Google Doodle Rayakan Angklung Hari Ini. Apa sih, Maknanya?

Wah, ada yang baru nih, di tampilan Google Doodle hari ini! Bila SohIB membuka jendela pada web browser berlogo “G” tersebut, kamu akan menjumpai sebuah gambar karikatur berjumlah enam orang sedang memegang angklung dengan beraneka warna. Tentu saja, warna yang dipilih memang sesuai dengan nuansa Google, yakni biru, merah, kuning, dan hijau.

Mengabarkan dari situs resminya, Hari Angklung diperingati sebab bertepatan dengan hari ini, yaitu 16 November, UNESCO secara resmi menyatakan alat musik Indonesia dari Jawa Barat tersebut sebagai bagian dari Warisan Dunia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity, tahun 2010 lalu.

Sebagai informasi, angklung memang sudah terkenal di antara para turis di negara kita, lo! Bahkan, pelatihan tentang bermain angklung di sejumlah daerah selalu ramai dikunjungi. Apakah kamu sudah pernah, SohIB?

Baca juga: 8 Pahlawan Indonesia yang Diabadikan dalam Uang Kertas, Siapa Saja?

Bagaimana Membuat Alat Musik Ini?

Pembuatan angklung berbahan dasar bambu yang sudah disortir berdasarkan usianya, yakni 4 hingga 6 tahun. Uniknya, waktu pemotongan tanaman tersebut nggak boleh sembarangan, lo! Pengrajin harus memilih pada musim kemarau dari pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore.

Ukuran yang dipotong kurang lebih 2-3 jengkal dari permukaan tanah dan pastikan tidak boleh basah atau berisi air. Oleh sebab itu, tanaman berwarna hijau tersebut perlu disimpan hingga 7 hari lamanya. Wow, cukup panjang juga ya, proses pemilihannya!

Btw, mengolah bambu hingga menjadi alat musik tradisional tidak berhenti di sini saja, ya. Pengrajin masih harus melakukan cutting sesuai dengan ukuran yang diperlukan, menyimpan kembali hingga satu tahun untuk pencegahan hama, setem untuk menyesuaikan bunyi angklung, hingga akhirnya mengikat kerangka angklung sampai menjadi satu alat musik yang utuh.

Baca juga: 5 Kain Indonesia yang Mendunia, Ada yang dari Daerahmu?

Cara Memainkan Angklung

Membunyikan instrumen yang satu ini bisa dibilang gampang-gampang susah. Karena, meskipun hanya digoyangkan atau diketuk pangkal bambunya dengan lembut agar menghasilkan satu nada, kenyataannya banyak yang masih kesulitan memainkannya.

Lantas, dari mana sih, suaranya dihasilkan? Well, angklung yang sedang digoyangkan akan saling berbenturan dan akhirnya bunyi tertentu akan keluar dari getaran tersebut, melalui badan bambunya. Oiya, karena satu alat akan bersuara satu nada, jika kamu sedang bermain angklung, maka harus berkolaborasi dengan pemain lainnya, ya, agar dapat menciptakan melodi yang indah!

Sejarah Angklung

Tahukah kamu bahwa instrumen tradisional tersebut ternyata sudah ada dari 400 tahun yang lalu? Yup, berasal dari Jawa Barat, penduduk desa memiliki kepercayaan bahwa suara bambu bisa menarik perhatian dewa padi dan kemakmuran bernama Dewi Sri.

Jadi, setiap tahunnya, pembuat angklung terbaik di desa itu akan memanfaatkan bambu hitam khusus untuk membuat angklung. Di musim panen, mereka akan membuat upacara dan memainkan angklung dengan harapan dewa akan memberkati mereka dengan hasil panen yang makmur dan subur. Bisakah kamu membayangkan, betapa riuh dan cantiknya paduan suara angklung yang dibunyikan serempak tersebut?

Hingga sekarang, pesona alat musik bambu ini nggak pernah pudar. Selain terkenal di antara turis internasional dan lokal, angklung sering digunakan dalam acara resmi negara, nih! Bisakah kamu menirukan suara angklung?

Baca juga: 7 Makanan Indonesia yang Mendunia, Ada yang dari Daerahmu?

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)