6 Hal yang Kamu Rasakan Saat Menganggur, Semua Akan Membaik, kok!

6 Hal yang Kamu Rasakan Saat Menganggur, Semua Akan Membaik, kok!

Ini yang terjadi saat kita menganggur, kamu juga mengalaminya? | Sumber: Unsplash (Francisco Moreno)

Menganggur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah situasi di mana seseorang tidak melakukan kegiatan apa-apa atau tidak memiliki pekerjaan (biasanya disebabkan karena PHK, memilih resign, atau memang sedang menunggu tawaran kerja). Di tahap ini, tidak semua orang bisa survive, lo, untuk mengatasi berbagai perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya.

Selain berjuang untuk membangkitkan semangat dirinya, tidak sedikit yang juga mendapatkan stigma buruk dari lingkungan sekitarnya yang berkaitan dengan kegagalan. Setidaknya, ada 5 hal yang akan kita rasakan saat menjadi pengangguran. Semuanya wajar dan nggak perlu merasa cengeng!

Begini hal yang dirasakan ketika seseorang menganggur | Sumber: Unsplash (Jack Sharp)

1. Menjadi Tidak Berguna

Poin ini adalah salah satu yang paling sering dialami oleh kita saat menganggur, benar nggak? Rasanya tuh, seperti tidak memberikan kontribusi apapun untuk diri sendiri, keluarga, hingga level yang tertinggi kepada dunia.

Rutinitas keseharian yang tidak seproduktif dulu pun juga semakin mengukuhkan rasa ‘tidak berguna’ ini. Bangun tidur rasanya malas, tidak punya motivasi untuk bangkit, tidak nyaman keluar rumah, dan ingin bersembunyi saja. Bila hal tersebut terus dibiarkan, dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan secara fisik dan mental SohIB, lo!

Sebelum Resign, Pertimbangkan 4 Hal Ini!

2. Menyalahkan Diri Sendiri

Cinta terbesar dan terpenting dalam hidup seharusnya ditujukan untuk diri sendiri. Namun, apabila menganggur menjadi hal yang terlalu berat dipikul seorang individu, maka menyalahkan diri akan sangat mudah dilakukannya. Padahal, sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, tidak semua bisa dikendalikan. Ada beberapa hal yang terjadi karena memang harus ada untuk dijadikan sebagai pembelajaran. Self-love bukanlah hal yang mudah, tetapi harus dibiasakan. Siapa lagi yang dapat melindungi kita selain diri sendiri?

3. Iri dengan Pencapaian Orang

Scrolling medsos, isinya teman-teman yang mendapatkan pekerjaan mentereng, posisi yang tinggi, pergi ke luar negeri, berkeluarga, dan lainnya. Intinya semua tampak bahagia dan tidak semenderita kita. Hmm.. padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sudah bukan rahasia lagi jika apa yang kamu lihat di media sosial, bisa jadi bukanlah yang sebenarnya.

Ada yang mungkin tampak hidup mewah, padahal itu hanya barang pinjaman atau dia harus bekerja siang malam untuk mendapatkan keglamorannya tersebut. Memangnya siapa sih, yang mau kelihatan sedih terus?

Namun, ketika sudah dalam kondisi nge-down yang teramat sangat, kadang kita menjadi kurang rasional ketika memandang sesuatu. Iri dan dengki yang menjalar dapat menimbulkan penyakit hati nantinya. Kamu menjadi pribadi yang mudah gelisah, benci dengan pencapaian orang lain–alih-alih termotivasi, dan pada titik terendah, bisa mengalami depresi berat. 

4. Malas Bersosialisasi

Mau reunian malas, bertemu kerabat takut ditanya ini-itu, bahkan ke rumah tetangga saja nggak siap bila akan dibanding-bandingkan. Pokoknya, mendadak jadi anti sosial! Yup, sebenarnya wajar saja, sih! Artinya hati sedang perlu waktu untuk mencerna apa yang sedang terjadi padamu dan mengembalikan kepercayaan diri kembali. 

5. Bingung Memulai Kembali

Saat pikiran sudah lebih baik dan menuju pemulihan, ada satu pr lagi yang perlu kita tapaki, yakni memulai kembali atau terus berjuang hingga mendapatkan apa yang diinginkan. Akan tetapi, tidak semua orang bisa segera tahu bagaimana cara mengawalinya, sehingga bisa saja ada yang stuck.

Bila kamu merasakan hal ini juga, segeralah mencari bantuan, ya, misalnya dengan membaca buku, menonton video pembangkit semangat, atau berdiskusi dengan orang lain.

6. Overthinking, Merasa Semua Orang Melihatnya Gagal

Hayo, siapa yang pernah begini juga? Rasanya seluruh dunia men-judge diri kita sebagai orang yang gagal, memalukan, beban keluarga, dan serentetan kata buruk lainnya. Itu semua menari-nari dalam pikiran, yes, hanya pikiran semata, catat!

Ingat, setiap orang tentu pernah mengalami situasi yang berat sesuai dengan versi masing-masing. So, orang yang bijaksana tentu nggak akan mudah menilai orang lain payah karena sedang mengalami situasi yang tidak baik. Lagipula, banyak teman  yang baik bertebaran di luar sana. Meskipun mungkin saja kamu tetap akan menemui kata-kata yang kurang mengenakkan, percayalah tidak akan semua seperti itu padamu.

Analisis SWOT untuk Mengenali Diri Lebih Dekat

Bagaimana Cara Mengatasi Stres karena Menganggur?

Inilah cara mengatasi stres saat sedang menganggur | Sumber: Unsplash (Diana Simumpande)

Perasaan yang negatif biasanya akan lebih banyak mendominasi pada kita yang sedang tidak memiliki aktivitas produktif. Oleh sebab itu, SohIB perlu mencari cara agar mengatasinya. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu terapkan:

  1. Cari kegiatan baru atau tumbuhkan hobi lama. Lebih baik menyibukkan diri dengan kegemaran yang menyenangkan hati (meskipun tidak bermanfaat sekalipun) daripada diam dan membiarkan diri terus overthinking). Siapa tahu, bisa menjadi inspirasi baru untuk memulai usaha atau menggali bakat terpendam?
  2. Jangan lupakan self-love. Bangkitkan kenyamananmu pada diri sendiri dengan lebih mendengarkan dan memahami suara hati. Jangan biarkan penilaian orang lain kamu jadikan validasi, karena SohIB-lah yang paling tahu diri sendiri.
  3. Jangan paksakan diri untuk menekan rasa sedih dan kecewa karena kamu butuh proses untuk mencerna semuanya. ‘Nikmati’ kondisi tersebut sampai kita merasa sudah lebih siap untuk maju dan berdiri lagi. Dengan demikian, SohIB nggak merasa takut dan trauma ketika berada di kondisi seperti ini kembali.
  4. Buat rencana baru untuk ke depannya. Selalu ada harapan untuk menemukan kesuksesan, selama kamu mampu dan mau mencari cara mewujudkannya. Dengan adanya planning, kita menjadi lebih terpacu untuk mencapainya.
  5. Bertemu dengan orang-orang dengan vibe yang positif dan saling men-support satu sama lain.

Kondisi menganggur hanyalah sementara, selama kamu masih punya asa untuk menjemput kehidupan yang lebih baik dan sesuai dambaanmu. Kamu boleh khawatir, cemas, marah, sedih, kecewa, tetapi tidak boleh menyerah dan berhenti berjuang. Semangat!

Mengenal Mindfulness, Agar Hidup Lebih Positif!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)