Hidup Berdampingan Bersama Endemik

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel 

Pandemi Covid-19 yang telah terjadi sejak 31 Desember 2019 dan telah menyebar ke seluruh dunia kini telah memasuki tahap endemik. Kontan.co.id menjelaskan bahwa organisasi kesehatan dunia, yakni WHO telah mengingatkan kepada seluruh Negara akan kemungkinan besar terjadinya perubahan pandemi Covid-19 ini menjadi endemik. Apa sebenarnya endemik itu? Menurut KBBI, endemik merupakan penyakit yang muncul pada suatu wilayah tertentu. Artinya Covid-19 tidak akan menghilang dari bumi ini, namun, akan tetap ada karena terjadinya peningkatan imun tubuh manusia. Hal tersebut bukan tanpa alasan tentu saja, terlebih karena pandemi ini telah terjadi selama kurang lebih 3 tahun dengan vaksin yang telah ditemukan. Namun, tidak dapat di pungkiri bahwa hingga saat ini masih sering kita dengar kabar perkembangan kasus Covid-19, meskipun tidak separah awal kemunculannya.

Berarti kita tidak bisa bebas beraktivitas seperti sebelum adanya pandemi Covid-19? Jawabannya tentu saja iya. Kita tidak akan bisa bebas dari yang namanya menggunakan masker dan antiseptic, aturan jam malam, dan lain sebagainya. Peraturan-peraturan tersebut mungkin tidak akan seketat saat pertama kali diberlakukannya PSBB di awal kemunculan Covid-19 ini, namun kita akan hidup berdampingan bersama endemik Covid-19 dengan aturan yang lebih longgar dari sebelumnya. Dunia mulai memasuki tahap pemulihan pasca pandemi, oleh karena itu, sebagai bagian dari masyarakat indonesia juga dunia, mau tidak mau, suka-tidak suka, harus ikut andil dalam memulihkan dunia bersama-sama agar hidup dapat tetap berlanjut. Lalu, bagaimana cara kita untuk hidup berdampingan dengan endemik Covid-19? Sulit atau tidak? Hidup berdampingan dengan endemik Covid-19 tidak begitu sulit. Caranya sangat mudah, yakni dengan mempertahankan pola perilaku dan kebiasaan yang kita miliki selama pandemi Covid-19 berlangsung. Misalnya, ketika keluar rumah selalu gunakan masker dan siapkan cadangannya juga, tidak lupa membawa antiseptic, serta sendok makan, dan lainnya. Kebiasaan-kebiasaan tersebut akan membantu kita untuk menjaga diri atau mencegah penyebaran Covid-19, sehingga tidak timbul kembali menjadi pandemi.

Selain itu, hal yang seyogyanya kita lakukan pada situasi endemik Covid-19 ini adalah dengan menghadirkan health behaviour (perilaku sehat) dalam keseharian. Perilaku sehat yang dapat dilakukan seperti menjaga pola makan, berolahraga, tidak merokok atau minum alcohol, serta memeriksakan diri jika merasa mengalami gejala Covid-19. Saya tidak berani memeriksakan diri, takut disuntikkan cairan mematikan seperti di berita!!! Pemikiran tersebut tentu tidak bisa terhindarkan terlebih ketika Covid-19 ini juga membawa banyak konspirasi di awal kemunculannya. Akan tetapi, pemeriksaan di awal dapat membantu kita untuk mencegah penyebaran semakin meluas, karena dengan memeriksakan diri kita akan mengetahui apakah hasilnya positif atau negatif. Sehingga, kita dapat mengambil keputusan untuk melakukan karantina mandiri atau tidak.

Saya masih tetap tidak berani untuk memeriksakan diri!! Jika masih tidak memiliki keberanian untuk memeriksakan diri ke dokter, hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan tes antigen mandiri. Fimela.com menjelaskan bahwa WHO telah memberikan izin untuk melakukan rapid tes antigen (Ag-RDT) Covid-19 secara mandiri yang dinilai cepat dan dapat diandalkan untuk mendiagnosis, serta lebih murah. Pemeriksaan secara mandiri ini dapat dilakukan ketika kita sudah mulai merasakan gejala demam yang tidak biasa. Menurut WHO, gejala Covid-19 yang tidak umum ini seperti demam yang disertai dengan sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki, mara merah. Oleh karena itu, penting untuk kita senantiasa melihat perubahan pada tubuh akan dapat melakukan pemeriksaan baik secara mandiri maupun langsung ke dokter. Untuk itu hidup berdampingan dengan endemik Covid-19 bukan sesuatu hal yang sulit untuk dilakukan selama kita mau untuk terbiasa akan segala perubahan yang ada.