Melalui Divisi UEP, Karang Taruna Cigombong Raya Bangkitkan Gairah UMKM Pemuda

Melalui Divisi UEP, Karang Taruna Cigombong Raya Bangkitkan Gairah UMKM Pemuda

Ketua Karang Taruna Kecamatan Cigombong Raya bersama Divisi UEP dalam pameran UMKM | Sumber : Dokumentasi Pribadi Belgi Alhuda

#JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SobatHebatIndonesiaBaik 

Salah satu fungsi Karang Taruna (Katar) yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Sosial (Permensos) RI Nomor: 77/HUK/2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna adalah menyelenggarakan pembinaan pemuda dan kesejahteraan sosial melalui pengembangan dan peningkatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

Karang Taruna dalam Usaha Ekonomi Produktif (UEP) mempunyai peranan guna mendukung ketahanan ekonomi keluarga. Strategi pengembangan UEP Karang Taruna meliputi pengembangan organisasi, pemodalan, sarana, prasarana, SDM, akses pasar, dan dukungan pemerintah.

Karang Taruna tergolong organisasi yang dinamis dan produktif, karena sejak berdirinya organisasi Karang Taruna pada tahun 1960 sampai sekarang telah diwarnai dengan keberagaman kebijakan serta program.

Kedudukan Karang Taruna merupakan mitra strategis pemerintah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sudah memenuhi persyaratan atau dapat diberdayakan sebagai infrastruktur sosial di daerah atau di pedesaan.

Showcase Produk UMKM Karang Taruna Cigombong Raya | Sumber: Dokumentasi Pribadi Belgi Alhuda

Di sisi lain, berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, jumlah pemuda mencapai 62,6 juta, artinya jumlah penduduk usia kerja sangatlah besar. Dengan jumlah tersebut, diharapkan tidak menjadi beban pembangunan, tapi justru menguntungkan sebuah pembangunan. 

Bonus demografi (Demographic dividend) adalah suatu kondisi di mana populasi masyarakat akan didominasi oleh usia produktif. Berarti bahwa jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan usia nonproduktif. Usia produktif yang dimaksud berkisar antara 15-64 tahun.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia akan mengalami bonus demografi pada kurun 2030-2040. Pada kurun ini, jumlah penduduk dalam usia produktif mencapai 64% dari total penduduk yang di proyeksi 297 juta jiwa.

Bonus demografi akan menjadi sebuah keuntungan bahkan peluang besar bagi sebuah negara untuk meningkatkan performa ekonomi industri jika berhasil dimanfaatkan dengan baik.

Karang Taruna Kecamatan Cigombong pada saat mengikuti bazzar UMKM | Sumber: Dokumentasi Pribadi Belgi Alhuda

Ketua Divisi Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Karang Taruna Kecamatan Cigombong (Cigombong Raya), yang juga merupakan founder Sagala Tina Awi (STA), Aban Sudrajat, mengungkapkan bahwa kita harus bersiap menghadapi sebuah bonus demografi. Hal itu harus ditopang dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing, dan produktif.

"Kami dari Divisi UEP Katar Cigombong Raya telah membuat program UMKM Karang Taruna, dengan harapan ke depan dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dimiliki oleh para pengurus atau anggota karang taruna se-Kecamatan Cigombong," kata Aban.

Aban Sudrajat, Ketua Divisi UEP dan founder Sagala Tina Awi pada saat mengikuti kegiatan UMKM Dispora di Rumah Ide Pemuda bersama Dispora & Kabekraf Kab. Bogor | Sumber: Dokumentasi Pribadi Aban Sudrajat

"Kami telah memulai dengan pendataan pelaku UMKM. Data yang masuk yaitu dari anggota atau-pun pengurus Karang Taruna, baik Karang Taruna unit RT/RW, katar Desa maupun Katar Kecamatan. Dengan harapan agar dapat segera melakukan pemetaan, hal ini dilakukan guna mensukseskan berbagai program dari Divisi UEP yang akan terus berkelanjutan. Kendati kendala pelaku UMKM sangatlah kompleks dari mulai SDM, pemodalan, pemasaran, atau distribusi, inovasi, dan pendampingan. Akan tetapi, kami telah melakukan upaya ke depan dengan membuka jejaring dan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama dinas terkait. Agar kelak kami dapat menyerap berbagai program pelatihan, pembinaan, dan pameran bahkan legalitas usaha. Setidaknya kami harus memulai dengan menyiapkan data pelaku UMKM Karang Taruna, " pungkasnya.

Senada dengan Aban, Belgi Alhuda, pengurus Karang Taruna Cigombong Raya (Divisi Pendidikan & Pelatihan) yang juga merupakan mantan Ketua Forum UMKM IKM Kecamatan Cigombong, menyambut antusias dengan berbagai program yang telah dilakukan oleh para pemuda Cigombong Raya. Belgi berharap, melalui program yang dicanangkan Divisi UEP, semoga potensi UMKM Pemuda yang ada di wilayah Kecamatan Cigombong dapat terangkat. Mereka bisa termotivasi untuk terus melakukan inovasi dan terus berkarya.

Lebih lanjut Belgi Alhuda mengatakan, berdasarkan apa yang telah diamanatkan oleh Ketua Karang Taruna Cigombong Raya, Rudi Hendarsyah SH, agar mereka (pengurus) dapat terus melakukan inovasi, memberikan ide ,dan gagasan untuk membuat program yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya pemuda. Di samping itu, upaya tersebut ada demi mewujudkan kesejahteraan sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap program dapat berjalan dengan baik dalam menjalankan roda organisasi yang dinamis dan produktif.

"Ke depan kita akan membuka pelatihan kriya atau kerajinan tangan yang telah diinisiasi bersama Divisi UEP. Hal ini dimaksudkan agar para pemuda memiliki keahlian dan memanfaatkan barang yang tidak terpakai untuk menghasilkan sebuah produk yang berdaya guna dan berdaya jual. Selain itu, memiliki dampak terhadap lingkungan dan berkelanjutan. Di samping program-program lain, yang telah dicanangkan semoga dapat terealisasikan," tutup Belgi penuh harap.

Bagi SohIB yang menjadi pengurus maupun anggota Karang Taruna Desa se-Kecamatan Cigombong dan memiliki usaha kategori 'Usaha Mikro Kecil dan Menengah' (UMKM) dapat mendaftarkan usahanya di sini.

Jangan lupa untuk selalu update kabar terbaru seputar kegiatan pemuda di Cigombong Raya melalui Instagram @youngcigombong. Aditya Karya Mahatva Yodha, Salam Kesetiakawanan Sosial!

"Sebaik-baiknya suatu usaha, adalah mereka yang dapat berkontribusi dalam pembangunan, memberikan dampak terhadap pemberdayaan, ekonomi, sosial dan lingkungan serta berkelanjutan." -Belgi Alhuda