Dari Pemuda, Oleh Pemuda, dan Untuk Indonesia

Dari Pemuda, Oleh Pemuda, dan Untuk Indonesia

Seorang perempuan sedang mengajarkan anak membatik | Unsplash

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Peran pemuda dari zaman dulu hingga sekarang memiliki peranan penting dalam kemajuan sebuah bangsa. Sejarah telah mencatat, kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari campur tangan putra daerah dari berbagai pelosok negeri bersatu melepaskan belenggu penjajah.

Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda mengikat janji suci dengan dideklarasikannya Sumpah Pemuda. Tokoh perjuangan menyadari, hanya pemuda dan pemudi yang akan meneruskan estafet perjuangan bangsa Indonesia.

Pasca kemerdekaan, apakah perjuangan pemuda telah usai? Jawabannya, tidak. Presiden pertama Indonesia pernah berkata, ‘’Perjuangan ku lebih mudah karena melawan bangsa penjajah, tapi perjuangan mu akan sulit karena melawan bangsa sendiri’’.

Dari ucapan Ir. Soekarno generasi muda dapat belajar bahwa tantangan ke depan akan semakin sulit di tengah keragaman bangsa Indonesia. Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan goyah jika investasi yang dimiliki tidak dibina dengan baik.

Pemuda adalah generasi emas, pendiriannya kuat, penuh semangat, dan berani menghadapi tantangan. Namun, jika potensi yang dimiliki tidak dimanfaatkan dengan baik, tetap tidak akan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.

Peran Pemuda sebagai Laboratorium Sosial

Di era modern saat ini, pemuda bukan hanya sebagai produsen teknologi melainkan laboratorium sosial yang mampu memecahkan masalah di lingkungan masyarakat. Pemuda sebagai agent of change harus berperang aktif memberikan kritik dan juga solusi.

Di tengah permasalahan sosial yang belum terselesaikan oleh pemerintah, pemuda dengan ide brilian membuat sebuah kewirausahaan sosial (social enterprise). Inisiatif ini diciptakan kaum muda untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi sekaligus masalah sosial.

Salah satu contoh social project generasi muda yang memberikan dampak secara konkret terkhusus dalam dunia pendidikan yaitu Gerakan Mengajar Desa (GMD). Gerakan ini lahir sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia.

Ketimpangan antara kota dan pelosok daerah membuat GMD terjun payung untuk memajukan pendidikan mulai dari desa.

Di kalangan mahasiswa saat ini sedang trend aktivitas turun ke lapangan berkolaborasi bersama masyarakat. Langkah ini merupakan pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian.

Mahasiswa ditunut tidak hanya fokus belajar di dalam ruangan kelas saja. Tapi di luar kampus mahasiswa akan ditantang untuk belajar bersama warga, pemerintah, dan stakeholder sesuai bidang keilmuannya masing-masing.

Kualitas sebuah bangsa dapat dilihat dari ketelibatan serta partisipasi pemuda dalam segala aspek kehidupan. Misalnya dalam bidang teknologi, melansir dari databoks Indonesia merupakan negara jumlah perusahaan rintisan (startup) terbanyak kelima di dunia. Tercatat, ada 2.346 startup di dalam negeri.

Banyaknya startup yang bermunculan dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan. Contohnya, perusahaan Chickin yang didirikan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya (UB).

Perusahaanya memberikan solusi berbasis teknologi dalam mengatur suhu dan kelembaban kandang secara otomatis melalui aplikasi. Hadirnya ide ini dapat membantu peternak ayam dalam menghasilkan daging yang berkualitas.

Pemuda Hari ini adalah Pemimpin di Masa yang akan Datang

Puncak bonus demografi Indonesia akan terjadi pada tahun 2030. Namun, jika generasi muda hari ini tidak mempersiapkan memasuki era emas justru akan menimbulkan masalah baru.

Pemuda sebagai asset berharga bangsa harus meningkatan semangat belajar sesuai bidang yang digeluti. Tantangan di masa depan akan semakin sulit, era globalisasi membuat semua generasi muda di seluruh dunia akan bersaing satu sama lain.

Apa yang dilakukan pemuda hari ini akan menjadi penentu di masa depan. Maka demi kemajuan bangsa, seluruh generasi muda harus bersinergi dan berlomba-lomba berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.

Pemuda harus bisa melaksanakan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengentaskan kemiskinan. Dalam agama dikatakan, ‘’Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama’’.