Dibutuhkan Teknologi Di Era Modernisasi Dalam Dunia Pendidikan

Dibutuhkan Teknologi Di Era Modernisasi Dalam Dunia Pendidikan

Ketua Komunitas Tagar Motekar menyerahkan kaos Tagar Motekar Belgi Alhuda (Kiri) kepada salah satu Pengurus Mulyadi (Kanan)

SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Dunia digital berkembang sangat cepat, menuntut banyak perubahan dan penyesuaian di semua bidang tak terkecuali bidang pendidikan. Apalagi di tengah posisi Indonesia yang menjadi negara dengan jumlah pengguna internet terbesar se-ASEAN dengan jumlah 93,4 JT atau sama dengan 36 % dari total populasi pada tahun 2015, bahkan @emarketer menyebutkan pada tahun 2018 pengguna internet di Indonesia akan mencapai 123 juta, jumlah ini mengalahkan Jepang dan membuat Indonesia termasuk dalam Top 5 Dunia. Anak-anak sekolah TK menggunakan Laptop dalam belajar

Potret anak belajar menggunakan Laptop (sumber bunda.com) 

Perkembangan teknologi mau tidak mau menuntut dunia pendidikan berubah dan beradaptasi. Bahkan, teknologi juga sudah memengaruhi proses belajar, cara berkomunikasi, dan perancangan kurikulum. Maka dari itu, sekolah dan lembaga pendidikan membutuhkan orang yang ahli dalam pemanfaatan teknologi dalam upaya inovasi dalam bidang pendidikan.

Dengan mengaplikasikan Pendidikan berbasis Digital merupakan salah satu contoh inovasi di bidang teknologi pendidikan. Dengan menggunakan metode ini, kamu bisa lebih mudah belajar di mana saja dan kapan saja melalui video belajar beranimasi, latihan soal, dan rangkuman infografis.  Kita sebut saja @ruangguru adalah perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Asia Tenggara, baru saja dianugerahi penghargaan Anthem Award 2022.

Ajang penghargaan yang diikuti 2,500 peserta dari 36 negara di seluruh dunia ini merayakan proyek-proyek dengan dampak sosial yang nyata bagi masyarakat, dan diadakan oleh International Academy of Digital Arts & Sciences, New York, Amerika Serikat.

Contoh metode belajar berbasis Internet (sumber bunda.com)

Sementara itu, Belgi Alhuda pemuda asal Cigombong pada bulan januari 2022, membuka program studi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau program kesetaraan Sekolah Paket A (setara SD/MI) , Paket B (setara SMP), Paket C (setara SMA). Programnya diperuntukkan bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Bogor, khususnya bagi mereka yang berdomisili di Kecamatan Cigombong, adapun segmennya bagi anak-anak usia produktif yang berusia 13-20 tahun, dan program PKBM ini gratis.

Belgi Alhuda menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membantu peran Pemerintah dalam mempercepat Indeks Desa Membangun (IDM), maupun Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Agar dapat memperbaiki tarap hidup masyarakat berawal dari pendidikan yang layak, juga sebagai alternatif bagi mereka yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah karena terdampak Pandemi Covid-19.

Belgi Alhuda (Kiri) pada saat memberikan banner kepada salah satu koordinator PKBM guna mensosialisakan Program Kesetaraan Paket A, B, C (Gratis) kepada masyarakat (Dokumentasi pribadi Belgi Alhuda) 

 Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses sosialisasi kepada masyarakat terkait Program studi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sekaligus mendorong percepatan pendataan kepada anak remaja mengenai PKBM

Program PKBM ini merupakan hasil kerjasama dengan Yayasan Ibnu Rusy dan melibatkan Komunitas Tagar Motekar yang bergerak di bidang Ekonomi Kreatif, Pendidikan, Pelatihan dan Seni Budaya.

Harapan kedepan, Belgi Alhuda bersama dengan teman-teman Tagar Motekar berharap dapat memberikan dampak terhadap pemberdayaan, ekonomi, sosial dan lingkungan. Melakukan inovasi terhadap Pendidikan baik dari segi materi, pelatihan maupun inovasi teknologi lainnya yang dapat bermanfaat bagi anak-anak atau peserta didik. Tentu itu merupakan perjalanan panjang dan perlu dukungan dari semua pihak, baik dari tingkat Pemerintah Daerah, Dinas terkait, Pemerintah Desa & Masyarakat. (pungkasnya)