Gelar Pelatihan Seni Kriya, STA & Karang Taruna Cigombong Raya Berdayakan Pemuda Desa

Gelar Pelatihan Seni Kriya, STA & Karang Taruna Cigombong Raya Berdayakan Pemuda Desa

Pelatihan Seni Kriya Bambu | Sumber : Canva / Dokumentasi Pribadi Belgi Alhuda

#JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SobatHebatIndonesiaBaik

Sebagai bagian dari upaya pengembangan generasi muda, Karang Taruna (Katar) Kecamatan Cigombong menggelar pelatihan seni kriya (Kerajinan tangan) berbahan dasar bambu melalui Divisi Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Divisi Pendidikan dan Pelatihan, Minggu (13/11). Acara tersebut bertempat di Kp. Benteng, Desa Tugu Jaya, Kecamatan Cigombong, Bogor.

Ketua Divisi Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Karang Taruna Kecamatan Cigombong, Aban Sudrajat yang juga merupakan founder Sagala Tina Awi (STA), dalam sesi wawancara menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan pelatihan ini ditujukan untuk para pemuda yang ada di setiap desa Kecamatan Cigombong.

Adapun untuk Desa Tugu Jaya, ini merupakan pelatihan yang pertama kali lakukan, dengan harapan ke depan mereka dapat kembali melaksanakan pelatihan serupa di desa yang lain di Kecamatan Cigombong.

pelatihan seni kriya
Aban Sudrajat (Kiri) pada saat memberikan pelatihan kerajinan tangan dari bambu kepada peserta | Sumber : Dokumentasi Pribadi Belgi Alhuda

Lebih lanjut, Aban mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan ini ditujukan bagi pemuda dalam kategori usia produktif, mereka yang putus sekolah, serta anggota Karang Taruna desa. Dengan begitu kegiatan itu dapat menumbuhkan minat dan bakat, serta merubah pola pikir pemuda bahwasannya melalui limbah bambu dapat menghasilkan produk yang berdaya guna bahkan berdaya jual.

"Mereka kami kenalkan produk yang dihasilkan dari bambu, khususnya hasil produksi Sagala Tina Awi, seperti gelas bambu, tumbler bambu, kotak rokok, gantungan kunci. dan lain sebagainya. Adapun teknik yang kami ajarkan adalah teknik dasar, tentang bagaimana tata cara memotong dan menggergaji bambu yang baik dan benar, praktik tentang tata cara menghaluskan bambu, dan pengenalan jenis-jenis bambu yang dapat digunakan untuk membuat berbagai kerajinan tangan. Kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan gantungan kunci dan gelas bambu," tutup Aban.

Di temui di tempat yang sama, pengurus Karang Taruna Desa Tugu Jaya, Sudarjat, mengucapkan terima kasihnya atas kehadiran teman-teman pemuda Kecamatan Cigombong, melalui Divisi UEP beserta Divisi Pendidikan & Pelatihan karena sudah menyambangi desanya dan berbagi ilmu kepada para pemuda yang ada di sini.

"Semoga dapat bermanfaat bagi para peserta dan mampu merubah pola pikir pemuda serta termotivasi untuk berkarya," katanya menutup pembicaraan.

Senada dengan Sudarjat, Ketua Divisi Pendidikan dan Pelatihan, Egi Virgiawan, mengungkapkan bahwa dirinya melalui Divisi Pendidikan dan Pelatihan Karang Taruna Kecamatan Cigombong bermaksud mendorong kreativitas pemuda yang ada di wilayah tersebut.

"Salah satunya dengan menggelar pelatihan seni kriya atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan limbah bambu untuk dapat dijadikan berbagai macam jenis kerajinan tangan," terang Egi.

Lebih lanjut, Egi menerangkan bahwa kegiatan ini di si oleh pelaku Ekraf yang sudah cukup memiliki banyak jam terbang dan tergabung di dalam Karang Taruna. Hal ini dapat menjadikan motivasi bagi peserta pelatihan dan juga dapat dijadikan sebagai acuan bagi mereka, bahwa dengan mereka berkarya, maka dapat menjadikan sumber penghasilan. Di samping itu, dapat membuka lapangan kerja baru jika dibarengi dengan niat dan konsisten.

"Kegiatan ini sangat berguna bagi pengembangan generasi muda. Di samping dapat mengurangi dan memaafkan limbah, kegiatan ini juga dapat memberikan ilmu serta wawasan dan menumbuhkan bakat pemuda untuk berkarya di tengah modernisasi global dan perkembangan pembangunan di wilayah Kecamatan Cigombong yang kian pesat. Diharapkan dapat mencetak SDM yang unggul dan produktif dan dapat menghasilkan seorang wirausahawan pemuda dikemudian hari," sambungnya lagi.

Antusias peserta pada saat mengikuti kegiatan pelatihan seni kriya | Sumber : Dokumentasi Pribadi Belgi Alhuda

Di tempat yang sama, pengurus Divisi Pendidikan dan Pelatihan, Belgi Alhuda, juga menambahkan dalam sesi wawancara, bahwa bulan Desember mendatang mereka sudah mencanangkan untuk menggelar pelatihan serupa di Desa Cigombong. Ia berharap semoga semoga bisa terealisasikan dan pelatihan pertama ini dapat menjadi evaluasi untuk dapat lebih baik ke depannya dalam tahap pelaksanaan.

Dirinya mengungkapkan bahwa Karang Taruna Kecamatan Cigombong sangat mengapresiasi antusias peserta dalam kegiatan pelatihan ini.

"Meski dengan alat dan bahan seadanya, tapi dilihat dari antusias peserta mereka merespon dengan cukup baik. Mereka terlihat bersungguh-sungguh mengikuti berbagai tahapan, dari mulai sosialisasi mengenai ekonomi kreatif, pengenalan sub-sektor kriya, pengenalan alat, serta bahan baku yang akan digunakan dalam pelatihan, sampai proses produksi pembuatan produk dari bambu. Kami harap mereka belajar kerajinan tangan ini tidak hanya berhenti dan selesai hari ini saja, akan tetapi terus berkelanjutan. Kami pun berpesan jika memiliki keseriusan untuk menggali lebih jauh dan belajar lebih banyak, maka kami arahkan untuk mendatangi workshop Sagala Tina Awi (STA) dan workshop Belgi Art Gallery untuk dapat mengasah kemampuan sehingga terus berkembang, " sebutnya lagi.

Sedikit penjelasan lebih lanjut, dalam kesempatan ini, Belgi Alhuda (pelaku Ekraf asal Cigombong, owner brand 'Belgi Art') ikut mensosialisasikan ekonomi kreatif (Ekraf) karena mereka mempercayai bahwa pelaku ekonomi kreatif di wilayah Kecamatan Cigombong sangat banyak dan produk yang dihasilkan tidak kalah dengan produk luar.

Belgi menjelaskan apa itu ekonomi kreatif, apa perbedaannya dengan UMKM, sub-sektor apa saja yang tergolong dalam kategori ekonomi kreatif, dan pengenalan mengenai Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Bogor (Kabekraf) yang bernaung di Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor.

Sebagai catatan, komite tersebut merupakan wadah atau forum bagi pelaku Ekraf yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. Belgi Alhuda menilai sosialisasi pengenalan ini dirasa penting, guna mempercepat pendataan pelaku Ekraf yang ada di wilayah Kecamatan Cigombong. Ia sendiri berbicara dari sudut pandang pelaku Ekraf, beberapa kali dirinya merasakan dampak positif dari hadirnya Kabekraf sebagai wadah pengembangan bagi pelaku Ekraf untuk menunjang usaha yang dijalankan agar lebih baik.

Hei, SohIB! Bagi kamu yang berdomisili di Kabupaten Bogor dan memiliki usaha dalam kategori ekonomi kreatif atau pun memiliki komunitas ekonomi kreatif, dapat bergabung bersama Kabekraf, ya! Untuk informasi lebih lanjut, kamu dapat mengikuti akun Instagram @kabekraf.

Jangan lupa juga untuk mem-follow akun Instagram (@sagalatinaawi) untuk mengenal lebih jauh narasumber dalam pelatihan seni kriya berbahan dasar bambu.

Ikuti (@youngcigombong) untuk mengikuti setiap kegiatan pemuda Karang Taruna yang ada di wilayah Kecamatan Cigombong. Juga follow Instagram Belgi Alhuda (@belgi_alhuda) dan untuk melihat produk Belgi Art di Instagram (@belgi_art77) 

"Kita tak mungkin dapat memuaskan semua pihak. Yang bisa kita lakukan adalah dengan terus berkarya, berbuat sesuatu, dan berdampak," Belgi Alhuda