Kaum Muda Bersama: Indonesia Lebih Kuat

Kaum Muda Bersama: Indonesia Lebih Kuat

Kaum muda bersama

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Di masa modern saat ini, kaum muda diberikan semakin banyak sarana untuk maju dan ikut serta memikirkan solusi dari masalah-masalah yang sedang terjadi di negara mereka sendiri, maupun yang sedang terjadi secara global. Keterlibatan kaum muda dalam berbagai pergerakan sosial semakin didorong untuk memulai dan memunculkan perubahan. Hal ini dapat diperhatikan dari semakin banyaknya organisasi dan program bagi kaum muda untuk dapat ikut serta dalam menciptakan perubahan dan memberikan penyelesaian untuk masalah-masalah yang sedang terjadi. Apabila kaum muda diberi kesempatan untuk menyuarakan pendapat dan ide mereka, pasti mereka akan dapat mewujudnyatakan perubahan yang dibayangkan dan diinginkan.

Di masa pandemi saat ini, semakin banyak lagi masalah yang muncul. Baik itu masalah yang berhubungan dengan pendidikan yang tidak dapat lagi dilakukan secara tatap muka, berbagai permasalahan ekonomi dan sosial, maupun masalah lain seperti sampah dan sumber makanan. Di Ashoka.org, sudah ada 15 pemuda dari berbagai daerah di Indonesia yang terpilih sebagai pembuat perubahan karena mereka melakukan kegiatan yang tujuannya mendorong perubahan dan memberikan penyelesaian masalah-masalah di lingkungan dan masyarakat baik masalah yang dialami sebelum pandemi atau yang sedang terjadi saat pandemi saat ini. Mereka diberi nama Ashoka Young Changemakers.

Pada masa pandemi, pemerintah menetapkan peraturan untuk melakukan pembelajaran dari rumah. Artinya, kita tidak boleh melakukan pembelajaran secara tatap muka, dan harus melakukannya melalui layar gawai kita. Tentunya, bagi kita yang mampu, hal ini tidak akan terlalu sulit karena kita memiliki sarana yang dibutuhkan. Kita memiliki gawai, baik itu laptop, tablet, atau handphone, serta koneksi yang cukup baik. Tetapi, bagaimana dengan mereka yang tinggal di tempat terpencil? Mereka yang sebelumnya belum tentu bisa mendapatkan pendidikan yang baik, akan semakin menemui kesulitan karena adanya pandemi ini. Alvian W., salah satu Ashoka Young Changemakers, maju untuk melawan permasalahan ini. Alvian membuat aktivitas-aktivitas yang menyenangkan sehingga akses ke materi pendidikan berkualitas lebih mudah bagi anak-anak yang berada di Kalimantan Selatan. Semua itu dilakukan sambil menggunakan masker dan mengikuti protokol kesehatan. Hal ini tentunya akan sangat membantu bagi anak-anak tersebut agar bisa tetap mendapatkan pendidikan yang baik di masa pandemi ini.

Pendidikan untuk semua | Unsplash: Annie Spratt

Selain masalah penyelenggaran pendidikan, saat ini juga ada masalah terkait kesulitan mencari bahan makanan yang aman tapi mudah didapatkan, terutama untuk sayur-sayuran dan buah-buahan. Di masa pandemi ini, hal yang paling aman untuk dilakukan adalah dengan memesan secara online, ketimbang datang ke pasar yang ramai. Tetapi, konsekuensinya adalah kita tidak dapat memilih sayuran atau buah mana yang kita inginkan. Terkadang yang kita dapatkan tidak dalam kondisi yang baik, atau bahkan sudah busuk. Kita juga tidak tahu apakah yang sayuran atau buah yang kita pesan ditanam dan dirawat dengan baik, sehingga aman bagi kita yang mengonsumsinya dan apakah aman bagi lingkungan. Ammara R., seorang Ashoka Young Changemakers, berusaha untuk meningkatkan nilai dan kualitas produk pertanian di Baturaden melalui pendidikan pertanian. Hal ini tentunya akan menguntungkan bagi para konsumen dan juga para petani. Kita tidak perlu takut bahwa sayuran dan buah yang kita pesan secara online dan konsumsi berbahaya bagi kita dan bagi lingkungan, dan para petani juga bisa semakin menghasilkan hasil tani yang berkualitas.

Hasil tani yang berkualitas | Unsplash: Megan Thomas

Untuk dapat mencegah penyebaran COVID-19, kita semua diwajibkan memakai masker di tempat umum. Namun, hal ini dapat berdampak negatif bagi lingkungan karena sampah yang dihasilkan dari masker yang sudah tidak terpakai akan semakin menumpuk. Sebelumnya, kita sudah sangat kesulitan dengan sampah yang menumpuk, dan sekarang ditambah lagi dengan sampah masker. Disinilah Ashoka Young Changemakers berperan. Ada Ashoka Young Changemakers yang berusaha untuk membantu pemuda menerapkan pola pikir dan perilaku 3R (Reduce Reuse Recycle). Melalui pergerakan sosial yang dibuat oleh Luftan R., kita harus bisa menerapkan pola pikir dan perilaku 3R ini tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, namun juga dalam pengelolaan masker di masa pandemi. Melalui 3R, kita bisa mengurangi sampah masker yang dihasilkan agar tidak menumpuk dengan mengurangi, menggunakan kembali, atau mendaur ulang.

Sampah masker menumpuk | Unsplash: Noah Matteo

Tiga contoh gerakan sosial yang dilakukan oleh kaum muda diatas membuktikan bahwa kaum muda Indonesia mampu  berkontribusi mencari solusi masalah masalah sosial dan lingkungan. Masyarakat dan negara mendapatkan manfaat dari gerakan gerakan sosial mereka. Untuk dapat membujuk atau mempengaruhi kaum muda yang lainnya, hanya sesama kaum muda yang bisa. Inilah letak kekuatan peer atau sebaya. Kaum muda cenderung mendengarkan dan mengingat nasihat dan kata-kata yang didapatkan dari sesama mereka, ketimbang dari mereka yang lebih tua. Bagi kaum muda yang tidak menganggap masalah yang kita alami saat ini penting, mereka harus ditunjukkan pada kenyataan bahwa masalah-masalah ini dapat berakibat fatal, agar mereka bisa ikut melawan dan mendorong perubahan.

Gerakan sosial oleh kaum muda Indonesia telah menghasilkan perubahan nyata. Gerakan sosial tersebut juga menunjukkan bahwa kaum muda Indonesia semakin sadar bahwa mereka lah yang menjadi motor penggerak perubahan saat ini dan masa depan. Kedua hal ini dapat dipastikan akan menjadi pendorong kenaikan trend youth movement di Indonesia. Akan ada semakin banyak organisasi dan program yang muncul untuk mendukung kaum muda, dan akan semakin banyak pula kaum muda yang menjadi berani untuk maju dan menyuarakan pendapat dan ide mereka. Apabila kaum muda semuanya dapat bekerjasama, maka kita akan dapat mencapai perubahan yang diinginkan lebih cepat. Pergerakan sosial ini akan menjadi bekal dan kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk pulih dari kondisi saat ini yang memburuk akibat pandemi.