Jangan Lagi Asal! Kini Waktunya Melek Digital dengan Bijak Bermedia Sosial

Jangan Lagi Asal! Kini Waktunya Melek Digital dengan Bijak Bermedia Sosial

Ilustrasi untuk bijak bermedia sosial | Dok.pri (Keza Felice edit via canva)

#SohIBBerkompetisiArtikel

Di era kecanggihan teknologi yang kian berkembang pesat seperti sekarang ini, secara tak langsung masyarakat mulai terdorong untuk “melek digital”. Ini artinya masyarakat mau belajar serta mengikuti perkembangan tentang teknologi. Yang mana mereka harus cakap dalam mengoperasionalkan internet. Tentu saja hal ini bukan perkara yang mudah. Pasalnya, dalam menggunakan internet  dibutuhkan setidaknya sedikit pengetahuan dan ‘kemampuan’ untuk dapat “menyaring” kebenaran dari banyaknya informasi yang beredar.

Tak dapat dimungkiri berkat kecanggihan teknologi, kini berbagai informasi dapat diterima dengan mudah dan cepat hanya melalui internet. Bahkan, menurut Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI), tercatat bahwa penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2023 sudah mencapai 78,19 persen. Ini artinya pengguna internet Indonesia sudah menembus angka 215.626.156 jiwa dari total populasi yang sebesar 275.773.901 jiwa.

Dari jumlah tersebut, Ketua Umum APJJI, Muhammad Arif, mengatakan bahwa tingkat penetrasi internet Indonesia untuk tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 1,17 persen. Lebih lanjut, Muhammad Arif juga menyampaikan bahwa peningkatan tersebut didorong oleh penggunaan internet guna memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya semenjak pandemic Covid-19.

Dari hasil survei tersebut terlihat jelas bahwa kini penggunaan internet bukan lagi perkara yang baru dan “asing”. Hampir setiap orang telah menggunakan internet, misalnya untuk akses informasi dan edukasi, sebagai sarana komunikasi dan konektivitas, untuk memudahkan bisnis, hingga memanfaatkannya sebagai sarana hiburan seperti bermedia sosial.

Berbicara soal media sosial, menyadur dari laman DataIndonesia.id pada Sabtu (20/05/2023), laporan dari We Are Social menunjukkan bahwa jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia per Januari 2023 sebanyak 167 juta orang, yang setara dengan 60,4 persen dari populasi dalam negeri.

Mengingat banyaknya pengguna media sosial tersebut menunjukkan bahwa semakin hari jumlah masyarakat yang mulai melek digital pun turut bertambah. Media sosial yang termasuk salah satu jenis media digital selain audio dan video, memang terasa lebih menyenangkan untuk digunakan. Pengaplikasian media sosial dalam kehidupan sehari-hari juga tidaklah sulit.

Bukan hanya dijadikan sebagai sarana bersosialisasi yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi tanpa ada hambatan jarak, medsos alias media sosial juga bisa dimanfaatkan sebagai jurnal harian, menjaring teman baru, menyalurkan hobi, media hiburan, meminta bantuan, menambah wawasan, hingga mendapatkan informasi terkini.

Ilustrasi manfaat media sosial | Dok.pri (Keza Felice edit via canva)
Ilustrasi manfaat media sosial | Dok.pri (Keza Felice edit via canva)

Memang sudah seharusnya media sosial dimanfaatkan untuk berbagai hal produktif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hingga mendorong kreativitas dan inovasi. Akan tetapi, pada kenyataannya kini cukup banyak pengguna media sosial yang abai terhadap beberapa hal tersebut dan memilih untuk menggunakannya sesuka hati. Hal ini telah terbukti dari laporan triwulan pertama 2023 dari Kominfo, yang telah mengidentifikasi 425 isu hoax, yang beredar di platform digital maupun website. Jumlah ini ternyata mengalami peningkatan dibandingkan pada triwulan pertama tahun 2022 yang hanya mencapai 393 isu hoax.

Menilik dari hasil identifikasi tersebut tentu sangat disayangkan jika media sosial tidak digunakan dengan bijak, bukan? Padahal melek digital bisa diterapkan dengan bijak bermedia sosial, sehingga akan ada lebih banyak kabar baik yang tersiar dibandingkan dengan berita bohong yang tentunya akan merugikan dan menggerogoti kepercayaan serta memberikan dampak buruk pada kesehatan mental, misalnya PTSD (Post-Traumatic Stress Syndrome) yang dapat menimbulkan kecemasan hingga kekerasan.

Namun, ini tidak berarti masyarakat tak bisa memulai perubahan di era digital, bukan? Masih ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar lebih bijak dalam bermedia sosial, seperti berikut ini.

Ilustrasi Tips Bijak Bermedia Sosial | Dok.pri (Keza Felice edit via Canva)
Ilustrasi Tips Bijak Bermedia Sosial | Dok.pri (Keza Felice edit via Canva)
  1. Lebih Selektif dalam Menyebarkan Informasi

Sekarang mudah sekali menemukan informasi lewat media sosial, mulai dari berita entertainment, peristiwa viral, hingga politik. Untuk menjadi pengguna medsos yang bijak, sebaiknya jangan langsung “menelan” berita tersebut mentah-mentah.

Sebelum menyebarkan berita, lakukan cek dan ricek terlebih dahulu untuk mendapatkan validasi informasi. Usahakan agar tindakan dalam menyebarkan informasi di media sosial tidak merugikan pihak mana pun, tetapi justru membantu masyarakat lebih luas. Oleh karenanya jangan sampai kita menyebarkan hoax yang dampak terburuknya yakni akan menjerat kita pada kasus hukum.

  1. Jangan Melupakan Kaidah Hak Cipta

Sering kali kita menjadi lupa diri saat menemukan informasi yang sedang hit di media sosial, sehingga apa yang kita lakukan justru merugikan pihak yang bersangkutan. Contohnya menyebarkan berita atau suatu informasi tanpa mencantumkan sumber posting-an aslinya. Baik berita suka ataupun duka, sebaiknya kita tetap menyertakan akun pemilik posting-an tersebut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap pembuat berita, sekaligus untuk menjaga kaidah hak cipta.

  1. Hindari Menyebarkan Rahasia Pribadi ke Publik

Bijak bermedia sosial juga dapat ditunjukkan melalui keputusan kita dalam bersikap, seperti tidak menyebarkan rahasia pribadi ke publik. Misalnya bercerita tentang permasalahan rumah tangga, konflik dengan sahabat, atau konflik internal keluarga. Informasi pribadi yang diunggah di ranah publik akan menjadi ‘santapan’ orang lain. Kita tidak akan mendapatkan solusi apa pun, justru mereka bisa memperburuk keadaan dengan memberikan komentar negative, sehingga permasalahan menjadi semakin runyam. Dan tentunya ini sangat merugikan, bukan?

  1. Tidak Menyebarkan Data Pribadi

Ini penting untuk diingat bahwa media sosial sangat rawan terhadap risiko penipuan maupun kejahatan lainnya. Karenanya ada baiknya kita lebih berhati-hati dengan tidak menyebarkan data pribadi, seperti identitas sesuai KTP. Hal ini bertujuan agar data pribadimu tidak dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.

  1. Gunakan Etika dalam Berkomunikasi

Meskipun hanya berkomunikasi lewat online, sebaiknya kita tetap menjaga etika dalam berkomunikasi. Usahakan untuk senantiasa memberikan komentar yang baik, tidak menyakiti, merendahkan, melecehkan, memfitnah, atau melanggar hak-hak orang lain. Begitu pun saat kita membuat story di berbagai akun media sosial yang dimiliki, ada baiknya agar kita tetap berada pada mode “aman”, di mana apa yang kita unggah tidak memprovokasi ataupun menyinggung pihak lain.

Untuk bijak bermedia sosial sebenarnya bukan perkara yang sulit. Semuanya kembali lagi pada kesadaran diri masing-masing. Namun, sebaiknya kita tidak asal-asalan lagi dalam bermedia sosial. Ingat bahwa semakin banyak kabar baik yang disebarkan, sama halnya kita telah menyelamatkan lebih banyak orang dari suatu kesalahan dan kerugian. Kabar baik akan membuat orang lain bahagia dan mendatangkan ketenangan. Meski melek digital, tetaplah bijak bermedia sosial, ya!