Kamwis Rejowinangun Naik Kelas Berkat Digital

Kamwis Rejowinangun Naik Kelas Berkat Digital

Landmark Kamwis Rejowinangun | Dokpri

#SohlBBerkompetisiArtikel

Kisah Satu Porsi Bakmi Jowo

Raut keriput di wajahnya tak bisa menyembunyikan beberapa butir peluh. Gerobak mi di depannya masih tersisa banyak. Tak banyak pengunjung datang untuk sekadar tanya makanan apa yang sedang dijajalkannya. Aroma sedap dari sepiring bakmi jowo tidak cukup memanggil orang-orang. Pria yang sudah separuh abad itu sempat akan menyerah dengan usaha kulinernya.

Mbah Sugito adalah nama pria itu, sementara kejadian itu sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu. Kini, Mbah Gito sering kehabisan stok saking banyaknya pengunjung yang datang. Banyak orang mampir ke warungnya yang diberi nama Bakmi Jowo Mbah Gito itu. Roda berputar, tak selamanya roda berada di bawah, kadang ada kalanya roda berada di atas. Begitulah peribahasa yang pas untuk menggambarkan keadaan Mbah Gito.

Tampak depan Warung Bakmi Jowo Mbah Gito | Dokpri

Deretan Food Vlogger mampir dan mengenalkan Bakmi Jowo Mbah Gito, lalu mereka mengajak pengikutnya untuk merasakan pengalaman luar biasa dengan mencicipi bakmi jowo khas Yogyakarta.

Food Vlogger merupakan salah satu pendobrak keberuntungan warung Bakmi Jowo Mbah Gito dan turut menyelamatkan nasib Mbah Gito dari bayang-bayang kebangkrutan total. Warung yang terletak di depan kuburan itu dulunya adalah kandang sapi.

Nuansa kandang sapi dan pedesaan menjadi ciri khas yang dipertahankan. Beberapa material kayu mendominasi warung milik Mbah Gito, bau sapi sudah tidak tercium lagi. Cita rasa bakmi sangat kuat mendeskripsikan satu porsi bakmi jowo resep Mbah Gito dan siap mengenalkan cita rasa nusantara kepada dunia berkat digital.

Kisah Kecakapan Dalang Cilik

Di saat anak-anak SD asyik bermain video gim,Alby Ersani justru menonton video orang yang bermain wayang lalu mempraktikannya di rumah dengan bimbingan sang ayah. Kebiasaannya itu bahkan sudah dimulai saat Alby berusia empat tahun. Dalang Ki Seno Nugroho adalah sumber inspirasinya.

Melihat potensi yang dimiliki anaknya, sang ayah membekalinya dengan mengikutsertakan Alby kursus di sebuah sanggar seni di Yogyakarta. Berkat keviralannya, sama seperti Bakmi Jowo Mbah Gito, Alby juga diajak kerja sama oleh figur publik seperti Sandiaga Uno.

Influencer, figur publik, sekaligus menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu bahkan berencana mengajak Alby pentas di Washington Amerika Serikat. Lagi-lagi digital mampu menggali potensi di sekitar.

Kontribusi Putra Daerah Kamwis Rejowinangun

Dua kisah di atas adalah kisah nyata yang memang berasal dari daerah yang sama, tepatnya di sebuah kampung di tengah kota bernama Rejowinangun. Orang-orang kini menyebutnya Kampung Wisata (Kamwis) Rejowinangun.

Kamwis Rejowinangun terletak di Kemantren Kotagede Kota Yogyakarta. Tak hanya dari generasi tua seperti Mbah Gito atau generasi anak-anak seperti Alby,Kamwis Rejowinangun memiliki bibit-bibit kreatif dari berbagai jenjang usia dan latar belakang di dalamnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya lima klaster unggulan sehingga tidak salah jika saya dan kebanyakan orang menyebutnya kampung wisata.

Papan informasi klaster Kamwis Rejowinangun | Dokpri

Mari berkenalan dengan lima klaster tersebut.

Klaster pertama adalah klaster budaya yang berada di RW 01-05 tempat Alby biasanya menyalurkan bakat seninya. Tak hanya seni perwayangan, beberapa pertunjukkan seperti karawitan, tari edan-edanan, macopat, gamelan, jathilan, keroncong, atau gejog lesung biasa dinikmati oleh wisatawan.

Klaster kedua yakni klaster kerajinan, lokasinya berada di RW 06-07. Di klaster inilah surga rumah industri berada. Ada banyak sekali produk-produk kreatif yang lahir dari tangan-tangan kreatif pemuda Kamwis Rejowinangun seperti ukiran kayu, batik tulis dan jumputan, wayang kulit, aneka kerajinan kulit, sabun dari minyak jelantah, dan masih banyak lagi.

Klaster ketiga terpampang dengan jelas aneka produk herbal dari tanaman-tanaman segar yang dipetik langsung dari kebun belakang rumah. Klaster ini terkonsentrasi di RW 08-09. J’Ger atau Jamu Gendong Rejowinangun merupakan jamu asli dari klaster ini dan cukup terkenal juga.

Klaster keempat adalah klaster yang ditunggu-tunggu dari RW 10 Kamwis Rejowinangun, klaster kuliner. Warung Bakmi Jowo Mbah Gito berada di klaster ini. Tak hanya Bakmi Jowo Mbah Gito, di klaster ini ditemukan buah tangan aneka makanan dalam kemasan dan jajajan pasar khas Yogyakarta. Kafe-kafe dan warung kekinian juga banyak eksis di klaster ini.

Klaster terakhir yang tak kalah dari klaster-klaster lainnya adalah klaster agro. Klaster yang berada di RW 11-13 ini mirip kebun ajaib karena ada banyak sekali tanaman dan pemandangan hijau sepanjang mata memandang meski kenyataannya Kamwis Rejowinangun terletak di dekat pusat kota.

Nuansa hijau di klaster Agro | Dokpri

Bagaimana Digital Memajukan Kamwis Rejowinangun

Mbah Gito dan Dek Alby adalah contoh nyata bagaimana digitalisasi Kamwis Rejowinangun mampu menggali potensi-potensi baru dan menyebarluaskan informasi tiap-tiap klaster kepada masyarakat luas. Jika Kamwis Rejowinangun tidak melakukan digitalisasi, saya sebagai warga Pemalang Jawa Tengah yang berdomisili di Yogyakarta tidak akan pernah tahu tentang kampung wisata itu.

Selama ini masyarakat mengenal Yogyakarta hanya sebatas kawasan Malioboro, Pantai Parangtritis, dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tiga tempat itu sudah menjadi tempat wisata wajib bagi mereka yang berkunjung ke Yogyakarta. Namun tidak ada salahnya menambah pengalaman baru berwisata di Yogyakarta dengan mengunjungi Kamwis Rejowinangun, tempat wisata paket lengkap.

Saya kadang bersepeda ke arah kota dan alun-alun kidul Yogyakarta setiap libur, dan dari situlah kadang saya menyempatkan diri mampir ke Kamwis Rejowinangun untuk merasakan sensasi wisata yang berbeda di tengah kota.

Lalu bagaimana dengan mereka yang merasa buta peta dan buta informasi tentang Kamwis Rejowinangun atau dari luar kota? Tenang! Kamwis Rejowinangun memiliki beberapa paket wisata yang dapat dipesan secara daring melalui aplikasi seperti atourin.com.

Paket wisata Kamwis Rejowinangun yang bisa dipesan daring | Dokpri

Pengunjung bisa berwisata sekaligus belajar dari setiap klaster yang ada dengan dipandu oleh pemandu wisata terpercaya. Harga paket pun bervariasi mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu. Karena Kamwis Rejowinangun ini bersebelahan dengan Kebun Binatang Gembiraloka, ada juga paket One Day Tour Rejowinangun dan Gembiraloka sekaligus.

Kamwis Rejowinangun juga tidak mau ketinggalan di media sosial, mereka cukup aktif mengabarkan kabar baik akan daerahnya. Digitalisasi membuat Kamwis Rejowinangun naik kelas dari sebelumnya hanya kampung tengah kota yang biasa-biasa saja menjadi kampung tujuan wisata serba ada.

Tidak hanya Warung Bakmi Jowo Mbah Gito dan dalang cilik Alby saja yang viral di dunia maya lalu mendatangkan keberuntungan nyata, mungkin klaster-klaster lainnya dengan pemain baru akan menyusul berkat senjata ampuh bernama digital.