5 Kesalahan dalam Menulis Artikel SEO Friendly, Sudah Tahu?

5 Kesalahan dalam Menulis Artikel SEO Friendly, Sudah Tahu?

Ilustrasi seseorang mengetik di atas laptop | Sumber: Unsplash (Kaitlyn Baker)

Menulis sebuah artikel dengan menerapkan SEO (Search Engine Optimization) bisa menjadi tantangan tersendiri bagi kita. Bagaimana tidak? Tak hanya harus menghasilkan karya yang informatif dan sesuai keinginan pembaca, tetapi membuat tulisan kita masuk ke dalam SEO friendly memanglah tidak mudah. Terlebih lagi, sistem ini mengandalkan kenaikan trafik yang organik pada website kita di mesin pencarian.

Beragam SEO tools dewasa ini sudah banyak tersedia. Meskipun cukup membantu kita untuk mengecek apakah artikel yang ditulis sudah memenuhi skor tinggi sistem tersebut atau belum, nyatanya masih banyak penulis yang kesulitan untuk menerapkan SEO ini ke dalam karyanya, lo! Padahal, biasanya karena ketidaktelitian kita saat menulislah, sehingga kesalahan-kesalahan umum mungkin terjadi.

Untuk itu, mari SohIB simak bersama-sama, 5 kesalahan yang sering kita lakukan tanpa disadari ketika menghasilkan artikel ber-SEO friendly! Check this out!

Baca juga: SEO Tools yang Sering Digunakan Untuk Optimasi Website, Sudah Tahu?

1. Tampilan Nggak Mobile Friendly

Tampilan webiste yang kurang menarik dan berat menjadikan pengguna malas berkunjung | Sumber: Unsplash (Pankaj Patel)

Pernah nggak sih, SohIB sedang mencari informasi di Google, kemudian menemukan website yang mungkin secara interface nggak enak banget untuk dibaca. Sehingga, biarpun infonya bagus, kita lebih memilih web lainnya untuk dijadikan bahan bacaan. Meskipun pepatah mengatakan, “Don’t judge the book by it’s cover,” nyatanya salah satu alasan pengunjung tertarik mengunjungi laman kita adalah karena tampilannya yang cukup nyaman di mata.

Oleh sebab itu, pilihlah blog theme yang tidak terlalu ribet, banyak ornamen, dan responsif. Artinya, jangan sampai tema web kamu membuat sebagian gadget tidak compatible untuk menikmati tampilan keseluruhannya. Terlebih lagi, user terbagi menjadi empat, yakni pengguna laptop, PC, tablet, dan smartphone. Selain itu, menggunakan nuansa yang lebih minimalis bisa membuat load halaman kita lebih ringan. Males banget ‘kan, kalau mau open web saja lemotnya minta ampun!

2. Jumlah Artikel Kurang dari 300 kata

Wait, itu nulis caption medsos atau artikel sih, kok pendek banget? Tulisan kita ditujukan agar pembaca mendapatkan informasi yang menyeluruh tentang apa yang sedang mereka cari. Karena itu, jumlah tulisan yang terlalu pendek tentunya membuat konten yang dibuat bisa jadi kurang memenuhi keinginan target. Bahkan, lamanya pengunjung di website kamu juga bisa di-tracking, lo! Apabila jumlah pengguna bertambah, tetapi durasi waktu yang mereka habiskan dalam laman kita menurun, ini bisa menjadi indikasi bahwa konten kita kurang maksimal.

3. Melakukan Spinning

Ada perbedaan besar antara menduplikasi artikel dengan mendapatkan inspirasi dari sana. Memplagiasi karya orang lain atau memparafrase tulisan yang bukan milikmu adalah tindakan yang tidak benar, ya! Please, jangan lakukan! Selain itu perbuatan yang merugikan dan bisa masuk kriminal, kemampuan menulismu tidak akan terasah karena ‘memanjakan diri’ dengan hasil jerih payah orang lain.

Seorang content writer dituntut untuk selalu kreatif, tahu berita terkini, dan tentunya jujur dalam berkarya. Jika memang SohIB sedang bingung dalam mencari ide meski sudah browsing dan berdiskusi, lebih baik istirahatkan diri sejenak.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Writer's Block, Bisa Lancar Nulis Lagi!

4. Keyword Stuffing

“Spamming keyword ah, biar Google meng-index dan masuk di pencarian teratas!”

Waduh, siapa yang masih berpikir bahwa memperbanyak kata kunci secara berlebihan di artikel itu baik? Keyword memang sangat penting bagi dunia per-SEO-an. Hal ini disebabkan mesin pencarian seperti Google akan memberikan rujukan website pada pengguna ketika mereka sedang mencari sebuah informasi. 

Namun, melakukan keyword stuffing bisa membuat SEO-mu berwarna merah, lo! Artinya, itu bukan hal yang baik karena bisa jadi pembacamu kesulitan memahami tulisan SohIB. Cukup sisipkan kata kunci pada “lokasi-lokasi yang strategis” dalam artikel, yakni di judul, slug, deskripsi, awal kalimat atau paragraf pertama, beberapa di body text, dan pada subjudul.

5. Menyisipkan Anchor Text yang Nggak Nyambung

Penyisipan link yang kurang relevan bisa mengganggu optimasi artikel | Sumber: Unsplash ( Austin Distel)

Memberikan backlink pada kalimat tertentu dalam artikel itu bagus, dengan catatan tetap natural dan masih berkaitan dengan topik yang dibahas. Misalnya, pada kalimat “...kesulitan mencari inspirasi tulisan,” SohIB dapat menyisipkan link artikel lain tentang “Cara mengatasi writer’s block”.

Make sure link yang kamu masukkan adalah benar dan dapat diakses. Apabila terdapat kesalahan dalam bagian anchor text ini, dikhawatirkan akan mengganggu optimasi artikelmu di laman tersebut.

Demikianlah 5 kesalahan umum yang sering dilewatkan penulis dalam menghasilkan artikel SEO friendly. Yang mana nih, yang sering SohIB lakukan? Semoga bisa menjadi pengingatmu saat sedang mengoptimalkan karyamu, ya!

Baca juga: Ketahui 5 Hal Mendasar Tentang SEO

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Baik Indonesia Hebat! (AJ)