Kiat Gerilya Sudirman : Optimalkan Jiwa Masa Depan

Kiat Gerilya Sudirman : Optimalkan Jiwa Masa Depan

Gambar ini menunjukkan tentang teatrikal film sosok Sudirman yang patut menjadi teladan dalam menginvestasikan jiwa pemuda.

#SobatHebatIndonesiaBaik

#JadikanKontributorJadiInspirator

#BerbagiMenginspirasi

#SohIBBerkompetisiArtikel 

Pandemi Covid 19 yang mulai pulih serta mereda membuat beberapa tataran kehidupan menjadi bergeser dan berubah. Tantangan demi tantangan menjadi pikulan yang berarti bagi generasi penerus bangsa dalam melanjutkan estafet perjalanan hidup agar tetap berjalan secara maksimal serta terarah. Upaya khusus yang menjadi liku perjalanan generasi depan memang syarat akan misteri serta banyak sekali hambatan salah satunya meningkatkan upaya produktivitas serta mengembangkan beberapa sektor penting dalam hidup salah satunya mengoptimalkan peran pemuda untuk memberi bekal cukup ilmu untuk tantangan yang serba praktis dan modern dewasa ini. Pemuda diberikan fasilitas yang sangat mudah didapat untuk memperjuangkan kehidupan yang akan datang salah satunya dengan menelisik kembali sistem sejarah dari pahlawan bangsa yang dahulunya pun memiliki banyak jalan terjal  yang dilalui; salah satunya mengenal salah satu sosok pahlawan tersohor tanah air sebut saja Jenderal Besar Sudirman. Ada apa dengan salah satu Jenderal Besar ini? Apa benar kiprahnya betul betul mencerminkan dan bisa mencontohkan para generasi bangsa dalam mneghadapi problematika kehidupan serta masalah yang dihadapi dewasa ini? Mari kita mengenal lebih dekat siapa sosok Sudirman dalam prespektif awam terlebih dahulu.

Sumber : Museum Khusus Jenderal Sudirman di Yogyakarta | Museum| Wordpress.com

 

Mengenal Sudirman

Sumber :Patung Jenderal Sudirman | Poros | Galnasonline.id

 

Sudirman dikenal sebagai sosok pahlawan bangsa yang berperang dalam usia belia kurang lebih seperempat abad  (25) umurnya dan wafat dalam keadaan sakit napas asma di usia (34) tahun.  Sebelum itu beliau sudah bertempur secara maksimal untuk mempertahankan tanah air tercintanya dari rampasana penjajahan Belanda serta tentara suku NICA. Beliau dikenal sebagai keturunan rakyat menengah namun sangat gigih mempertahankan medan perjuangan untuk memberantas hal hal yang bersifat belenggu dan rampasan dalam wilayah jajahan. Beliau dikenal sebagai sosok yang heroik penuh dengan antusiasme dalam berperang. Lantas mengapa kita perlu meniru sosok yang begitu populer untuk nama jalan dan tempat tersohor ini? Berikut beberapa hal yang menjadi tolok ukur perjuangan Sudriman Era Masa Kolonial dengan Kehidupan Kita sekarang di tengah gempuran ketidakstabilan serta konsistensi pemuda untuk meginvestasikan peranya sebagai generasi yang mencintai dan membangun pribadi luhur putra bangsa terbaik.

a.Memiliki Strategi serta Taktik dalam Menghadapi Masalah 

Sumber : Perang Gerilya, Taktik Perang Melawan Senjata | Kompas | Kompas.id

 

Lihatlah kutipan puisi berikut untuk menggambarkan betapa Sudirman memiliki Taktik selama memecahkan masalah

Gerilyaku tak Gigil meski angin merasuk tulang belulang/

Sepoi udara malam yang membuat napasku sesak/

Tak pacak melawan sekutuku NICA/

Kupakai otak nalarku dengan Supit Urang/

Ku kepung dan tewaslah kau dan bala durjanamu/

Ini kubutikkan betapa dayaku tak pernah lumpuh melawanmu//

(Ainun Qolbi,  Taktik Supit Urang, 2022)

Hal tersebut menunjukkan kepada kita sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki kemampuan yang memadai dan muda dalam menghadapi sebuah ancaman maupun konflik bisa menerapkan taktik maupun strategi yang baik untuk menyongsong kehidupan yang akan datang. Praktik yang dapat dicontohkan dalam srategi gerilya sudirman ini dapat tercermin dari keberadaan kita sebagai Generasi Z untuk membekali diri agar tetap mensiasati problematika di masa depan misalnya dengan terus berlatih mengkolaborasikan nalar kita dengan keahlian kita dalam berteknologi serta kita dapat berlatih untuk memerangi gencatan teknologi dengan terus mengasah kemampuan Artificial Intelegensia (AI).

b. Gaya Kepemimpinan Kuat (Gotong Royong dan Kekeluargaan) Kental

Sumber : Tiga Jimat Jendral Sudirman Saat Perang Gerilya| News| Liputan6.com

 

Sudirman menerapkan gaya kepemimpinan dengan berkaca pada falsafah ideologi bangsa dan negara kita tercinta NKRI sebagai wujud pemuda yang memang membela tanah air sampai titik darah penghabisanya. Kepemimpinan dewasa ini seringkali mengundang beberapa konflik, saling beradu pendapat dan argumentasi dalam media sosial salah satunya perang hujatan tidak menggunakan senjata tapi menggunakan ketikan jari ala netizen Indonesia. Hal ini sebagai bentuk kebiasaan buruk yang harus dihilangkan mengingat perjuangan dulu membuahkan hasil dengan cara yang sangat kental terjadi dalam masyarakat yaitu sikap bersatu padu menciptakan perdamaian bukan kekerasan maupun konflik jari tangan yang bersifat mengancam. Ini menjadi contoh para generasi muda untuk tetap memusyawarahkan sesuatu dan menggap kepentingan umum berada lebih tinggi daripada kepentingan pribadi/golongan. Kekuatan kekuatan antar elemen yang bersatu padu akan menciptakan suasana yang kuat dan tidak mudah terbawa dalam arus globalisasi berbagai sektor asing yang sampai saat ini banyak masuk dan menyerang masyarakat.

c.Sudirman Menggunakan Pola Kemenangan Berpikir Strategis

Sumber : Bagaimana Strategi Perang Jendral Sudirman Ketika Melawan Belanda | Kompas | Kompas.id.

 

Generasi Penerus Bangsa untuk dapat mengivestasikan peran nya; untuk tetap hidup selaras dengan kehidupan yang madani lagi bersistem kemenangan seperti Sudriman : hendaklah meniru beberapa hal yang berkaitan dengan hal untuk mengasah pola berpikir strategis yang beliau ajarkan:  ada lima (5) kekuatan mendasar untuk menyongsong kehidupan yang jauh lebih baik dan siap menghadapi tantangan serta kehidupan mendatang. Beberapa elemen ini dilakukan oleh Sudriman tatkala menumpas penjajah dalam perang Ambarawa untuk mempertahankan wilayahnya. Berikut lima elemen yang diterapkan oleh Sudriman berkaca dari pendapat M. Liedtka, bahwa terdapat elemen berpikir strategis : “The Elements of Strategic Thinking”

  • Sistem Prespektif

Sumber : Jenderal Soedirman | Media Film | Indonesia Film Center

 

Berpikir secara strategis akan memudahkan para generasi muda dalam memperoleh keberhasilan dan cita cita apa yang hendak diraih. Hal ini merujuk kepada konsep prespektif sendiri yaitu sebuah sikap mental yang berkreasi secara sistem yang lengkap serta memahami hubungan hubunganya. Sebagai contoh Generasi Z dan Y sekarang sangat gemar dalam membuat konten di media sosial, upaya ini perlu mendapatkan pemahaman khusus terkait dengan hubunganya seperti mewujudkan kehidupan kedepanya berjalan selaras secara fisik maupun mental maka tiap individu didorong untuk menjadi influenzer yang saling memberikan konten atau contoh bermanfaat ; saling membantu bahu membahu, gemar tolong menolong; mengingatkan kebaikan satu sama lain serta tidak melulu bersikap individualistis dalam melihat sebuah permasalahan.

  • Intens Focus

Berpikir strategis adalah dengan dorongan tujuan. Dengan dorongan oleh tujuan maka akan terbentuk energi fisik yang baik. Sebagai contoh Generasi Z dewasa ini pasti seringkali membahas tentang kiat kiat agar menjadi manusia yang produktif, hal ini perlu digaris bawahi bahwa meskipun secanggih apapun teknologi yang dibuat oleh manusia; sebagai insan yang memiliki akal dan hati yang mumpuni sebisa mungkin untuk tetap menjaga kesehatan mental serta fisiknya serta wajib menjaga pola hidup sebagai sebagai upaya penting untuk mempertahankan umur hidup serta optimalisasi kehidupan bermasyarakat.

Thinking in Time

Berfikir dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dengan masa yang akan depan. Sebagaimana cerminan utama sosok Sudirman dalam memimpin peperangan, kewajiban Generasi Z adalah bertumbuh, memiliki karakter seperti Sudirman, mampu mengambil berbagai pelajaran berharga dalam sebuah hidup untuk menentukan arah dan proses hidup kedepanya, semakin peka dan paham dengan kondisi sosial bermasyarakat; serta mampu menciptakan iklim value yang positif. Lewat renungan yang biasa kita lakukan setiap hari kita akan lebih gencar dalam mengambil banyak keputusan penting yang mempenguri tindakan kita serta banyak kebijaksanaan hidup yang dapat kita peroleh. 

  • Intellegent Oppurtunism

Kemampuan untuk dapat melanjutkan strategi startegi baru. Ihwal contoh dengan banyaknya konten konten bagus di dunia sosial peran dalam dunia nyata pun tidak boleh terlupa oleh masyarakat. Generasi yang baik akan menciptakan harmonisasi yang baik antara kehidupan nyata dan maya sebagai bagian dari perkembangan peradaban dan menunjukkan adanya kesiapan tataran norma atau komitmen yang baru atau memperbaiki yang bersifat konvensional dengan sedikit sedikit memberika pengajaran tentang konsep peradaban baru. Sumbangsih yang diharapkan dari Intellegent Oppurtunism ini sebagai wadah yang mampu menjaga manusia tetap waras untuk tetap dikategorikan melek secara teknologi juga melek akan kenyataan hidup yang terjadi. Oppurtunism untuk menciptakan kesdaran memilah, membagi, mengedukasi, menyelaraskan, mengembangkan serta menguntungkan secara pribadi serta kemasyarakatan.

Menciptakan inovasi sebagai brand produk lokal.

Sumber :Liedtka. J. Lingkin strategic thingking with strategic planning, Strategic Leadership (October, (1), 1998, page 120-129. Jurnal Strategi Pertahanan Semesta Volume 6 Nomor 1 Tahun 2020. (penyebutan contoh dengan pola pikir penulis)