapkan dengan pembangunan sarana dan prasarana lengkap seperti pertemuan bisnis, pameran, dan konvensi bertaraf internasional.

Kawasan Golo Mor dikembangkan pemerintah menjadi kawasan MICE. Harapannya, bisa memberikan efek domino berupa peningkatan ekonomi daerah dan berdampak positif untuk pengembangan dunia pariwisata Indonesia Timur. Konsep MICE yang dikemas kekinian ini dapat menjadi percontohan penting untuk industri ekonomi kreatif nasional sebagai bentuk inovatif unggulan negara ASEAN.

Di saat bersamaan, Indonesia meluncurkan program Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform sebagai salah satu model pengurangan karbon terbesar di dunia. Keketuaan ASEAN 2023 ini digunakan Indonesia untuk meletakkan landasan yang kuat bagi visi jangka panjang ASEAN. Adapun mekanisme dan penerapannya memerlukan koordinasi dan kerja sama antar pemangku kepentingan termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil.

ETM Country Platform merupakan framework yang menyediakan kebutuhan pendukung bagi negara-negara yang ingin melakukan transisi ke energi bersih dan mengurangi emisi karbon. Dalam kerangka tersebut, negara ASEAN dapat berkoordinasi antarsektor domestik, berpartisipasi dalam perdagangan karbon global, dan mendorong investasi dan inovasi energi bersih.

Implementasi ETM Country Platform dilakukan secara bertahap. Mulai dengan persiapan awal dan identifikasi kebutuhan dukungan yang dibutuhkan setiap negara untuk transisi energi bersih. Selain itu, negara peserta juga melaksanakan koordinasi dan kerjasama antar sektor terkait seperti energi, transportasi dan industri.

Platform tersebut memasukkan aspek manajemen risiko dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim untuk penerapannya. Partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya bisa memberikan masukan kebijakan untuk memastikan kemanfaatan transisi energi bersih, apakah sudah dilaksanakan secara maksimal atau belum.

Jalankan Misi

Perlu sebuah misi berupa hub pertumbuhan ekonomi regional dan global dengan memperkuat kerja sama ekonomi antar negara ASEAN dan integrasi ekonomi regional dengan memperdalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh negara anggota ASEAN untuk membentuk pasar domestik dan basis produksi di kawasan. Tujuannya untuk meningkatkan integrasi ekonomi, memperkuat daya saing kawasan serta memperkuat dan mempercepat pembangunan ekonomi ASEAN secara keseluruhan termasuk kerjasama perdagangan, investasi, dan liberalisasi tenaga kerja.

Ada lima pilar strategis utama dalam konsep MEA. Pertama, meningkatkan integrasi pasar dengan membuka perdagangan bebas barang dan jasa tanpa hambatan. Peningkatan mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal, termasuk dalam pilar ini. Kedua, meningkatkan iklim usaha yang mendukung kegiatan usaha di kawasan ASEAN.

Ketiga, meningkatkan ketahanan ekonomi kerangka kebijakan makroekonomi, pengelolaan keuangan dan krisis yang efektif. Keempat, meningkatkan ketahanan sosial dengan menyediakan perlindungan sosial dan kesejahteraan bagi masyarakat ASEAN. Kelima, menjadikan ASEAN sebagai kawasan berorientasi globa. Caranya dengan merangsang kerjasama ekonomi yang lebih besar bersama mitra dagang utama ASEAN.

KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo menyiapkan beberapa agenda meeting seperti sidang pleno, pertemuan dengan perwakilan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), pertemuan dengan Dewan Ekonomi ASEAN, pertemuan dengan perwakilan Komisi Antarpemerintah ASEAN on Human Rights (AICHR), dan pertemuan dengan para pemimpin beberapa negara mitra dialog ASEAN. Tak luput juga kegiatan seperti People's Party dan event seni budaya untuk menyemarakkan konferensi se-Asia Tenggara ini.

Mediator Konflik

ASEAN dapat memainkan peran penting sebagai mediator dalam mengatasi konflik di Myanmar yang masih panas hingga saat ini. Konflik di Myanmar disebabkan oleh etnis minoritas yang merasa tidak diakui dan didiskriminasi oleh pemerintah. Konflik antara pasukan pemerintah dengan pasukan bersenjata etnis minoritas kemerdekaan masih terjadi hingga belum tuntasnya kasus pelanggaran HAM etnis Rohingya. Hal ini diperparah oleh konflik internal antara militer dan pihak demokratis akibat kudeta militer di tahun 2021.

Peran ASEAN dalam penyelesaian kasus bisa meluas ke kawasan non Asia Tenggara, seperti ikut serta meredakan konflik Rusia-Ukraina. Meski dalam skala yang terbatas, ASEAN dapat menjadi mediator atau mengambil inisiatif dalam mengorganisisi dialog antara dua negara yang berperang itu. Upaya perdamaian dan mengurangi ketegangan ini merupakan tanggung jawab ASEAN sebagai bagian masyarakat dunia. Namun kembali lagi, bahwa pengaruh ASEAN sebagai organisasi regional tergantung pada dukungan negara anggota, kerjasama dengan PBB, dan penerimaan negara yang sedang berkonflik.

Peningkatan kerjasama untuk promosi perdamaian dan stabilitas kawasan harus dilakukan oleh semua negara anggota ASEAN sebagai satu kesatuan. Termasuk dalam strategi penyelesaian dan pencegahan konflik global. Harapan Presiden Jokowi yang ingin menjadikan ASEAN sebagai penggerak perdamaian dan pertumbuhan ekonomi global bisa diwujudukan dengan komitmen bersama. KTT ASEAN 2023 Labuan Bajo bisa jadi langkah awal untuk mewujudkan amanah Pembukaan UUD 1945 dalam menjaga perdamaian dunia.