Tertarik Bekerja Di Startup? Ini 5 Keuntungannya!

Tertarik Bekerja Di Startup? Ini 5 Keuntungannya!

Ini lo, keuntungan ketika kamu bekerja di startup, sudah tahu? | Sumber: Unsplash (Nick Fewings)

Salam, SohIB!

Dewasa ini, perusahaan startup semakin menjamur, tak terkecuali di negara kita. Bahkan, informasi dari startupranking.com melalui digitalbisa.id menyebutkan, per Maret 2022, Indonesia menduduki peringkat 5 startup dunia, dengan total perusahaan sebanyak 2.324.

Hal ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan perusahaan rintisan sudah semakin diminati, terutama oleh para generasi milenial atau Gen Z.

Enggak bisa dipungkiri, startup memiliki nilai tersendiri bagi mereka yang mendambakan lingkungan kerja yang kreatif, dinamis, dan enggak kaku. Tak hanya itu saja, saat ini banyak sekali perusahaan rintisan yang menawarkan gaji yang cukup kompetitif, lo!

Untuk SohIB yang masih mencari informasi tentang keuntungan bekerja di lingkungan startup, cuss baca artikel ini, ya!

Proses Rekrutmen yang Berbeda

https://unsplash.com/photos/l90zRbWvCoE Photo by Proxyclick Visitor Management System on Unsplash
Proses rekrutmen startup bisa jadi lebih pendek tahapnya | Sumber: Unsplash (Proxyclick Visitor Management System)

Pernahkah SohIB mengikuti seleksi penerimaan karyawan di perusahaan rintisan? Apabila kamu sadar, proses rekrutmen yang mereka lakukan biasanya tidak memakan waktu terlalu lama (kecuali untuk startup yang levelnya sudah besar). Alur yang dijalani cenderung lebih simple dan kriteria yang diajukan tidaklah serumit korporat yang sudah lebih maju.

Penggunaan bahasa saat melakukan pencarian karyawan, pertanyaan yang diajukan, dan assignment yang diberikan pun kadang kala terkesan unik atau di luar kebiasaan. Berbeda dengan perusahaan seperti BUMN yang telah menerapkan sistem mutlak bagi para pendaftarnya, seperti batas usia, ciri fisik, background pendidikan, dan lain sebagainya.

Banyak startup yang melalui hal berbeda dalam meng-hire calon pekerjanya. Tidak hanya memenuhi kualifikasi, para pelamar diharapkan juga memiliki cara berpikir yang out of the box, mengingat perusahaan masih terus berkembang dan butuh banyak inovasi.

Baca juga: Mau Negosiasi Gaji? Kamu Pelamar Wajib Tahu!

Fleksibel, Cocok Bagi Kamu yang Senang Kebebasan

Bisa jadi, kebiasaan work from home (WFH) pertama kali tidak dimulai sejak pandemi COVID-19 saja, melainkan jauh sebelum itu, yaitu pada saat perusahaan rintisan mulai bermunculan. Faktanya, tidak semua startup memiliki gedung fisik yang digunakan untuk berkantor. Hal inilah yang membuat perusahaan-perusahaan ini biasanya mempekerjakan karyawannya secara virtual.

Dengan demikian, lazimnya startup memiliki jam kerja yang lebih fleksibel. Artinya, selama tugas yang diberikan selesai, kita bisa bekerja lebih awal atau lebih lama dari office hours pada umumnya. 

Cara Baru Bekerja ‘Profesional’

Startup memiliki fleksibilitas yang sangat diminati banyak anak muda | Sumber: Unsplash (Med Badr Chemmaoui)

Ciri khas utama perusahaan rintisan adalah memiliki suasana kerja yang menyenangkan. Berbeda dengan mereka yang dituntut untuk duduk di meja kerja seharian dan sulit bersantai ria, para pekerja di startup tidak terikat dengan busana formal yang kaku (selama masih sopan) dan bisa bekerja di mana saja asalkan tetap produktif.

Maka dari itu, bila SohIB perhatikan, startup biasanya memiliki desain ruangan yang sangat fun dan mengasah kreativitas. Penempatan ruang kerjanya pun juga tidak melulu meja dan kursi formal, akan tetapi lebih mengarah ke suasana yang hangat seperti rumah sendiri.

Baca juga: Instagram untuk Branding Produk, Memang Bisa?

Peran Serta Akan Dihargai

Yup, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, startup memiliki kemungkinan untuk berinovasi dan bertransformasi dalam jangka waktu yang bisa dikatakan singkat. Oleh sebab itu, kantor akan sangat mengapresiasi bagi karyawannya yang berperan aktif dalam mewujudkan impian startup tersebut.

Hal ini juga dikarenakan perusahaan rintisan mempunyai anggota yang biasanya lebih kecil dibandingkan korporat konvensional. Sehingga, setiap terobosan yang dijalankan, dampaknya akan lebih terasa dibandingkan mereka dengan grup yang sudah lebih besar.

Belajar Hal Baru

https://unsplash.com/photos/Y_LgXwQEx2c Photo by Mika Baumeister on Unsplash
Setiap tempat akan memiliki cerita dan pengalamannya masing-masing | Sumber: Unsplash (Mika Baumeister)

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bekerja di startup memiliki resiko wajib multitasking. Tentunya fakta tersebut tidaklah mengherankan, mengingat perusahaan rintisan biasanya memiliki source yang lebih sedikit dibandingkan kantor konvensional.

Dengan demikian, otomatis kita tidak hanya akan belajar pada bidang yang kita tuju, akan tetapi juga memungkinkan untuk berkecimpung di dunia lainnya juga.

Baca juga: 5 Profesi yang Terancam Punah Akibat Teknologi

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Baik Indonesia Hebat! (AJ)