Jaga dan Rawat Bumi dengan Aksi dan Hati

Jaga dan Rawat Bumi dengan Aksi dan Hati

Jaga dan Rawat Bumi

#SobatHebatIndonesiaBaik

#JadiKontributorJadiInspirator

#BerbagiMenginspirasi

#SohIBBerkompetisiArtikel

 

Bumi | Unsplash (NASA)

Bumi adalah tempat tinggal kita. Kita melakukan banyak aktivitas sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak, dan bekerja di bumi yang tua ini. Menurut Wikipedia, usia bumi diperkirakan sekitar 4.54 miliar tahun. Wah, bumi kuat banget ya, walaupun usianya udah tua, bumi dengan lapisan ozonnya masih dapat melindungi kita dari paparan sinar matahari yang sangat panas, bumi dengan sumber daya alam yang berada di dalamnya masih dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan bumi dengan segala keindahan alamnya membuat kita betah dan nyaman untuk ditinggali.

Kira-kira, bumi capek gak ya? Bumi bisa sakit gak ya? Kita bisa loh membantu bumi agar tetap kuat. Caranya gampang banget, kita harus merawat bumi dengan hati dan aksi. Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus bahu-membahu dalam menjaga dan merawat bumi. Sekarang, kita tahu bahwa banyak bencana alam yang terjadi baik itu disebabkan oleh alam ataupun manusia yang merugikan semua mahluk hidup. Kerugian harta maupun nyawa yang diakibatkan sangat besar. Oleh karena itu, kita tidak boleh tinggal diam dan saatnya beraksi.

Kita sebagai generasi muda dapat menjaga dan merawat bumi meskipun dengan aksi kecil tapi berdampak besar jika dilakukan secara bersama-sama dan tentunya konsisten. Aksi itu dimulai dari diri kita sendiri lalu mengajak keluarga, dan masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya, membuang sampah berdasarkan jenisnya, dan mengelola sampah menjadi hal yang bernilai baik dari segi seni maupun ekonomi.

Sampah yang Mencemari Laut | Unsplash (Naja Bertolt Jensen)

Oh, iya, mengapa sampah berkaitan dengan aksi kecil berdampak besar? Kita tahu bahwa banyak kerusakan dan ketidakseimbanngan alam yang terjadi dimulai dari masalah sampah. Menurut Wikipedia, sampah yang dibuang ke ekosistem perairan dapat mengurangi kadar okesigen dan sinar matahari ke dalam lingkungan perairan, populasi hewan kecil-kecil akan terganggu, dan pencemaran air. Bukan hanya itu, pembuangan sampah sembarangan di ekosistem daratan juga berdampak terhadap sosial dan ekonomi seperti tingkat kesehatan masyarakat yang rendah, berdampak negatif terhadap kepariwisatan, dan banjir sehingga rusaknya fasilitas umum.

 

Pembuatan Biopori untuk Mengatasi Banjir

Alat untuk Melubangi Tanah | Unsplash (Tim Foster)

Biopori, menurut Wikipedia, biopori berfungsi untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah,  sebagai penanganan limbah organik, dan meningkatkan kesehatan tanah. Cara membuat biopori sangat mudah, hanya dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Oleh karena itu, pembuatan biopori sangat disarankan untuk generasi muda dalam menjaga dan merawat bumi.

Para pemuda harus beraksi dengan mengkoordinasi segala keperluan yang diperlukan untuk kegiatan pembuatan biopori. Pembuangan sampah yang telah dipilah akan dikumpulkan secara berkala di Tempat Penampungan Sampah oleh petugas kebersihan. Lalu, kita sebagai generasi muda baik di desa atau kota, siswa ataupun mahasiswa seperti karang taruna atau organisasi pemuda lainnya membuat kegiatan pembuatan biopori. Di sini, kita sebagai generasi muda mengajak masyarakat sekitar untuk membuat biopori di tempat yang rawan banjir. Kegiatan tersebut dikoordinasi secara rutin seperti pengambilan sampah di dalam biopori sebagai pupuk kompos dan pemasukan kembali sampah organik yang baru ke dalam biopori. Secara tidak langsung, biopori dapat mengatasi banjir dan pupuk komposnya dapat dimanfaatkan untuk taman kota/desa ataupun dijual. Wah, banyak banget ya manfaat dari biopori ini.

 

Pembuatan Ecobrick Sebagai Upaya Pengurangan Sampah Plastik

Para Pemuda Mengumpulkan Sampah Plastik | Unsplash (OCG Saving The Ocean)

Apa sih sebenarnya Ecobrick itu? Menurut website zerowaste.id, Ecobrick/ bottle brick/Ecoladrillo artinya bata ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan furniture. Ecobrick adalah botol plastik yang berisi sampah plastik untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Berdasarkan data dari liputan6.com, dilansir dari Japan Today, Kamis, 24 Februari 2022, OECD mencatat 460 juta ton plastik digunakan tahun lau. Menurut definisi dan data tersebut, Ecobrick menjadi solusi penting untuk mengurangi sampah plastik.

Pembuatan Ecobrick sangat mudah loh, kita hanya perlu menyiapkan botol plastik, sampah plastik, gunting, dan kayu untuk memadatkannya. Kita sebagai generasi muda dapat membuat komunitas atau organisasi dengan salah satu program kerjanya membuat Ecobrick. Ecobrick yang dibuat dirangkai menjadi perabotan dalam ruangan, ruang kebun, ruang hijau, dan lain-lain. Yuk, teman-teman, kita sebagai generasi muda harus produktif yakni mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat. Jaga dan rawat bumi untuk masa depan, aksi kecil dengan hati dapat berdampak besar, dan ayo mulai dari diri sendiri.