7 Etika Sebelum Resign dari Kantor atau Perusahaan, Bisa Kamu Coba!

7 Etika Sebelum Resign dari Kantor atau Perusahaan, Bisa Kamu Coba!

Pria pekerja Kantoran sedang menuju keluar ruangan kantor | Sumber: Unsplash (Marten Bjork)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Hai Sohib Tahukah Kamu? Bagi seorang karyawan, bukanlah hal yang aneh untuk mengajukan resign atau mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja. Alasannya dapat bermacam-macam, seperti ingin meneruskan pendidikan, menikah, pindah ke tempat kerja yang menawarkan gaji lebih tinggi, atau bahkan karena adanya konflik internal di kantor.

Tidak peduli apa alasanmu, mengundurkan diri adalah sebuah keputusan yang penting dan alangkah baiknya memahami etika yang berlaku dalam perusahaan. Hal ini penting agar tidak merusak hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan, serta memberikan kesan profesionalisme pada diri sendiri. Berikut dibawah ini merupakan pembahasan 7 etika sebelum resign dari kantor atau perusahaan, yang bisa kamu coba!

1. Perhatikan Kontrak Kerja

Karyawan Wanita Sedang Memegang Samping Kotak Peralatan Kantor
Karyawan Wanita Sedang Memegang Samping Kotak Peralatan Kantor | Sumber: Freepik

Perjanjian kerja merupakan kesepakatan tertulis antara perusahaan dengan karyawan yang mencakup kebijakan dan peraturan perusahaan untuk pekerjaan karyawan, termasuk di dalamnya waktu kesepakatan kerja yang telah disepakati.

Sebelum memutuskan untuk mengajukan resign, pastikan untuk memahami peraturan dalam kontrak kerja. Hal ini penting untuk menghindari risiko dan konsekuensi yang mungkin timbul jika SohIB memutuskan untuk mengundurkan diri. Seperti contoh, tidak mendapatkan uang pesangon atau bahkan harus mengembalikan sejumlah uang tertentu. Pastikan juga bahwa langkah yang diambil tidak melanggar peraturan yang berlaku.

2. Diusahakan Mengajukan Pengunduran Diri Jauh Hari

Sebaiknya, berikan pemberitahuan kepada perusahaan sejak jauh hari, minimal 1 bulan sebelum kamu benar-benar mengajukan pengunduran diri. Dengan demikian, perusahaan dapat mencari pengganti dan menyiapkan peralihan tugas agar pekerjaan dapat tetap berjalan dengan lancar. Resign secara tiba-tiba dan mendadak dapat memberikan dampak buruk terhadap perusahaan, rekan kerja, dan atasan yang akan menanggapi kepergian karyawan tersebut.

3. Menjaga Nama Baik

sudut pandang karyawan sedang memegang catatan pengunduran diri
sudut pandang karyawan sedang memegang catatan pengunduran diri | Sumber: Freepik

Ketika memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan, penting untuk menjaga nama baik tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kantor lama, rekan kerja, dan atasan. Meskipun alasan keluar berkaitan dengan hal-hal yang kurang baik, menjaga rahasia perusahaan adalah hal yang perlu dilakukan agar tidak menimbulkan kesan buruk.

4. Selesaikan Tanggungan Pekerjaan sebelum Berhenti Kerja

Menyelesaikan tanggungan pekerjaan sebelum berhenti kerja merupakan etika yang baik dalam dunia profesional. Sebagai karyawan, kita perlu memikirkan tanggung jawab kita terhadap perusahaan dan rekan kerja yang telah bekerja sama selama ini.

Jika masih ada tanggungan pekerjaan yang belum selesai, sebaiknya kita menyelesaikan terlebih dahulu sebelum benar-benar meninggalkan perusahaan. Hal ini akan membantu proses transisi dan memberikan dampak positif pada reputasi SohIB sebagai karyawan yang bertanggung jawab.

Tidak menyelesaikan tanggungan pekerjaan sebelum berhenti kerja dapat membuat kesan buruk pada perusahaan dan rekan kerja. Selain itu, hal tersebut juga bisa memberikan dampak pada karir kita di masa depan.

Bekerja dengan baik sampai akhir dan menyelesaikan tanggungan pekerjaan yang ada akan memudahkan kita untuk mendapatkan rekomendasi dari atasan dan rekan kerja kita. Rekomendasi ini nantinya bisa membantu kita untuk memperoleh pekerjaan baru atau membangun karir di masa depan.

5. Membuat Surat Pengunduran Diri yang Baik

sudut pandang karyawan peremuan sedang membawa kotak alat kerjanya setelah berhenti kerja
sudut pandang karyawan peremuan sedang membawa kotak alat kerjanya setelah berhenti kerja | Sumber: Freepik

Untuk menjaga etika dalam resign dari pekerjaan, sebaiknya kamu mengajukan surat pengunduran diri secara resmi sebelum mengumumkannya langsung ke atasan. Dokumen tersebut sebaiknya terstruktur dan memuat informasi penting seperti identitas lengkap, alasan pengunduran diri, dan ucapan terima kasih. Pastikan juga untuk menggunakan bahasa yang baik dan sopan.

6. Mengembalikan Fasilitas Perusahaan

Ketika SohIB akan mengajukan resign, perlu memperhatikan etika terkait fasilitas pendukung yang telah diberikan oleh perusahaan seperti laptop, handphone, dan lainnya. Disarankan untuk mengembalikan barang-barang tersebut dalam kondisi baik dan masih berfungsi dengan benar agar dapat digunakan oleh pengganti dengan baik.

Sebaliknya, jika terdapat fasilitas yang rusak akibat penggunaanmu sendiri, lebih baik perbaiki terlebih dahulu sebelum mengembalikannya ke perusahaan. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab dalam menjaga  barang milik kantor.

7. Diusahakan Minta Surat Referensi Pekerjaan

pria tersenyum berhenti dari pekerjaan
Pria tersenyum berhenti dari pekerjaan | Sumber: Freepik

Sebagai karyawan yang bijak, perlu diingat bahwa etika yang perlu diperhatikan saat keluar dari sebuah pekerjaan adalah meminta surat referensi. Meskipun kamu sudah memutuskan untuk resign, dokumen itu dapat membantumu di kemudian hari saat mencari pekerjaan baru. Oleh karena itu, diusahakan untuk meminta surat referensi kepada atasan atau pihak HRD sebelum keluar dari pekerjaan.

Dengan memperhatikan etika dalam mengundurkan diri, diharapkan bisa menciptakan pengalaman kerja yang positif. Nilai kredibilitas akan bertambah dan mendapatkan reputasi baik sebagai tenaga kerja yang bertanggung jawab.