Harapan dari Lereng Gunung Slamet

Harapan dari Lereng Gunung Slamet

Gunung Slamet | Dokumentasi pribadi

#SohIBBerkompetisiArtikel

Warga desa yang ramah tamah, udara yang masih segar, pemandangan hijau sepanjang mata memandang dan nuansa pegunungan yang lekat sepertinya cocok untuk mendeskripsikan suatu pedesaan di lereng gunung Slamet.

Hari itu di bulan Maret 2023, saya dan rekan-rekan saya berkesempatan mengunjungi sebuah desar yang berada di selatan lereng gunung Slamet. Sebuah desa di kecamatan Baturaden, Banyumas, ialah desa Karangsalam Lor.

Kedatangan saya dan lima rekan saya itu bukan tanpa maksud, awalnya kami hendak melakukan suatu pengkajian kepada beberapa warga setempat dan instansi terkait mengenai masalah kesehatan sebagai tugas kami. Selanjutnya, kami memutuskan untuk rehat sejenak menikmati pesona desa tersebut.

Sebuah jalan menuju desa Karangsalam Lor | Dokumentasi pribadi

Sejak awal perjalanan, saya sudah jatuh cinta dengan suguhan pemandangan alam yang menakjubkan. Gunung Slamet terlihat begitu gagah di depan mata. Perjalanan di tempuh sekitar 25 menit dari kota, tapi serasa singkat sebab saya begitu menikmati pemandangannya. Apalagi, ketika kami menempuh perjalanan ke salah satu wisata di desa Karangsalam Lor, sungguh bagi penyuka gunung seperti saya, suasana seperti itulah yang saya ingin rasakan. Hijau, damai, asri.

Kabar Baik dari Desa Karangsalam Lor

Peta Desa Karangsalam Lor | Google Maps

Sudah tak diragukan lagi pesona alam desa Karangsalam Lor yang membuatnya kini menjadi sebuah desa wisata. Berbagai destinasi wisata yang berlokasi di desa wisata tersebut pun mulai banyak bermunculan, salah satunya Camp Area Umbul Bengkok (CAUB). Sebuah tempat di mana kami akhirnya memutuskan untuk rehat sejenak setelah bertemu beberapa warga Karangsalam Lor.

Tak perlu digambarkan lagi bagaimana suasana di tempat tersebut, sudah pasti disuguhkan pemandangan alam yang sangat menawan. Di sana terdapat beberapa tenda yang menyajikan berbagai makanan salah satunya makanan khas Banyumas, yakni tempe mendoan. Tempat tersebut sangat cocok untuk memperkenalkan kuliner khas Banyumas. Sehingga sangat bermanfaat untuk mengembangkan perekonomian warga setempat.

Hal lain yang tak kalah menggembirakan ialah masuknya desa wisata Karangsalam Lor ke dalam daftar 10 besar desa wisata di Indonesia. Tepatnya di urutan ke tujuh. Sebuah kabar yang menggembirakan tentunya, bagi masyarakat setempat sebab harapan untuk mengembangkan perekonomian melalui desa wisata tersebut semakin terbuka.

Peran Digital untuk Meningkatkan Perekonomian Melalui Desa Wisata 

Arsip berbagi melalui media digital | Dokumentasi pribadi

Keindahan alam yang memesona saja tidak cukup untuk menarik wisatawan apabila wisatawan sendiri tidak tahu keberadaan desa wisata tersebut. Terlebih lagi, desa yang berada di lereng gunung Slamet. Perlu upaya promosi untuk mengenalkan desa Karangsalam Lor ke dunia luar, salah satunya melalui media digital.

Dengan media digital, akses informasi mengenai desa Karangsalam Lor akan tersampaikan dengan cepat melintasi jarang yang begitu jauh. Dengan begitu, ikhtiar untuk menaikkan pasar desa wisata Karangsalam Lor semoga dapat membuahkan hasil.

Beberapa contoh konkret pun banyak ditemukan dimana banyak tempat-tempat wisata dapat naik daun melalui promosi di media digital. Barangkali dengan membagikan foto keindahan wisata desa Karangsalam Lor, membuat banyak orang yang tertarik untuk berkunjung ke sana, itulah kiranya usaha sederhana yang dapat dilakukan.

Hal Lain yang Tak Kalah Penting: Etika Berwisata

Pentingnya etika | Pexels.com (RapidEye)

Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Sebuah peribahasa yang tepat untuk dipegang selama berwisata ke daerah yang masih baru untuk kita.

Tak hanya menghormati adat istiadat setempat, kita sebagai pengunjung wisata pun harus menjaga kenyamanan lingkungan wisata demi terjaganya kesinambungan tempat wisata tersebut.

Jangan sampai malah kedatangan kita menciutkan peluang wisata tersebut untuk tumbuh lebih baru. Sebab, jika kita tidak bisa membantu meningkatkan peluang untuk maju, setidaknya kita tidak menurunkan martabat tempat tersebut di mata orang lain dengan merusaknya. Peliharalah etika dimanapun kita berada, termasuk ketika kita berwisata.